nusabali

Kini, Simpang Unud yang Krodit

  • www.nusabali.com-kini-simpang-unud-yang-krodit

Setelah kemacetan di Simpang Tugu Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung dapat diatasi dengan membangun underpass, kini kemacetan berpindah di Simpang Kampus Unud, Jimbaran, Kuta Selatan.

Setelah Underpass Dibangun

MANGUPURA, NusaBali
Kemacetan ini terjadi karena alur kendaraan yamg datang dari arah Kuta menuju Nusa Dua hanya berhenti di traffic light Simpang Unud.  Kabid Lalulintas Jalan Dishub Badung, Tofan Priyanto, Jumat (2/11) mengatakan, kemacetan di persimpangan kampus Unud ini tak bisa dihindari karena kondisi jalan yang sempit. Kondisi itu tak seimbang dengan banyaknya kendaraan yang melaju dari arah Kuta. Dari Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai kendaraan tak ada hentinya. Traffic light pertama yang menghentikan kendaraan yang menuju Nusa Dua adalah di persimpangan ini.

Dikatakan, sebenarnya masalah ini bisa teratasi dengan pelebaran persimpangan kampus Unud. Namun upaya rencana pelebaran yang dilakukan sebelumnya tak membuahkan hasil karena tidak terjadi kesepakatan terkait ganti rugi lahan seperti yang ditetapkan tim Appraisal. Pemilik lahan ngotot ganti rugi harus sama dengan pembebasan lahan underpass di Tuban. "Sebenarnya di Simpang Jimbaran dari arah Kedonganan terdapat tiga lajur. Dimana satu lajur langsung lurus ke Nusa Dua, sedangkan dua lajur menuju arah Unud dan Simpang Kali. Namun karena banyaknya kendaraan membuat lajur ini menjadi padat. Belum lagi ada yang memanfaatkan lajur kiri ke arah Nusa Dua, padahal hendak ke Unud. Jadinya di sini kerap macet," ungkapnya

Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini lanjut Tofan adalah membuat traffic light. Namun kewenangan untuk lampu tersebut diatur oleh Area Traffic Control System (ATCS) di provinsi. "Nanti kami akan coba koordinasi dengan pihak Dishub Provinsi. Mungkin bisa diatur kalau pagi, lampu hijau dari arah Denpasar diatur, atau siangnya dari arah Nusa Dua yang diatur," harapnya.

Ditanya tentang kemungkinan pelebaran akan kembali dilakukan, dia mengatakan kalau kewenanganya ada di pusat. Kalau hal itu dilakukan menurutnya sangat bagus karena lebih mengurai penumpukam kendaraan yang ada. Namun ditegaskannya pembangunan infrastruktur jalan biasanya ada faktor pendorongnya. Dia mencontohkan dibangunnya Underpasa Dewa Ruci pendorongnya adalah akan dilaksanakannya APEC. Demikian juga Underpass Tugu Ngurah Rai karena ada gelaran IMF. "Lalin itu seperti balon udara. Jika dipencet hanya di satu tempat maka akan menggelembung di tempat lain. Karena di simpang Benoa Square diteruskan tanpa ada penyetopan maka akhirnya menumpuk di Simpang Jimbaran," pungkasnya. *po

Komentar