TKI Dieksekusi Mati, Massa 'Segel' Kedubes Saudi
Kematian tenaga kerja Indonesia (TKI) Tuty Tursilawati karena eksekusi di Arab Saudi menuai kecaman dari publik Tanah Air.
JAKARTA, NusaBali
Migrant CARE dan sejumlah organisasi tenaga kerja Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Saudi. Dalam aksinya di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pagi, peserta membentangkan garis batas segel di depan kantor Kedubes Arab Saudi.
Tiga orang memasang pita segel berwarna kuning. Tidak seperti pita segel resmi yang terbuat dari plastik, pita ini dibikin dari material kertas berwarna kuning. "Kedutaan ini disegel," demikian bunyi tulisan di pita segel itu. Pita segel melintang kurang lebih 5 meter, direkatkan di tiang bagian depan pintu masuk Kedutaan.
Kepala Migrant CARE, Anis Hidayah, mengatakan aksi demo sebagai bentuk protes tindakan yang dilakukan penegak hukum Arab Saudi. Sikap otoritas Saudi yang tak memberikan informasi tentang eksekusi Tuti Tursilawati dinilai tak pantas.
"Kami lakukan aksi hari ini untuk memprotes tindakan sewenang-wenang dari Pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati pahlawan devisa kita. Arab Saudi mengeksekusi mati tanpa notifikasi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia," kata Anis di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/11) seperti dilansir vivanews.
Selain itu, para peserta demo juga mengecam para pengusaha pekerja migran yang terkesan lari dari tanggung jawab. Menurutnya, seringkali TKI menjadi korban dari penganiayaan, pelecehan seksual yang dilakukan oleh para majikan.
"Kami mengecam usaha pekerja migran yang berusaha menyelamatkan diri. Mereka adalah korban dari perkosaan, penganiayaan. Namun mereka disebut pembunuh dan dihukum mati," tambahnya.
Mereka menuntut pemerintah untuk mempersona non grata-kan Duta Besar Saudi, hingga mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang rencana pengiriman 30 ribu calon TKI ke Saudi.
Tuty Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jawa Barat dieksekusi mati pada Senin (29/10) waktu Saudi. Dalam kasus ini, Tuty divonis karena memukulkan kayu ke majikannya bernama Suud Malhaq Al Utibi di Kota Thaif pada 11 Mei 2010. Suud dilaporkan tewas, diduga karena pukulan tersebut.
Selain Tuty, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat menyebut kasus TKI Eti binti Toyib sudah inkrah di pengadilan dan tinggal menunggu eksekusi mati di Arab Saudi. Kemlu terus berkoordinasi dengan instansi terkait terkait kasus TKI Eti.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal menjelaskan, kasus Eti berbeda dengan Tuti. Untuk menyelesaikan kasus Eti, Kemlu masih melakukan proses penyelesaian 'hak khusus' dan upaya non-litigasi atau penyelesaian sengketa alternatif.*
Migrant CARE dan sejumlah organisasi tenaga kerja Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Saudi. Dalam aksinya di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pagi, peserta membentangkan garis batas segel di depan kantor Kedubes Arab Saudi.
Tiga orang memasang pita segel berwarna kuning. Tidak seperti pita segel resmi yang terbuat dari plastik, pita ini dibikin dari material kertas berwarna kuning. "Kedutaan ini disegel," demikian bunyi tulisan di pita segel itu. Pita segel melintang kurang lebih 5 meter, direkatkan di tiang bagian depan pintu masuk Kedutaan.
Kepala Migrant CARE, Anis Hidayah, mengatakan aksi demo sebagai bentuk protes tindakan yang dilakukan penegak hukum Arab Saudi. Sikap otoritas Saudi yang tak memberikan informasi tentang eksekusi Tuti Tursilawati dinilai tak pantas.
"Kami lakukan aksi hari ini untuk memprotes tindakan sewenang-wenang dari Pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati pahlawan devisa kita. Arab Saudi mengeksekusi mati tanpa notifikasi kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia," kata Anis di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/11) seperti dilansir vivanews.
Selain itu, para peserta demo juga mengecam para pengusaha pekerja migran yang terkesan lari dari tanggung jawab. Menurutnya, seringkali TKI menjadi korban dari penganiayaan, pelecehan seksual yang dilakukan oleh para majikan.
"Kami mengecam usaha pekerja migran yang berusaha menyelamatkan diri. Mereka adalah korban dari perkosaan, penganiayaan. Namun mereka disebut pembunuh dan dihukum mati," tambahnya.
Mereka menuntut pemerintah untuk mempersona non grata-kan Duta Besar Saudi, hingga mendesak pemerintah untuk mengkaji ulang rencana pengiriman 30 ribu calon TKI ke Saudi.
Tuty Tursilawati, TKI asal Majalengka, Jawa Barat dieksekusi mati pada Senin (29/10) waktu Saudi. Dalam kasus ini, Tuty divonis karena memukulkan kayu ke majikannya bernama Suud Malhaq Al Utibi di Kota Thaif pada 11 Mei 2010. Suud dilaporkan tewas, diduga karena pukulan tersebut.
Selain Tuty, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat menyebut kasus TKI Eti binti Toyib sudah inkrah di pengadilan dan tinggal menunggu eksekusi mati di Arab Saudi. Kemlu terus berkoordinasi dengan instansi terkait terkait kasus TKI Eti.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal menjelaskan, kasus Eti berbeda dengan Tuti. Untuk menyelesaikan kasus Eti, Kemlu masih melakukan proses penyelesaian 'hak khusus' dan upaya non-litigasi atau penyelesaian sengketa alternatif.*
1
Komentar