Menristekdikti Minta Dosen Berinovasi
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menggelar upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan kepada 10 Pimpinan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan 2 Kepala LLDIKTI, di Auditorium Gedung D Kemenrisetdikti, Senayan, Jumat 26 Oktober 2018.
JAKARTA, NusaBali
Nasir mengingatkan kepada para pejabat yang baru dilantik untuk menyampaikan bahwa perguruan tinggi merupakan tulang punggung bagi perubahan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu perguruan tinggi harus selalu melakukan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
“Sebuah negara akan kalah dalam persaingan global jika tidak melakukan inovasi. Inovasi menjadi sangat penting, kreativitas Pimpinan perguruan tinggi serta Ketua Lembaga Layanan Perguruan Tinggi harus ditingkatkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Sabtu (27/10/2018).
Nasir pada kesempatan ini juga kembali menekankan pentingnya budaya riset dan inovasi di kalangan akademisi perguruan tinggi. Dia meminta para dosen agar menjalankan tri dharma perguruan tinggi dengan sempurna. “Para dosen jangan hanya fokus mengajar saja sehingga melupakan tri dharma yang lain. Dosen harus melakukan riset dan menciptakan inovasi,” ucapnya.
Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, lanjut Menteri Nasir, dirinya akan mendorong pimpinan perguruan tinggi, terutama politeknik untuk melakukan inovasi dalam bidang program studi. “Politeknik yang merupakan pendidikan vokasi diharapkan dapat menjadi sumber lahirnya program studi kekinian yang membekali lulusannya dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja di Era Revolusi Industri 4.0,” imbuhnya
Terlihat dalam acara tersebut dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu II Gusti Muhammad Hatta (2011-2014), Anggota DPR RI , Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe, Inspektur Jenderal Jamal Wiwoho, Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenristekdikti, serta tamu undangan lainnya. *
“Sebuah negara akan kalah dalam persaingan global jika tidak melakukan inovasi. Inovasi menjadi sangat penting, kreativitas Pimpinan perguruan tinggi serta Ketua Lembaga Layanan Perguruan Tinggi harus ditingkatkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Sabtu (27/10/2018).
Nasir pada kesempatan ini juga kembali menekankan pentingnya budaya riset dan inovasi di kalangan akademisi perguruan tinggi. Dia meminta para dosen agar menjalankan tri dharma perguruan tinggi dengan sempurna. “Para dosen jangan hanya fokus mengajar saja sehingga melupakan tri dharma yang lain. Dosen harus melakukan riset dan menciptakan inovasi,” ucapnya.
Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, lanjut Menteri Nasir, dirinya akan mendorong pimpinan perguruan tinggi, terutama politeknik untuk melakukan inovasi dalam bidang program studi. “Politeknik yang merupakan pendidikan vokasi diharapkan dapat menjadi sumber lahirnya program studi kekinian yang membekali lulusannya dengan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja di Era Revolusi Industri 4.0,” imbuhnya
Terlihat dalam acara tersebut dihadiri Menteri Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu II Gusti Muhammad Hatta (2011-2014), Anggota DPR RI , Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe, Inspektur Jenderal Jamal Wiwoho, Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenristekdikti, serta tamu undangan lainnya. *
Komentar