Warga Desa Penglumbaran Kesulitan Air Bersih
Mesin pompa air di Jeruk Mancingan, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Bangli, mengalami kerusakan. Dampaknya, warga kesulitan air bersih.
BANGLI, NusaBali
Ada yang mencari ke sumber air, ada pula yang membeli. Untuk mendapatkan air, warga harus jalan sekitar 200 meter dan jalan cukup terjal. Bendesa Adat Jeruk Mancingan, I Wayan Perwiraduta, mengatakan krama memanfaatkan dua sumur bor, karena tidak ada layanan PDAM. Kedua sumur bor itu yakni Pamsimas dan swadaya masyarakat. Kerusakan terjadi pada instalasi sumur bor swadaya masyarakat. Lokasi sumur bos di tempek Jeruk dan tempek Mancingan, lokasinya berjauah. “Kami krisis air,” ungkap Wayan Perwiraduta, Minggu (4/11).
Dikatakan, kerusakan pada mesim sumur bor sejak 1 minggu lalu. Kini dalam tahap perbaikan. “Masih cari alat. Infonya alat cukup sulit didapatkan sehingga proses perbaikan cukup lama,” jelasnya. Instalasi yang bermasalah ada di tempek Jeruk. Sebanyak 52 kepala keluarga kena imbas. “Kami memanfaatkan air bawah tanah (ABT). Kalau kondisi seperti ini warga langsung ke sumber air,” ungkapnya. Untuk mendapatkan air, warga harus jalan sekitar 200 meter dan jalan cukup terjal. Ada juga yang membeli air.
Dikatakan, masing-masing warga memiliki bak penampungan air. Jika hujan bak tersebut diisi dengan air hujan. “Kalau kemarau panjang, debit air dari sumbernya mengecil, bahkan tidak ada air,” ungkap Wayan Perwiraduta. Sementara Perbekel Desa Penglumbaran, I Wayan Artawan, mengungkapkan untuk wilayah Penglumbaran yang terdiri dari 8 banjar memanfaatkan sumur bor serta Pamsimas. “Kami memanfaatkan sumur. Ada swadaya masyarakat, Pamsimas, dan ada pula memanfaatkan anggaran Gerba Gita Santi (GGS),” jelasnya.*7es
Ada yang mencari ke sumber air, ada pula yang membeli. Untuk mendapatkan air, warga harus jalan sekitar 200 meter dan jalan cukup terjal. Bendesa Adat Jeruk Mancingan, I Wayan Perwiraduta, mengatakan krama memanfaatkan dua sumur bor, karena tidak ada layanan PDAM. Kedua sumur bor itu yakni Pamsimas dan swadaya masyarakat. Kerusakan terjadi pada instalasi sumur bor swadaya masyarakat. Lokasi sumur bos di tempek Jeruk dan tempek Mancingan, lokasinya berjauah. “Kami krisis air,” ungkap Wayan Perwiraduta, Minggu (4/11).
Dikatakan, kerusakan pada mesim sumur bor sejak 1 minggu lalu. Kini dalam tahap perbaikan. “Masih cari alat. Infonya alat cukup sulit didapatkan sehingga proses perbaikan cukup lama,” jelasnya. Instalasi yang bermasalah ada di tempek Jeruk. Sebanyak 52 kepala keluarga kena imbas. “Kami memanfaatkan air bawah tanah (ABT). Kalau kondisi seperti ini warga langsung ke sumber air,” ungkapnya. Untuk mendapatkan air, warga harus jalan sekitar 200 meter dan jalan cukup terjal. Ada juga yang membeli air.
Dikatakan, masing-masing warga memiliki bak penampungan air. Jika hujan bak tersebut diisi dengan air hujan. “Kalau kemarau panjang, debit air dari sumbernya mengecil, bahkan tidak ada air,” ungkap Wayan Perwiraduta. Sementara Perbekel Desa Penglumbaran, I Wayan Artawan, mengungkapkan untuk wilayah Penglumbaran yang terdiri dari 8 banjar memanfaatkan sumur bor serta Pamsimas. “Kami memanfaatkan sumur. Ada swadaya masyarakat, Pamsimas, dan ada pula memanfaatkan anggaran Gerba Gita Santi (GGS),” jelasnya.*7es
1
Komentar