BBMKG Warning Potensi Hujan Petir
Hujan berpotensi diikuti angin kencang juga disertai dengan gelombang laut tinggi.
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan (warning) potensi terjadi hujan disertai petir. Potensi hujan petir ini rentan terjadi pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
Forcaster On Duty BBMKG Wilayah III Denpasar Diana Hikmah, mengatakan hujan disertai petir kilat saat peralihan musim kemarau dipengaruhi oleh awan kumulonimbus.
“Yang harus diwaspadai adalah adanya hujan disertai dengan petir dan kilat. Hujan disertai petir itu dipicu oleh oleh awan kumulombus. Awan seperti ini biasanya aktif terjadi pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan,” tutur Diana, Senin (5/11).
Dia menjelaskan saat ini sebagain wilayah Bali sudah mulai beralih ke musim penghujan. Musim penghujan dimulai dari wilayah Bali bagian tengah. Dalam beberapa hari ke depan pada wilayah ini diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Namun hujan belum merata secara keseluruhan. Dalam beberapa hari ke depan di Bali tengah, Bali bagian Barat, dan Selatan diperkirakan terjadi hujan. Intensitas hujan meningkat dari yang terjadi saat ini, terutama di wilayah Penebel, Selemadeg, Mendoyo, dan sekitarnya. Kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan,” bebernya.
Dikatakan intensitas hujan masih belum merata pada tiap wilayah tersebut. Diprakirakan intensitas hujan ringan hingga sedang itu hanya pada titik-titik tertentu. Hujan di Bali bagian tengan diprediksi terjadi pada siang dan sore hari, dan Bali Selatan terjadi pada malam hingga dini hari.
“Awal musim hujan memasuki Bali tengah. Kemudian disusul oleh wilayah Barat, seperti wilayah Buleleng atau Jembrana bagian Utara, Tabanan bagian Selatan, dan Karangasem bagian tengah. Setelah itu pada dasarian tiga bulan November ini musim hujan memasuki Gianyar bagian Selatan, Klungkung bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan. Terakhir terjadi pada dasarian satu Desember, yakni wilyah Buleleng bagian Barat,” jelasnya.
Dikatakan hari ini diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk wilayah Bali bagian Utara. Untuk kondisi seperti ini yang harus diperhatikan adalah potensi angin kencang juga diiringi dengan gelombang laut tinggi. Hal yang perlu diperhatikan adalah di perairan Selatan Bali dengan ketinggian gelombang di atas 2 meter.
“Sementara di perairan Utara Bali normal. Tinggi gelombang antara 0,25 – 1,5 meter. Sementara di Selatan diprediksi bisa mencapai 3 meter. Kecepatan angin berkisar antara 5 – 23 knot. Bertiup dari Timur hingga dari Tenggara. Kecepartan ini masih normal,” imbuhnya.
Intensitas hujan ringan hingga sedang bisa berpotensi longsor apabila terjadi selama dua hari. Potensi ini diperkirakan terjadi di Selemadeg bagian Timur. “Longsor itu terjadi tergantung kondisi wilayah. Dari prakiraan kami potensi hujan terjadi di wilayah Selemadeg,” kata Diana. *po
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan (warning) potensi terjadi hujan disertai petir. Potensi hujan petir ini rentan terjadi pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
Forcaster On Duty BBMKG Wilayah III Denpasar Diana Hikmah, mengatakan hujan disertai petir kilat saat peralihan musim kemarau dipengaruhi oleh awan kumulonimbus.
“Yang harus diwaspadai adalah adanya hujan disertai dengan petir dan kilat. Hujan disertai petir itu dipicu oleh oleh awan kumulombus. Awan seperti ini biasanya aktif terjadi pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan,” tutur Diana, Senin (5/11).
Dia menjelaskan saat ini sebagain wilayah Bali sudah mulai beralih ke musim penghujan. Musim penghujan dimulai dari wilayah Bali bagian tengah. Dalam beberapa hari ke depan pada wilayah ini diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Namun hujan belum merata secara keseluruhan. Dalam beberapa hari ke depan di Bali tengah, Bali bagian Barat, dan Selatan diperkirakan terjadi hujan. Intensitas hujan meningkat dari yang terjadi saat ini, terutama di wilayah Penebel, Selemadeg, Mendoyo, dan sekitarnya. Kondisi ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan,” bebernya.
Dikatakan intensitas hujan masih belum merata pada tiap wilayah tersebut. Diprakirakan intensitas hujan ringan hingga sedang itu hanya pada titik-titik tertentu. Hujan di Bali bagian tengan diprediksi terjadi pada siang dan sore hari, dan Bali Selatan terjadi pada malam hingga dini hari.
“Awal musim hujan memasuki Bali tengah. Kemudian disusul oleh wilayah Barat, seperti wilayah Buleleng atau Jembrana bagian Utara, Tabanan bagian Selatan, dan Karangasem bagian tengah. Setelah itu pada dasarian tiga bulan November ini musim hujan memasuki Gianyar bagian Selatan, Klungkung bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan. Terakhir terjadi pada dasarian satu Desember, yakni wilyah Buleleng bagian Barat,” jelasnya.
Dikatakan hari ini diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat untuk wilayah Bali bagian Utara. Untuk kondisi seperti ini yang harus diperhatikan adalah potensi angin kencang juga diiringi dengan gelombang laut tinggi. Hal yang perlu diperhatikan adalah di perairan Selatan Bali dengan ketinggian gelombang di atas 2 meter.
“Sementara di perairan Utara Bali normal. Tinggi gelombang antara 0,25 – 1,5 meter. Sementara di Selatan diprediksi bisa mencapai 3 meter. Kecepatan angin berkisar antara 5 – 23 knot. Bertiup dari Timur hingga dari Tenggara. Kecepartan ini masih normal,” imbuhnya.
Intensitas hujan ringan hingga sedang bisa berpotensi longsor apabila terjadi selama dua hari. Potensi ini diperkirakan terjadi di Selemadeg bagian Timur. “Longsor itu terjadi tergantung kondisi wilayah. Dari prakiraan kami potensi hujan terjadi di wilayah Selemadeg,” kata Diana. *po
Komentar