Hujan Ganggu IPA Blusung dan Waribang
Hujan deras melanda Kota Denpasar sejak Minggu (5/11) malam hingga Senin (6/11) dinihari berimbas pada proses pengolahan air baku di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung dan Waribang yang menjadi pusat pengolahan air untuk warga Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Hujan yang mengguyur menyebabkan banjir bandang yang terjadi di Tukad Ayung, akibatnya air mengalami kekeruhan dengan intensitas tinggi. Dirut PDAM Kota Denpasar IB Arsana saat dikonfirmasi, Senin (5/11), mengungkapkan, kekeruhan terjadi sejak hujan deras malam terjadi di wilayah Denpasar. Selain itu, tumpukan sampah plastik yang dibawa oleh air dari hulu menyulitkan proses pengolahan. Hal itu berimbas pada pasokan air yang semakin menipis. Kondisi ini kerap terjadi setiap musim penghujan.
Kata Arsana, kekeruhan air saat ini mencapai intensitas 300 NTU. "Iya memang ada permasalahan pada pengolahan di IPA Blusung dan Waribang karena hujan semalam. Hujan menyebabkan banjir bandang dengan intensitas kekeruhan air meningkat. Ditambah sampah plastiknyang masuk ke IPA. Jadi sedikit menyulitkan kami dan pasokan air dipastikan menipis," jelasnya.
Dengan kondisi alam yang terjadi dan diprediksi akan terus terjadi karena saat ini sudah berada pada musim penghujan, pihaknya saat ini masih berusaha untuk melakukan pengolahan agar persediaan air baku bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Denpasar selama musim penghujan ini. "Kami harapkan masyarakat juga ikut membantu bersama-sama menangani pasokan air dengan cara menampung air di rumah masing-masing. Sebab kita tidak tahu cuaca saat ini karena alam, dengan kejadian saat ini masyarakat juga paham. Dan untuk saat ini kami masih berusaha untuk melakukan pengolahan air," ujarnya. *mi
Hujan yang mengguyur menyebabkan banjir bandang yang terjadi di Tukad Ayung, akibatnya air mengalami kekeruhan dengan intensitas tinggi. Dirut PDAM Kota Denpasar IB Arsana saat dikonfirmasi, Senin (5/11), mengungkapkan, kekeruhan terjadi sejak hujan deras malam terjadi di wilayah Denpasar. Selain itu, tumpukan sampah plastik yang dibawa oleh air dari hulu menyulitkan proses pengolahan. Hal itu berimbas pada pasokan air yang semakin menipis. Kondisi ini kerap terjadi setiap musim penghujan.
Kata Arsana, kekeruhan air saat ini mencapai intensitas 300 NTU. "Iya memang ada permasalahan pada pengolahan di IPA Blusung dan Waribang karena hujan semalam. Hujan menyebabkan banjir bandang dengan intensitas kekeruhan air meningkat. Ditambah sampah plastiknyang masuk ke IPA. Jadi sedikit menyulitkan kami dan pasokan air dipastikan menipis," jelasnya.
Dengan kondisi alam yang terjadi dan diprediksi akan terus terjadi karena saat ini sudah berada pada musim penghujan, pihaknya saat ini masih berusaha untuk melakukan pengolahan agar persediaan air baku bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Denpasar selama musim penghujan ini. "Kami harapkan masyarakat juga ikut membantu bersama-sama menangani pasokan air dengan cara menampung air di rumah masing-masing. Sebab kita tidak tahu cuaca saat ini karena alam, dengan kejadian saat ini masyarakat juga paham. Dan untuk saat ini kami masih berusaha untuk melakukan pengolahan air," ujarnya. *mi
1
Komentar