nusabali

Hujan, Tembok Ambruk Timpa Palinggih

  • www.nusabali.com-hujan-tembok-ambruk-timpa-palinggih

Selain bencana tembok ambruk di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, hujan juga mengakibatkan tanah longsor hingga nyaris menimpa rumah di Medewi, Kecamatan Pekutatan.

NEGARA, NusaBali
Hujan yang terjadi pada Minggu (4/11) sore hingga malam, mengakibatkan tembok panyengker merajan ambruk di rumah I Wayan Paglet, 79, di Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Ambruknya tembok panyengker merajan hampir sepanjang 6 meter yang berada di sebelah barat itu jatuh ke arah merajan, dan menimpa bangunan palinggih taksu.

Berdasar informasi, bencana tembok panyengker merajan ambruk itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Begitu mengetahui tembok pekarangan ambruk ke arah merajan, keluarga korban langsung mengecek ke merajan, dan melihat bangunan palinggih taksu juga ikut hancur karena tertimpa runtuhan tembok yang juga menjadi satu dengan senderan tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana yang menerima laporan bencana tembok ambruk itu, Senin (5/11) pagi, langsung turun ke lokasi. Sesuai hasil pengecekan, ambruknya tembok dengan tinggi sekitar 2 meter yang juga menghancurkan bangunan palinggih taksu, itu diperkirakan mengakibatkan kerugian sekitar Rp 5 juta.

“Tadi kami terima laporan, dan langsung kami cek ke lokasi. Tadi waktu turun, juga mengajak beberapa personel, untuk membantu pembersihan sisa materialnya, tetapi sudah dibersihkan keluarga korban,” ujar Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jembrana I Nyoman Budi Argawa, Senin kemarin.

Hujan yang berlangsung pada Minggu (4/11) mulai sekitar pukul 14.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita, juga memicu bencana tanah longsor di areal pekarangan rumah I Gusti Kade Wedia, 52, di Banjar Baler Setra, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana. Musibah tanah longsor pada tebing dengan ketinggian sekitar 4 meter yang tergerus hampir sepanjang 6 meter di sebelah utara rumah korban, itu terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, dan nyaris menimpa merajan serta rumah korban.

Untuk membersihkan longsoran tanah dengan volume cukup banyak itu, diturunkan tujuh personel dari BPBD Jembrana yang dipimpin oleh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana I Made Sapta Budhiarta. Begitu juga puluhan masyarakat, turut dikerahkan oleh Perbekel Medewi I Komang Suartika, sehingga pembersihan material longsoran tanah mulai sekitar pukul 08.30 Wita itu, selesai sekitar pukul 12.00 Wita. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan sembako dari BPBD Jembrana.

“Tidak ada korban manusia ataupun kerugian material. Tadi kebetulan masyarakat, perbekel, dan Pak Camat Pekutatan (I Komang Dhyatmika), juga ikut membantu,” ujar Sapta Budhiarta. *ode

Komentar