Sektor Konstruksi Dongkrak Perekonomian Bali
Sempat mendapat gangguan beberapa peristiwa, di antaranya imbas bencana alam gempa bumi di NTB, perekonomian Bali mampu mengalami pertumbuhan positif.
DENPASAR, NusaBali
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, ekonomi Bali tumbuh 6,24 persen pada periode triwulan III (Juli-September) 2018 dibanding periode sama pada tahun 2017. Sedang secara q to q atau dibanding triwulan II, ekonomi Bali tumbuh, sebesar 3,47 persen.
“Pertumbuhan secara year on year(yoy) maupun dari triwulan II ke triwulan III, mengisyaratkan mengisyaratkan perekonomian Bali tumbuh mengembirakan,” kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, Senin (5/11).
Sekalipun kata Adi Nugroho, sempat mengalami gangguan, penurunan di sektor pariwisata, yang merupakan imbas dari bencana gempa bumi di Lombok, NTB. “Sekali lagi hal ini mengisratkan perekonomian Bali tumbuh positif,” kata Adi Nugroho.
Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku (ADHB) volume ekonomi pada triwulan III sebesar Rp 60,91 triliun. Sedang atas dasar perhitungan harga konstan (tahun 2010) nilai ekonomi Bali sebesar Rp 39,29 triliun.
Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi ada di sektor lapangan usaha konstruksi yakni 11,77 persen. Dijelaskan pertumbuhan lapangan konstruksi ini, tidak terlepas berbagai pembangunan infrastruktur atau konstruksi yang berkaitan dengan persiapan Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank pada 8-14 Oktober lalu. Proyek infrastruktur tersebut, perluasan area Bandara I Internasional I Gusti Ngurah Rai yakni apron dan lapangan parkir, underpass Ngurah Rai di Tuban, serta pelebaran jalan Imam Bonjol, Denpasar. “Pertumbuhan sektor konstruksi sudah mulai triwulan II karena berbagai aktivitas konstruksi terkait persiapan IMF-World Bank Annual Meeting,” jelas Adi Nugroho.
Di bawah jasa konstruksi yang mengalami pertumbuhan lumayan tinggi secara yoy adalah usaha jasa lainnya sebesar 9,59 persen dan jasa Kegiatan Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,16 persen. Sementara dari sisi produksi, sektor yang mendominasi pertumbuhan perekonomian Bali, adalah lapangan usaha jasa akomodasi dan konsumsi/makan minum, pertanian kehutanan dan perikanan. *k17
“Pertumbuhan secara year on year(yoy) maupun dari triwulan II ke triwulan III, mengisyaratkan mengisyaratkan perekonomian Bali tumbuh mengembirakan,” kata Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, Senin (5/11).
Sekalipun kata Adi Nugroho, sempat mengalami gangguan, penurunan di sektor pariwisata, yang merupakan imbas dari bencana gempa bumi di Lombok, NTB. “Sekali lagi hal ini mengisratkan perekonomian Bali tumbuh positif,” kata Adi Nugroho.
Berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku (ADHB) volume ekonomi pada triwulan III sebesar Rp 60,91 triliun. Sedang atas dasar perhitungan harga konstan (tahun 2010) nilai ekonomi Bali sebesar Rp 39,29 triliun.
Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi ada di sektor lapangan usaha konstruksi yakni 11,77 persen. Dijelaskan pertumbuhan lapangan konstruksi ini, tidak terlepas berbagai pembangunan infrastruktur atau konstruksi yang berkaitan dengan persiapan Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank pada 8-14 Oktober lalu. Proyek infrastruktur tersebut, perluasan area Bandara I Internasional I Gusti Ngurah Rai yakni apron dan lapangan parkir, underpass Ngurah Rai di Tuban, serta pelebaran jalan Imam Bonjol, Denpasar. “Pertumbuhan sektor konstruksi sudah mulai triwulan II karena berbagai aktivitas konstruksi terkait persiapan IMF-World Bank Annual Meeting,” jelas Adi Nugroho.
Di bawah jasa konstruksi yang mengalami pertumbuhan lumayan tinggi secara yoy adalah usaha jasa lainnya sebesar 9,59 persen dan jasa Kegiatan Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,16 persen. Sementara dari sisi produksi, sektor yang mendominasi pertumbuhan perekonomian Bali, adalah lapangan usaha jasa akomodasi dan konsumsi/makan minum, pertanian kehutanan dan perikanan. *k17
1
Komentar