Security Hotel Dipindah ke Laundry Masadu ke Disnaker
Sedikitnya tiga karyawan Hotel Damai melapor ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Buleleng, Senin (5/11). Mereka mengeluhkan mutasi ke bidang yang tak sesuai dengan kompetensinya per 1 November 2018.
SINGARAJA, NusaBali
Ketiganya yakni Ketut Suardika yang semula sebagai security dipindah menjadi petugas laundry. Hal serupa juga menimpa Wayan Rena Suastika yang juga security dimutasi menjadi tukang kebun. Sedangkan satu orang lainnya, Kadek Windu Jaya juga mengadu lantaran gajinya tiba-tiba dipotong Rp 460 ribu karena dianggap tak masuk kerja tanpa keterangan. Padahal sebelumnya ia sudah menyampaikan alasan dan izin tak masuk kerja pada team leader-nya.
Mutasi tersebut pun dikhawatirkan Suardika dan Rena berujung nasib apes. Maklum saja keduanya yang berkompetensi sebagai security tak paham dengan tugas baru yang dibebankan kepada mereka. “Mereka tidak siap berada di departemen lain. Soalnya sejak awal kontraknya memang sebagai security, kompetensinya juga di sana,” kata Windu. Mereka pun berharap manajemen dapat mengkaji dan menimbang ulang rencana mutasi tersebut.
Masalah yang diadukan tersebut akhirnya dimediasi Disnaker Buleleng yang diwakili Kabid Hubungan Industrial, Gede Santika dan juga Pengawas Tenaga Kerja, Desa Nyoman Merta Sedana. Dari hasil mediasi yang menghadirkan kedua belah pihak, karyawan yang dimutasi bersedia menjalani tugas baru, asal tak diberhentikan ketika mereka tak bekerja maksimal di departemen baru.
Kedua belah pihak juga menandatangi surat pernyataan dan kesepakatan akan meninjau hasil pekerjaan karyawan yang dimutasi maksimal tiga bulan.Jika mereka tak bekerja maksimal, pihak perusahaan wajib mengembalikan mereka ke departemen semula tanpa Surat Peringatan (SP) dan juga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pengawas Tenaga Kerja, Dewa Nyoman Merta Sedana mengatakan, masalah yang muncul disebut hanya soal miskomunikasi antara kedua belah pihak. Dalam proses mediasi itu, pihak manajemen memastikan bahwa mutasi itu bukan berupa hukuman. Melainkan proses menunju promosi. “Tetapi kami menyarankan awal harus ada latihan kerja dulu, biar tidak terjadi kecelakaan kerja karena mereka tak menguasai bidang barunya,” ungkap dia.
Sementara itu Manajer Keuangan dan Human Resources Hotel Damai, Edi Indra Saputra tak dapat dikonfirmasi. Ia yang datang mewakili perusahaan dalam mediasi itu terlihat bergegas masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas. *k23
Ketiganya yakni Ketut Suardika yang semula sebagai security dipindah menjadi petugas laundry. Hal serupa juga menimpa Wayan Rena Suastika yang juga security dimutasi menjadi tukang kebun. Sedangkan satu orang lainnya, Kadek Windu Jaya juga mengadu lantaran gajinya tiba-tiba dipotong Rp 460 ribu karena dianggap tak masuk kerja tanpa keterangan. Padahal sebelumnya ia sudah menyampaikan alasan dan izin tak masuk kerja pada team leader-nya.
Mutasi tersebut pun dikhawatirkan Suardika dan Rena berujung nasib apes. Maklum saja keduanya yang berkompetensi sebagai security tak paham dengan tugas baru yang dibebankan kepada mereka. “Mereka tidak siap berada di departemen lain. Soalnya sejak awal kontraknya memang sebagai security, kompetensinya juga di sana,” kata Windu. Mereka pun berharap manajemen dapat mengkaji dan menimbang ulang rencana mutasi tersebut.
Masalah yang diadukan tersebut akhirnya dimediasi Disnaker Buleleng yang diwakili Kabid Hubungan Industrial, Gede Santika dan juga Pengawas Tenaga Kerja, Desa Nyoman Merta Sedana. Dari hasil mediasi yang menghadirkan kedua belah pihak, karyawan yang dimutasi bersedia menjalani tugas baru, asal tak diberhentikan ketika mereka tak bekerja maksimal di departemen baru.
Kedua belah pihak juga menandatangi surat pernyataan dan kesepakatan akan meninjau hasil pekerjaan karyawan yang dimutasi maksimal tiga bulan.Jika mereka tak bekerja maksimal, pihak perusahaan wajib mengembalikan mereka ke departemen semula tanpa Surat Peringatan (SP) dan juga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pengawas Tenaga Kerja, Dewa Nyoman Merta Sedana mengatakan, masalah yang muncul disebut hanya soal miskomunikasi antara kedua belah pihak. Dalam proses mediasi itu, pihak manajemen memastikan bahwa mutasi itu bukan berupa hukuman. Melainkan proses menunju promosi. “Tetapi kami menyarankan awal harus ada latihan kerja dulu, biar tidak terjadi kecelakaan kerja karena mereka tak menguasai bidang barunya,” ungkap dia.
Sementara itu Manajer Keuangan dan Human Resources Hotel Damai, Edi Indra Saputra tak dapat dikonfirmasi. Ia yang datang mewakili perusahaan dalam mediasi itu terlihat bergegas masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas. *k23
Komentar