Polisi Olah TKP, Pelaku Masih Misterius
Hasil visum, tali pusar orok bayi tersebut telah putus, bukan dipotong tapi diputuskan. Kejadiannya seperti ini bukan merupakan tindakan medis.
Klinik Penta Medika Bungkam soal Temuan Orok
DENPASAR, NusaBali
Penyidik dari Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polresta Denpasar, Senin (18/4) siang mendatangi Klinik Penta Medika di Jalan Teuku Umar Barat (Malboro), Denpasar Barat. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait penemuan bayi di dalam tong sampah klinik tersebut. Meski demikian, hingga kemarin polisi masih belum berhasil mengungkap siapa pelaku pembuang orong tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan menerangkan sehari pasca penemuan orok di tong sampah toilet IGD Klinik Penta Medika, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Anggota dari Unit PPA Reskrim Polresta mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP awal. Selain itu, anggota juga menggali keterangan saksi-saksi serta memeriksa kamera pengawas (CCTV). "Tadi (kemarin) anggota kita sudah lakukan olah TKP awal. Itu dilakukan untuk memberikan gambaran terkait pelaku pembuang orok itu," kata Kompol Reinhard saat dikonfirmasi, Senin (18/4) sore.
Dikatakan perwira asal Sumatera Utara ini, sejauh ini pihaknya masih melakukan pengembangan dari keterangan saksi yang nantinya disinkronkan dengan hasil rekaman kamera pengawas. Meski pembuang orok masih misterius, ia optimis akan segera mengungkapnya. Apalagi, penyidik Unit PPA juga menggandeng cyber Polda Bali untuk membuka hasil rekaman CCTV.
"Tunggu ya. Ini kan masih dalam penyelidikan. Saat ini memang masih misterius dan kalau kita menemukan titik terang, pasti akan kita beberkan," katanya. Kompol Reinhard juga menjelaskan, dalam penyelidikan awal terungkap toilet IGD Klinik Penta Medika bukan tempat umum yang didatangi oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Untuk itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak medis di sana untuk melihat catatan-catatan pasien yang hendak melakukan pemeriksaan. "Kita sudah koordinasi semua. Termasuk dokter yang saat itu sedang piket. Kalau dugaan awal bukan orang sembarangan yang masuk ke area toilet IGD itu. Makanya, kita saling kaitkan dengan semua temuan-temuan di lapangan," imbuhnya.
Sementara pihak Klinik Penta Medika pilih bungkam terhadap media soal kasus penemuan orok bayi berjenis kelamin perempuan di tong sampah IGD klinik tersebut. Pihak klinik menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa klinik tersebut kepada tim penyidik Polresta Denpasar.
“Kita tak memberikan data apapun kecuali ke pihak penyidik kepolisian. Saya sudah rilis data ke polisi jadi nggak ada lagi ke pihak lain,” ujar HRD Manager Klinik Penta Medika, dr Yasa saat ditemui NusaBali, kemarin. Sementara jazad orok bayi malang itu telah dilakukan visum atau pemeriksaan luar oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
Kabag SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit mengatakan dari hasil pemeriksaan luar, tali pusar orok bayi tersebut telah putus. Tali pusar yang putus tersebut bukan dipotong tapi diputuskan. Alit menegaskan kalau kejadiannya seperti ini berarti bukan tindakan medis.
Menurut ilmu kedokteran, Alit menjelaskan ada dua jenis aborsi, yaitu yang pertama abortus spontan, yakni keguguran pada bayi yang baru berusia 22 minggu. Kedua, abortus profokutus, yakni aborsi pada usia janin di atas 22 minggu. Kalau profokutus ini mengarah ke tindakan kriminal atau indikasi medis pada penyakit di dalam janin sehingga harus diaborsi. Selain tali pusar yang diputuskan tak ada luka, hanya ada memar di sekujur tubuh karena proses melahirkan.
Sebelumnya diberitakan pengunjung dan petugas medis di Klinik Penta Medika, Jalan Teuku Umar Barat (Malboro), Denpasar Barat digegerkan dengan penemuan orok berjenis kelamin perempuan, Minggu (17/4). Penemuan orok yang beratnya 800 gram dan diperkirakan baru berusia 6 bulan tersebut ditemukan oleh seorang petugas cleaning service (CS) dari sebuah tong sampah yang ada di dalam toilet IGD itu. Sontak temuan orok itu langsung dilaporkan kepetugas kepolisian. Hingga saat ini, belum diketahui pembuang orok itu dan motifnya7 da, cr64
Komentar