Cukai Rokok Batal Naik, Cari Solusi Lain
Keputusan Kementerian Keuangan tidak akan menaikkan cukai rokok pada tahun 2019 tak terlalu membuat risau Kementerian Kesehatan.
MANGUPURA, NusaBali
Cukai rokok, disebut hanya salah satu upaya mengurangi konsumsi rokok. “Salah satu upaya mengurangi konsumsi rokok tidak hanya sekadar menaikkan cukai rokok. Cukai rokok hanya salah satu saja, banyak modus atau cara bisa dipakai untuk mengurangi konsumsi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugiantono, Senin (5/11).
Anung menyatakan hal tersebut usai pembukaan The 2018 Asia Pacific Tobacco Control Leadership Program yang diselenggarakan 4-9 November 2018 di Grand Inna Kuta Hotel. "Soal cukai ini, Kementerian Keuangan yang mengatur tentu dengan berbagai pertimbangan," imbuh Anung.
Pada bagian lain, Anung mengakui bahwa sejauh ini memang belum ada kenaikan signifikan dalam hal cukai rokok, melainkan hanya pada komponen tertentu. “Ya kalau mau mencontoh seperti Filipina. Kenaikan cukai rokoknya bisa sampai angka 700 persen,” ujarnya.
Soal batalnya kenaikan cukai rokok, lanjut Anung, bukan berarti melemahkan pengurangan konsumsi rokok. Anung pun memberi contoh apa yang dilakukan oleh Kabupaten Kulonprogo, DI Jogjakarta. “Pemerintahan setempat, bahkan melarang display rokok di semua toko. Selain itu, mereka tidak boleh menjual rokok kepada mereka yang usianya di bawah 18 tahun sekalipun diminta membelikan oleh orangtuanya, jika melanggar bisa dikenai sanksi,” ujar Anung didampingi Asisten I Pemprov Bali IB Subiksu dan Deputy Regional Director, The International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) Asia Pacific, Tara Sing Bam.
Disebutkan bahwa pengendalian rokok di Indonesia perlu dukungan semua stakeholder pemangku kepentingan. “Karena hal ini sangat kompleks, kita harus berfikir tentang petaninya, kita harus menggeser tanaman tembakau ke tanaman lainnya. Memang hal ini sudah dilakukan di beberapa kabupaten di Jawa, tapi ini semua butuh waktu," jabar Anung.
Sementara itu forum The 2018 Asia Pacific Tobacco Control Leadership Program diikuti beberapa negara di antaranya Kamboja, Timor Leste, Amerika Serikat, Singapura. Dari ajang ini diharapkan nantinya bisa membangun aliansi tingkat Asia maupun global. *mao
Cukai rokok, disebut hanya salah satu upaya mengurangi konsumsi rokok. “Salah satu upaya mengurangi konsumsi rokok tidak hanya sekadar menaikkan cukai rokok. Cukai rokok hanya salah satu saja, banyak modus atau cara bisa dipakai untuk mengurangi konsumsi,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugiantono, Senin (5/11).
Anung menyatakan hal tersebut usai pembukaan The 2018 Asia Pacific Tobacco Control Leadership Program yang diselenggarakan 4-9 November 2018 di Grand Inna Kuta Hotel. "Soal cukai ini, Kementerian Keuangan yang mengatur tentu dengan berbagai pertimbangan," imbuh Anung.
Pada bagian lain, Anung mengakui bahwa sejauh ini memang belum ada kenaikan signifikan dalam hal cukai rokok, melainkan hanya pada komponen tertentu. “Ya kalau mau mencontoh seperti Filipina. Kenaikan cukai rokoknya bisa sampai angka 700 persen,” ujarnya.
Soal batalnya kenaikan cukai rokok, lanjut Anung, bukan berarti melemahkan pengurangan konsumsi rokok. Anung pun memberi contoh apa yang dilakukan oleh Kabupaten Kulonprogo, DI Jogjakarta. “Pemerintahan setempat, bahkan melarang display rokok di semua toko. Selain itu, mereka tidak boleh menjual rokok kepada mereka yang usianya di bawah 18 tahun sekalipun diminta membelikan oleh orangtuanya, jika melanggar bisa dikenai sanksi,” ujar Anung didampingi Asisten I Pemprov Bali IB Subiksu dan Deputy Regional Director, The International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (The Union) Asia Pacific, Tara Sing Bam.
Disebutkan bahwa pengendalian rokok di Indonesia perlu dukungan semua stakeholder pemangku kepentingan. “Karena hal ini sangat kompleks, kita harus berfikir tentang petaninya, kita harus menggeser tanaman tembakau ke tanaman lainnya. Memang hal ini sudah dilakukan di beberapa kabupaten di Jawa, tapi ini semua butuh waktu," jabar Anung.
Sementara itu forum The 2018 Asia Pacific Tobacco Control Leadership Program diikuti beberapa negara di antaranya Kamboja, Timor Leste, Amerika Serikat, Singapura. Dari ajang ini diharapkan nantinya bisa membangun aliansi tingkat Asia maupun global. *mao
1
Komentar