Musda Gabeng, Sesepuh Angkat Bicara
Demokrat Bali meyakinkan tidak ada istilah terlambat, karena konsolidasi di Demokrat akan berjalan dan hanya menunggu waktu saja.
Konsolidasi Demokrat Bali Dinilai Pasif dan Vakum
DENPASAR, NusaBali
Di tengah partai lain di Bali sudah menggebrak konsolidasinya, DPD Demokrat Bali malah melambat. Anggota Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Bali, Raden Edy Sejatio di Gedung DPRD Bali, Senin (18/4) menilai konsolidasi Partai Demokrat di Bali ketinggalan dengan partai lain. Terbukti agenda Musda Demokrat yang seharusnya sudah dilaksanakan tidak kunjung digelar.
“Ada kesan pembiaran, pembusukan di sini. Partai kan harus dinamis. Proses konsolidasi organisasi nggak berjalan. Kami merasa prihatin kenapa lambat dan vakum seperti ini,” kritik pria yang salah satu deklarator Demokrat di Bali.
Edy yang dikenal sebagai dedengkotnya Demokrat di Bali bersama mantan Ketua DPD Demokrat Bali seperti I Gusti Bagus Alit Putra dan Dewa Made Badra melihat kepengurusan Ketua DPD Demokrat Bali saat ini tidak bergerak cepat menggelar konsolidasi.
“Menjadi pertanyaan kenapa? Di tengah partai lain sudah konsolidasi dan memanaskan mesin organisasi, Demokrat Bali belum sama sekali bergerak,” ungkap Edy Sejatio yang kemarin menemui Wakil Ketua DPRD Bali, I Gusti Bagus Alit Putra yang tak lain steering committee di Musda Demokrat Bali.
Edy meminta Ketua DPD Demokrat Bali tidak hanya menunggu komando dari pusat untuk konsolidasi organisasi. Sebab partai lain jauh ke depan meninggalkan Demokrat urusan penyegaran dan konsolidasi. “Lihat itu NasDem, Perindo, PDIP, Gerindra. Demokrat Bali malah pasif,” tegas Edy Sejatio seraya menyebutkan semakin kelihatan Musda Demokrat sengaja dibuat gabeng (tak jelas).
Kemarin Edy juga mendorong Fraksi Demokrat DPRD Bali supaya peka dengan persoalan organisasi. “Sekarang kita hanya mengandalkan Fraksi-Fraksi Demokrat di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/kota supaya roda organisasi jalan,” tegas Edy Sejatio. Sementara atas kondisi ini Wakil Ketua I DPD Demokrat Bali, I Nengah Pringgo secara terpisah dikonfirmasi menyebutkan Musda hanya persoalan waktu saja. “Kader-kader yang komentar itu genit kakinya. Tetapi Musda bulan ini akan secepatnya ditetapkan,” ujar Pringgo.
Terkait dengan kritik sesepuh Demokrat ini, Ketua DPD Demokrat Bali I Made Mudarta dikonfirmasi terpisah menyebutkan Musda sudah dirancang. “Cuman DPP masih banyak agenda di seluruh Indonesia. Jadi wajib antre,” sentil Mudarta. Mudarta mengatakan menghormati kritikan senior seperti Edy Sejatio.
“Pertimbangan senior kami hargai. Namun tidak ada rumus konsolidasi belakangan suara Demokrat di Pileg akan kalah dari partai lain. Justru nanti kita bisa dapatkan suara-suara swing voter menjadi tambahan kekuatan kita,” kata politisi senior yang mantan Ketua OKK Demokrat Bali ini.
Mudarta mengatakan tidak ada istilah terlambat. Karena konsolidasi di Demokrat akan berjalan. Hanya menunggu waktu saja. “Sudah kita agendakan. Sekarang tergantung DPP. Kapan bisa hadir ke Bali. DPP jadwalnya padat sekali. Bagi kami tidak ada kevakuman itu,” imbuh Mudarta. Musda Demokrat Bali memang sebelumnya sudah dirancang, namun hingga kini jadwal pasti Musda masih belum jelas. Sebelumnya disebutkan akan digelar pada April atau Mei 2016. 7 nat
Komentar