Akhirnya, Museum Buleleng Diserahkan ke Pemkab
Museum Buleleng sebagai salah satu tempat penyimpanan benda-benda bersejarah dan destinasi wisata, akhirnya diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Yayasan Pelestari Warisan Bali Utara (YPWBBU) yang sebelumnya mengelola museum melepaskan pengelolaan itu akhir Oktober 2018. Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang mengakui, pengambilalihan pengelolaan Museum Buleleng itu sudah diupayakan sejak lama oleh Pemkab Buleleng. Hanya saja pihak yayasan yang didirikan oleh mantan Bupati Buleleng Ketut Wirata Sindhu, baru mau melepaskannya. “Memang ini prosesnya cukup panjang. Bahkan sejak dulu sudah diperjuangkan untuk dikelola Pemkab Buleleng. Astungkara, setelah lobi-lobi dengan pengurus yayasan akhirnya diserahkan juga ke pemerintah, dengan penandatanganan berita acara serah terima,” ujarnya.
Gede Komang juga tak menampik jika Museum Buleleng yang memiliki balai budaya dan sejarah itu terlihat sedikit tak terurus. Yayasan yang memanfaatkan gedung milik pemerintah, tak bisa menerima bantuan dari APBD. Sehingga sebagian bangunannya mengalami kerusakan. Dengan penyerahan pengelolaan dari pihak yayasan, Pemkab Buleleng pun berkomitmen segera akan menganggarkan perbaikan dari segi fisik, pengelolaan dan sumber daya manusia (SDM). Dinas Kebudayaan juga berencana memberikan perhatian dan perawatan penuh terhadap barang-barang bersejarah di dalam museum itu.
Gede Komang menjelaskan, pihaknya segera akan memperbaiki gedung museum satu bulan ke depan. Selanjutnya, dengan APBD 2019 kembali akan dianggarkan untuk melengkapi hal-hal yang kurang di Museum Buleleng.
Kata dia, dalam proses pengambilalihan Museum Buleleng dari yayasan sempar berlarut-larut karena sempat ada miskomunikasi. Namun hal itu sudah teratasi dengan memberikan penjelasan dan pengertian tujuan pengambil-alihan Museum Buleleng. “Ya sempat ada miskomunikasi, tapi sudah diluruskan. Kami tegaskan lagi, kami bukan menguasai tapi hanya mengelola museum. Dan semua tentang museum tidak berubah, hanya pengelolaan saja yang berubah,” katanya. *k23
Yayasan Pelestari Warisan Bali Utara (YPWBBU) yang sebelumnya mengelola museum melepaskan pengelolaan itu akhir Oktober 2018. Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Komang mengakui, pengambilalihan pengelolaan Museum Buleleng itu sudah diupayakan sejak lama oleh Pemkab Buleleng. Hanya saja pihak yayasan yang didirikan oleh mantan Bupati Buleleng Ketut Wirata Sindhu, baru mau melepaskannya. “Memang ini prosesnya cukup panjang. Bahkan sejak dulu sudah diperjuangkan untuk dikelola Pemkab Buleleng. Astungkara, setelah lobi-lobi dengan pengurus yayasan akhirnya diserahkan juga ke pemerintah, dengan penandatanganan berita acara serah terima,” ujarnya.
Gede Komang juga tak menampik jika Museum Buleleng yang memiliki balai budaya dan sejarah itu terlihat sedikit tak terurus. Yayasan yang memanfaatkan gedung milik pemerintah, tak bisa menerima bantuan dari APBD. Sehingga sebagian bangunannya mengalami kerusakan. Dengan penyerahan pengelolaan dari pihak yayasan, Pemkab Buleleng pun berkomitmen segera akan menganggarkan perbaikan dari segi fisik, pengelolaan dan sumber daya manusia (SDM). Dinas Kebudayaan juga berencana memberikan perhatian dan perawatan penuh terhadap barang-barang bersejarah di dalam museum itu.
Gede Komang menjelaskan, pihaknya segera akan memperbaiki gedung museum satu bulan ke depan. Selanjutnya, dengan APBD 2019 kembali akan dianggarkan untuk melengkapi hal-hal yang kurang di Museum Buleleng.
Kata dia, dalam proses pengambilalihan Museum Buleleng dari yayasan sempar berlarut-larut karena sempat ada miskomunikasi. Namun hal itu sudah teratasi dengan memberikan penjelasan dan pengertian tujuan pengambil-alihan Museum Buleleng. “Ya sempat ada miskomunikasi, tapi sudah diluruskan. Kami tegaskan lagi, kami bukan menguasai tapi hanya mengelola museum. Dan semua tentang museum tidak berubah, hanya pengelolaan saja yang berubah,” katanya. *k23
1
Komentar