Pegawai Bank Tewas Dilindas Truk Tronton
Selain satu nyawa melayang, kecelakaan maut di Depan Makodim Karangasem juga sebabkan lima korban terluka
Terjadi di Amlapura, Truk Seruduk 3 Motor Sekaligus
AMLAPURA, NusaBali
Kecelakaan mengerikan yang merenggut korban nyawa terjadi di depan Makodim Karangasem, Jalan Sudirman Amlapura, Rabu (7/11) sore. Sebuah Truk Tronton Nissan DK 9479 MD kehilangan kendali hingga seruduk tiga sepeda motor di depannya. Kecelakaan ini merenggut nyawa Ni Ketut Juniasih, 30, pengendara motor yang pegawai Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura.
Kendaraan maut Truk Tronton Nissan DK 9479 MD yang seruduk tiga sepeda motor dalam kecelakaan sore itu dikemudikan Agus Ngongo Dangga, 49, sopir asal kawasan Kalimpu Podu, Desa Loko Raya, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Sopir Agus Ngongo Dangga selamat dari maut tanpa terluka sedikit pun.
Sedangkan tiga sepeda motor yang diseruduk truk maut tersebut, masing-masing Yamaha NMax DK 5684 SX, Honda Vario hitam DK 6060 TY, dan Honda Vario DK 5933 SO. Motor Yamaha NMax DK 5684 SX ditunggangi korban Ni Ketut Juniasih, 30, pegawai Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura asal Banjar Tiyingtali Kaler, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem. Pegawai bank yang bertugas di bagian kredit ini langsung tewas mengenaskan di lopkasi TKP.
Sementara moptor Vario DK 6060 TY ditunggangi I Gusti Ngurah Arya Sudewa, 35, pria yang tinggal di Lingkungan Taman II Jalan Letda Arti Amlapura. Korban berusia 35 tahun ini harus dilarikan ke RS BaliMed Amlapura karena mengalami luka robek di bagian betis.
Sebaliknya, motor Vario DK 5933 SO ditunggangi Ni Made Sujani, 36, perempuan asal Banjar Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Saat kejadian, Made Sujani membonceng dua bocah, yakni Ni Gusti Ayu Intan Purnami Asih, 17, dan Ni Gusti Ayu Nopiani Widiantari, 2. Korban Made Sujani pun harus dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura, karena mengalami luka memar dan nyeri di lengan kanan. Sedangkan dua anak yang diboncengnya, mengalami luka ringan tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Informasi di lapangan, sebelum kecelakaan terjadi, Truk Tronton Nissan DK 9479 MD dan tiga motor yang diseruduknya melaju beriringan dari arah utara. Tiga motor melaju di posisi depan. Setibanya di traffic light depan Makodim Karangasem, ketiga pengendara motor berhenti karena lampu merah menyala.
Naas, tiba-tiba dari arah belakang muncul Truk Tronton Nissan DK 9479 MD yang dikemudikan sopir Agus Ngongo Dangga. Diduga mengalami rem blong, Truk Tronton ini tak bisa dikendalikan. Walhasil, Truk Tronton yang mengangkut 20 ton pasir ini pun seruduk tiga pengendara motor di depannya, hingga semuanya terpental.
Kondisi terparah dialami pengendara motor Yamaha NMax DK 5684 SX, Ni Ketut Juniasih. Pegawai bank berusia 30 tahun ini yang awalnya berhenti di posisi paling kanan di traffic light, jatuh terpental hingga terlindas ban depan kananTruk Tronton. Walhasil, koban Ketut Juniasih yang mengenakan jaket hitam tanpa helem, langsung tewas di TKP dalam kondisi mengenaskan. Korban mengalami luka terbuka di tangan kiri dan patah tulang pinggang.
Jasad pegawai bank asal Desa Tiyingtali ini kemarin sore langsung dibawa ke RSUD Karangasem untuk pemeriksaan luar. Tadi malam pukul 21.00 Wita, jasad korban Ketut Juniasih sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali. Belum diketahui, kapan sang penagawai bank akan dimakamkan. Yang jelas, korban Ketut Juniasih berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tercinta yang kini bekerja pada sbuah bank di Bone (Sulsel) dan seorang anak lelaki yang baru berusia 3 tahun.
Korban Ketut Juniah awalnya bertugas di Kantor Bank Mandiri yang gedungnya jadi satu dengan Kantor Pos Amlapura di Jalan Gatot Subroto Amlapura. Namun, karena kantor tersebut dipindahkan ke Denpasar, maka korban Ketut Juniasih dimutasi ke Kantor Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura di Jalan Sudirman Amlapura. Dia bertugas di bagian kredit.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu malam, Satpam Kantor Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura, I Gede Darmayasa, membenarkan bahwa korban Ketut Juniasih yang tewas dilindas Truk Tronton adalah karyawan Bank Mandiri. "Beliau (korban) sudah lama bertugas di Bank Mandiri. Dia dapat tugas luar bagian kredit," cerita Gede Darmayasa.
Sementara itu, pengemudi kendaraan maut Truk Tronton Nissan DK 9479 MD, Agus Ngongo Dangga, kemarin sore langsung diamankan polisi ke Mapolres Karangasem untuk menjalani pemeriksaan. Hanya saja, hingga tadi malam belum ada penetapan status tersangka. Kendaraan maut yang dikemudikannya juga diamankan pilisi sebagai barang bukti. Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Ni Luh Putu Anne Parwisti, mengatakan pihaknya masih memeriksa saksi-saksi. Untuk penetapan tersangka, butuh waktu 1x24 jam.
Di sisi lain, sopir Agus Ngongo Dangga menmgakui Truk Tronton yang dikemudikannya mengangkut pasir yang diambil dari Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem untuk dibawa ke Denpasar. Menurut Agus Ngongo, dirinya tudak mampu menguasai kendaraan karena mengalami rem blong mendekati lokasi TKP. "Saya sulit me-nghindari kecelakaan itu, karena rem blong. Truk yang saya kemudikan mengangkut muatan cukup berat, yakni 20 ton pasir,” jelas Agus Ngongo. *k16
Kecelakaan mengerikan yang merenggut korban nyawa terjadi di depan Makodim Karangasem, Jalan Sudirman Amlapura, Rabu (7/11) sore. Sebuah Truk Tronton Nissan DK 9479 MD kehilangan kendali hingga seruduk tiga sepeda motor di depannya. Kecelakaan ini merenggut nyawa Ni Ketut Juniasih, 30, pengendara motor yang pegawai Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura.
Kendaraan maut Truk Tronton Nissan DK 9479 MD yang seruduk tiga sepeda motor dalam kecelakaan sore itu dikemudikan Agus Ngongo Dangga, 49, sopir asal kawasan Kalimpu Podu, Desa Loko Raya, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB. Sopir Agus Ngongo Dangga selamat dari maut tanpa terluka sedikit pun.
Sedangkan tiga sepeda motor yang diseruduk truk maut tersebut, masing-masing Yamaha NMax DK 5684 SX, Honda Vario hitam DK 6060 TY, dan Honda Vario DK 5933 SO. Motor Yamaha NMax DK 5684 SX ditunggangi korban Ni Ketut Juniasih, 30, pegawai Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura asal Banjar Tiyingtali Kaler, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem. Pegawai bank yang bertugas di bagian kredit ini langsung tewas mengenaskan di lopkasi TKP.
Sementara moptor Vario DK 6060 TY ditunggangi I Gusti Ngurah Arya Sudewa, 35, pria yang tinggal di Lingkungan Taman II Jalan Letda Arti Amlapura. Korban berusia 35 tahun ini harus dilarikan ke RS BaliMed Amlapura karena mengalami luka robek di bagian betis.
Sebaliknya, motor Vario DK 5933 SO ditunggangi Ni Made Sujani, 36, perempuan asal Banjar Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Saat kejadian, Made Sujani membonceng dua bocah, yakni Ni Gusti Ayu Intan Purnami Asih, 17, dan Ni Gusti Ayu Nopiani Widiantari, 2. Korban Made Sujani pun harus dilarikan ke RSUD Karangasem di Amlapura, karena mengalami luka memar dan nyeri di lengan kanan. Sedangkan dua anak yang diboncengnya, mengalami luka ringan tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Informasi di lapangan, sebelum kecelakaan terjadi, Truk Tronton Nissan DK 9479 MD dan tiga motor yang diseruduknya melaju beriringan dari arah utara. Tiga motor melaju di posisi depan. Setibanya di traffic light depan Makodim Karangasem, ketiga pengendara motor berhenti karena lampu merah menyala.
Naas, tiba-tiba dari arah belakang muncul Truk Tronton Nissan DK 9479 MD yang dikemudikan sopir Agus Ngongo Dangga. Diduga mengalami rem blong, Truk Tronton ini tak bisa dikendalikan. Walhasil, Truk Tronton yang mengangkut 20 ton pasir ini pun seruduk tiga pengendara motor di depannya, hingga semuanya terpental.
Kondisi terparah dialami pengendara motor Yamaha NMax DK 5684 SX, Ni Ketut Juniasih. Pegawai bank berusia 30 tahun ini yang awalnya berhenti di posisi paling kanan di traffic light, jatuh terpental hingga terlindas ban depan kananTruk Tronton. Walhasil, koban Ketut Juniasih yang mengenakan jaket hitam tanpa helem, langsung tewas di TKP dalam kondisi mengenaskan. Korban mengalami luka terbuka di tangan kiri dan patah tulang pinggang.
Jasad pegawai bank asal Desa Tiyingtali ini kemarin sore langsung dibawa ke RSUD Karangasem untuk pemeriksaan luar. Tadi malam pukul 21.00 Wita, jasad korban Ketut Juniasih sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali. Belum diketahui, kapan sang penagawai bank akan dimakamkan. Yang jelas, korban Ketut Juniasih berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tercinta yang kini bekerja pada sbuah bank di Bone (Sulsel) dan seorang anak lelaki yang baru berusia 3 tahun.
Korban Ketut Juniah awalnya bertugas di Kantor Bank Mandiri yang gedungnya jadi satu dengan Kantor Pos Amlapura di Jalan Gatot Subroto Amlapura. Namun, karena kantor tersebut dipindahkan ke Denpasar, maka korban Ketut Juniasih dimutasi ke Kantor Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura di Jalan Sudirman Amlapura. Dia bertugas di bagian kredit.
Saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu malam, Satpam Kantor Bank Mandiri Cabang Pembantu Amlapura, I Gede Darmayasa, membenarkan bahwa korban Ketut Juniasih yang tewas dilindas Truk Tronton adalah karyawan Bank Mandiri. "Beliau (korban) sudah lama bertugas di Bank Mandiri. Dia dapat tugas luar bagian kredit," cerita Gede Darmayasa.
Sementara itu, pengemudi kendaraan maut Truk Tronton Nissan DK 9479 MD, Agus Ngongo Dangga, kemarin sore langsung diamankan polisi ke Mapolres Karangasem untuk menjalani pemeriksaan. Hanya saja, hingga tadi malam belum ada penetapan status tersangka. Kendaraan maut yang dikemudikannya juga diamankan pilisi sebagai barang bukti. Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Ni Luh Putu Anne Parwisti, mengatakan pihaknya masih memeriksa saksi-saksi. Untuk penetapan tersangka, butuh waktu 1x24 jam.
Di sisi lain, sopir Agus Ngongo Dangga menmgakui Truk Tronton yang dikemudikannya mengangkut pasir yang diambil dari Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem untuk dibawa ke Denpasar. Menurut Agus Ngongo, dirinya tudak mampu menguasai kendaraan karena mengalami rem blong mendekati lokasi TKP. "Saya sulit me-nghindari kecelakaan itu, karena rem blong. Truk yang saya kemudikan mengangkut muatan cukup berat, yakni 20 ton pasir,” jelas Agus Ngongo. *k16
1
Komentar