Pohon Tumbang Nyaris Timpa Warga
Akibat hujan deras melanda Tabanan, pohon randu di Banjar Kedunggu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri tumbang menimpa pos parkir pada Rabu (7/11).
TABANAN, NusaBali
Pos parkir yang baru dibangun enam bulan itu hancur. Bahkan pohon juga menimpa motor warga yang saat itu tengah parkir, hingga ringsek. Informasi dari penjaga parkir, I Nengah Karpa, pohon tumbang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu di pos parkir ada sekitar 15 orang termasuk dirinya berteduh karena sedang hujan.
Saat sedang mengobrol tiba-tiba salah seorang warga I Wayan Budi yang duduk paling pojok utara melihat pohon hendak tumbang. Seketika itu Wayan Budi berteriak meminta semua orang berlari. “Untung Wayan Budi ini melihat dan berteriak menyuruh kami lari,” kata Karpa.
Namun celaka, karena Wayan Budi, warga Banjar Batugaing, Desa Beraban, Tabanan duduknya di atas teras dan paling pojok sehingga sedikit susah berlari. Akhirnya kaki kanannya terkena dahan pohon hingga. “Untung luka ringan, masih bisa berjalan. Tapi tadi diantar pulang oleh warga kami menggunakan mobil,” imbuh Karpa.
Selain hampir menimpa orang, pohon tumbang juga menimpa satu motor Yamaha Mio nopol DK 5367 HF milik buruh proyek yang ikut berteduh. Padahal saat itu ada sekitar tujuh motor berjejer parkir ketika pohon hendak tumbang, namun pemiliknya dengan cepat memindah.
Sementara itu Bendesa Adat Belalang I Made Sirna yang turut mengecek ke lapangan mengatakan, pohon tumbang jenis randu tersebut sudah berumur 37 tahun. Diameternya sampai 3 meter dengan tinggi sekitar 15 meter.
Karena pos parkir yang baru dibangun enam bulan lalu hancur di bagian timur, kerugian ditafsir mencapai Rp 45 juta. Sebab meski hancur di bagian timur, menimbulkan retak di bagian samping sehingga harus dibangun total. “Peristiwa akan kami sampaikan ke desa,” kata Sirna.
Pantauan di lapangan, sekitar 10 orang petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Tabanan mengevakuasi pohon tersebut. Pohon dievakuasi dengan mesin pemotong kayu. Hingga pukul 15.00 Wita pohon belum selesai dievakuasi.
Di sisi lain Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita sudah memberikan imbauan di 10 kecamatan agar warga waspada karena sudah memasuki musim hujan. “Kami akan mengirim surat edaran agar seluruh masyarakat waspada,” ujarnya.
Menurutnya dari 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan, tiga kecamatan yang rawan bencana longsor dan angin kencang. Ketiganya adalah Kecamatan Pupuan, Penebel, dan Baturiti. “Kondisi tanah di tiga kecamatan ini juga labil dan berada di dataran tinggi,” tuturnya. *de
Pos parkir yang baru dibangun enam bulan itu hancur. Bahkan pohon juga menimpa motor warga yang saat itu tengah parkir, hingga ringsek. Informasi dari penjaga parkir, I Nengah Karpa, pohon tumbang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu di pos parkir ada sekitar 15 orang termasuk dirinya berteduh karena sedang hujan.
Saat sedang mengobrol tiba-tiba salah seorang warga I Wayan Budi yang duduk paling pojok utara melihat pohon hendak tumbang. Seketika itu Wayan Budi berteriak meminta semua orang berlari. “Untung Wayan Budi ini melihat dan berteriak menyuruh kami lari,” kata Karpa.
Namun celaka, karena Wayan Budi, warga Banjar Batugaing, Desa Beraban, Tabanan duduknya di atas teras dan paling pojok sehingga sedikit susah berlari. Akhirnya kaki kanannya terkena dahan pohon hingga. “Untung luka ringan, masih bisa berjalan. Tapi tadi diantar pulang oleh warga kami menggunakan mobil,” imbuh Karpa.
Selain hampir menimpa orang, pohon tumbang juga menimpa satu motor Yamaha Mio nopol DK 5367 HF milik buruh proyek yang ikut berteduh. Padahal saat itu ada sekitar tujuh motor berjejer parkir ketika pohon hendak tumbang, namun pemiliknya dengan cepat memindah.
Sementara itu Bendesa Adat Belalang I Made Sirna yang turut mengecek ke lapangan mengatakan, pohon tumbang jenis randu tersebut sudah berumur 37 tahun. Diameternya sampai 3 meter dengan tinggi sekitar 15 meter.
Karena pos parkir yang baru dibangun enam bulan lalu hancur di bagian timur, kerugian ditafsir mencapai Rp 45 juta. Sebab meski hancur di bagian timur, menimbulkan retak di bagian samping sehingga harus dibangun total. “Peristiwa akan kami sampaikan ke desa,” kata Sirna.
Pantauan di lapangan, sekitar 10 orang petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Tabanan mengevakuasi pohon tersebut. Pohon dievakuasi dengan mesin pemotong kayu. Hingga pukul 15.00 Wita pohon belum selesai dievakuasi.
Di sisi lain Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita sudah memberikan imbauan di 10 kecamatan agar warga waspada karena sudah memasuki musim hujan. “Kami akan mengirim surat edaran agar seluruh masyarakat waspada,” ujarnya.
Menurutnya dari 10 kecamatan di Kabupaten Tabanan, tiga kecamatan yang rawan bencana longsor dan angin kencang. Ketiganya adalah Kecamatan Pupuan, Penebel, dan Baturiti. “Kondisi tanah di tiga kecamatan ini juga labil dan berada di dataran tinggi,” tuturnya. *de
1
Komentar