Tini Gorda Tekankan soal Motto dan Modal 5O
GOW Kota Sibolga Timba Ilmu ke BKOW Bali
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Sibolga, Sumatera Utara melakukan study banding ke Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, bertempat di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak (PP dan PA) Provinsi Bali, Jalan Melati, Denpasar, Rabu (7/11) kemarin.
Dalam kunjungannya, mereka diterima langsung Ketua BKOW Bali AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda, Kabid Organisasi dan Humas Desak Widiasih, Sekretaris Umum Dewi Sinaryati Rully dengan didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas PP dan PA Bali I Gusti Ngurah Aryasa. Sementara rombongan dari GOW Kota Sibolga yang berjumlah 7 orang dipimpin Ketua Nyonya Naudur Tony Lumban Tobing didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan Eva Nora Nasution.
Ketua GOW Kota Sibolga Naudur Tony Lumban mengaku dipilihnya BKOW Bali untuk study banding karena organisasi yang dipimpin Tini Gorda ini dikenal mempunyai segudang program kerja dalam pemberdayaan perempuan dan kiprahnya terdengar hingga nasional. “Jujur saja, kalau kami selama ini kan hanya bergelut di acara-acara seremonial saja, seperti memperingati Hari Kartini, ikut di kegiatan PKK, arisan, dan kegiatan sejenis lainnya. Mudah-mudahan, setelah belajar dari Bali (BKOW), kami bisa membuat kegiatan yang lebih greget untuk pemberdayaan perempuan di daerah kami,” kata Naudur Tony seraya menyebut perempuan di Kota Sibolga lebih banyak bekerja sebagai nelayan.
Ketua BKOW Bali, Tini Gorda pun dengan senang hati berbagi tips dan memaparkan program-program kerja dari BKOW Bali yang dipimpinnya hampir selama dua periode ini. Mulai dari program di bidang organisasi, pendidikan, hukum, ekonomi, dan sosial dan kerja. Dalam bidang pendidikan, misalnya, kata Tini Gorda, pihaknya telah melaksanakan diklat gratis untuk caleg perempuan. “Jadi, bukan berarti kami membawa BKOW dalam politik praktis tapi ingin benar-benar mengawal perempuan menuju kursi legislatif,” katanya. Demikian juga di bidang ekonomi, BKOW Bali telah mendirikan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga. “Ya meski kami tidak dapat anggaran dari pemerintah (provinsi), tapi program-program kami bisa berjalan secara mandiri bahkan bisa bersiergi dengan pemerintah,” ujarnya.
Tini Gorda pun menekankan bahwa berkecimpung dalam organisasi yang terpenting harus bekerja dengan cerdas, ikhlas, dan tuntas. “Itu motto kami. Jadi misalnya, kalau ada kegiatan, kita nggak usah ngomongin teman kita yang tidak datang (absen), karena apa yang kita lakukan harus dengan ikhlas atau bahasa Bali-nya ngayah, sehingga pekerjaan itu bisa tuntas," ujar perempuan yang juga Ketua Iwapi Bali ini.
Tini Gorda juga mengatakan bahwa program kerja dari sebuah organisasi harus memiliki modal 5O, yakni Otak (pikiran), Otot (semangat), Omong (Komunikasi,) Orang (jejaring), dan Ongkos (finansial). “Kalau sudah punya modal 5O ini, saya yakin program yang kita miliki akan berjalan, termasuk nanti program kerja ibu-ibu dari GOW Kota Sibolga ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas PP dan PA Bali I Gusti Ngurah Aryasa mengakui bahwa program kerja dari BKOW Bali sangat luar biasa meski diakuinya pula Pemprov Bali belum maksimal dalam memberikan support terutama dari segi anggaran. “Mudah-mudahan bapak gubernur kita yang baru ini (Wayan Koster) memperhatikannya karena beliau sangat peduli juga dengan pemberdayaan perempuan,” ujarnya. *isu
Sejumlah pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Sibolga, Sumatera Utara melakukan study banding ke Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, bertempat di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindugnan Anak (PP dan PA) Provinsi Bali, Jalan Melati, Denpasar, Rabu (7/11) kemarin.
Dalam kunjungannya, mereka diterima langsung Ketua BKOW Bali AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda, Kabid Organisasi dan Humas Desak Widiasih, Sekretaris Umum Dewi Sinaryati Rully dengan didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas PP dan PA Bali I Gusti Ngurah Aryasa. Sementara rombongan dari GOW Kota Sibolga yang berjumlah 7 orang dipimpin Ketua Nyonya Naudur Tony Lumban Tobing didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan Eva Nora Nasution.
Ketua GOW Kota Sibolga Naudur Tony Lumban mengaku dipilihnya BKOW Bali untuk study banding karena organisasi yang dipimpin Tini Gorda ini dikenal mempunyai segudang program kerja dalam pemberdayaan perempuan dan kiprahnya terdengar hingga nasional. “Jujur saja, kalau kami selama ini kan hanya bergelut di acara-acara seremonial saja, seperti memperingati Hari Kartini, ikut di kegiatan PKK, arisan, dan kegiatan sejenis lainnya. Mudah-mudahan, setelah belajar dari Bali (BKOW), kami bisa membuat kegiatan yang lebih greget untuk pemberdayaan perempuan di daerah kami,” kata Naudur Tony seraya menyebut perempuan di Kota Sibolga lebih banyak bekerja sebagai nelayan.
Ketua BKOW Bali, Tini Gorda pun dengan senang hati berbagi tips dan memaparkan program-program kerja dari BKOW Bali yang dipimpinnya hampir selama dua periode ini. Mulai dari program di bidang organisasi, pendidikan, hukum, ekonomi, dan sosial dan kerja. Dalam bidang pendidikan, misalnya, kata Tini Gorda, pihaknya telah melaksanakan diklat gratis untuk caleg perempuan. “Jadi, bukan berarti kami membawa BKOW dalam politik praktis tapi ingin benar-benar mengawal perempuan menuju kursi legislatif,” katanya. Demikian juga di bidang ekonomi, BKOW Bali telah mendirikan Koperasi Perempuan Ramah Keluarga. “Ya meski kami tidak dapat anggaran dari pemerintah (provinsi), tapi program-program kami bisa berjalan secara mandiri bahkan bisa bersiergi dengan pemerintah,” ujarnya.
Tini Gorda pun menekankan bahwa berkecimpung dalam organisasi yang terpenting harus bekerja dengan cerdas, ikhlas, dan tuntas. “Itu motto kami. Jadi misalnya, kalau ada kegiatan, kita nggak usah ngomongin teman kita yang tidak datang (absen), karena apa yang kita lakukan harus dengan ikhlas atau bahasa Bali-nya ngayah, sehingga pekerjaan itu bisa tuntas," ujar perempuan yang juga Ketua Iwapi Bali ini.
Tini Gorda juga mengatakan bahwa program kerja dari sebuah organisasi harus memiliki modal 5O, yakni Otak (pikiran), Otot (semangat), Omong (Komunikasi,) Orang (jejaring), dan Ongkos (finansial). “Kalau sudah punya modal 5O ini, saya yakin program yang kita miliki akan berjalan, termasuk nanti program kerja ibu-ibu dari GOW Kota Sibolga ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas PP dan PA Bali I Gusti Ngurah Aryasa mengakui bahwa program kerja dari BKOW Bali sangat luar biasa meski diakuinya pula Pemprov Bali belum maksimal dalam memberikan support terutama dari segi anggaran. “Mudah-mudahan bapak gubernur kita yang baru ini (Wayan Koster) memperhatikannya karena beliau sangat peduli juga dengan pemberdayaan perempuan,” ujarnya. *isu
Komentar