Lokasi Ujian Buta Aksara, di Balai Banjar hingga Teras Rumah
Setelah 38 kali tatap muka, peserta warga belajar menjalani ujian sejak Senin (5/11). Jadwal ujian berbeda-beda di tiap kecamatan.
AMLAPURA, NusaBali
Tempat ujian program pengentasan buta aksara ini ada di balai banjar, ada pula memanfaatkan teras rumah warga. Usai mengikutiujian, hasilnya langsung diperiksa dan dinyatakan lulus, tinggal menunggu SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara).
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara, mengaakan ujian bagi warga belajar digelar di Balai Banjar Abian Tiying diikuti 16 orang. Semuanya dinyatakan lulus. Wayan Suara menambahkan, 16 ibu rumah tangga yang ikut program pengentasan keaksaraan dibimbing dua tutor yakni I Made Sudarsana dan I Made Sudianyana. “Setelah 38 kali pertemuan mereka langsung ujian,” ungkap Wayan Suara, Rabu (7/11).
Peserta warga belajar di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, juga mulai ujian. Program ini tersebar di 11 banjar diikuti 261 orang dengan melibatkan 21 tutor. Terpisah, penguji program keaksaraan, I Wayan Darma, mengaku tidak menemui hambatan selama menguji warga belajar di Desa Pempatan. “Semua warga belajar ikut tatap muka 38 kali dan semua hadir saat ujian. Semua telah mampu membaca, menulis, dan menghitung, hanya saja hasil ujian tengah kami periksa,” jelas Wayan Darma.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usai Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD dan PNF) Disdikpora Karangasem, I Ketut Sudana, mengatakan sebanyak 2.219 warga belajar di tahun 2018 menjalani program keaksaraan melibatkan 192 tutor. Tutor itu yang mendidik 2.219 warga belajar tersebar di Kecamatan Selat sebanyak 861 warga belajar, Rendang 549 warga belajar, Sidemen 525 warga belajar, dan Manggis 284 warga belajar.
Program keaksaraan itu terus berlanjut di tahun 2019-2022, hingga seluruh warga yang buta aksara tuntas di Karangasem. Pada tahun 2017 telah menuntaskan program buta aksara menyasar 1.559 warga belajar di Kecamatan Karangasem tersebar di 8 desa dan 3 kelurahan, melibatkan 134 tutor, lama belajar 114 jam. Sesuai catatan terakhir, warga Karangasem yang masih buta aksara sebanyak 14.498 jiwa, sesuai data Sensus Pendidikan tahun 2016. *k16
Tempat ujian program pengentasan buta aksara ini ada di balai banjar, ada pula memanfaatkan teras rumah warga. Usai mengikutiujian, hasilnya langsung diperiksa dan dinyatakan lulus, tinggal menunggu SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara).
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara, mengaakan ujian bagi warga belajar digelar di Balai Banjar Abian Tiying diikuti 16 orang. Semuanya dinyatakan lulus. Wayan Suara menambahkan, 16 ibu rumah tangga yang ikut program pengentasan keaksaraan dibimbing dua tutor yakni I Made Sudarsana dan I Made Sudianyana. “Setelah 38 kali pertemuan mereka langsung ujian,” ungkap Wayan Suara, Rabu (7/11).
Peserta warga belajar di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, juga mulai ujian. Program ini tersebar di 11 banjar diikuti 261 orang dengan melibatkan 21 tutor. Terpisah, penguji program keaksaraan, I Wayan Darma, mengaku tidak menemui hambatan selama menguji warga belajar di Desa Pempatan. “Semua warga belajar ikut tatap muka 38 kali dan semua hadir saat ujian. Semua telah mampu membaca, menulis, dan menghitung, hanya saja hasil ujian tengah kami periksa,” jelas Wayan Darma.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usai Dini dan Pendidikan Non Formal (PAUD dan PNF) Disdikpora Karangasem, I Ketut Sudana, mengatakan sebanyak 2.219 warga belajar di tahun 2018 menjalani program keaksaraan melibatkan 192 tutor. Tutor itu yang mendidik 2.219 warga belajar tersebar di Kecamatan Selat sebanyak 861 warga belajar, Rendang 549 warga belajar, Sidemen 525 warga belajar, dan Manggis 284 warga belajar.
Program keaksaraan itu terus berlanjut di tahun 2019-2022, hingga seluruh warga yang buta aksara tuntas di Karangasem. Pada tahun 2017 telah menuntaskan program buta aksara menyasar 1.559 warga belajar di Kecamatan Karangasem tersebar di 8 desa dan 3 kelurahan, melibatkan 134 tutor, lama belajar 114 jam. Sesuai catatan terakhir, warga Karangasem yang masih buta aksara sebanyak 14.498 jiwa, sesuai data Sensus Pendidikan tahun 2016. *k16
Komentar