Prabowo Minta Maaf soal 'Tampang Boyolali'
Permintaan maaf disampaikan Prabowo Subianto melalui sebuah video yang di-posting oleh Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11).
JAKARTA, NusaBali
Dalam video tersebut, Prabowo mengenakan kemeja cokelat. "Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo. Prabowo menjelaskan maksud dia menyebut 'tampang Boyolali' karena berempati atas kondisi rakyat Indonesia. Ketum Gerindra itu menyebut kesenjangan dan ketimpangan ekonomi makin terasa di Tanah Air.
"Dan maksudnya bukan menghina, justru empati. Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," ujar Prabowo. "Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Saya justru, yang saya permasalahkan adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan. Kan semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang. Jadi maksud saya itu," sambungnya.
Prabowo menceritakan, saat 'tampang Boyolali' itu dilontarkan, dia sedang berpidato di depan ratusan kader partai-partai yang mendukungnya di Pilpres 2019. 'Tampang Boyolali' merupakan candaan karena dia berpidato cukup lama. Prabowo menuturkan, dalam berdemokrasi tidak melulu harus serius, sedikit kelakar juga diperlukan. Namun, jika ada yang masih tidak terima dengan pernyataan 'tampang Boyolali' itu, Prabowo bersedia untuk berdialog.
Terpisah Cawapres Sandiaga Uno menyebut Prabowo sebagai negarawan. "Pak Prabowo kan orangnya sangat bijaksana, sangat negarawan. Kalau memang dia menyinggung perasaan dia meminta maaf pada saatnya, dan dia sudah minta maaf ya, alhamdulillah," kata Sandiaga saat dimintai tanggapan di Hutan Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (7/11).
Sandiaga menuturkan 'tampang Boyolali' yang dimaksud Prabowo bukan untuk menghina. Menurutnya, terdapat hal positif yang bisa diambil dari pernyataan tersebut. "Tapi kalau seandainya mencari benang merah dari pernyataan tersebut itu apa? Yaitu kita berjuang untuk mereka yang selama ini masih termarjinalkan, masih belum menikmati pembangunan," ujarnya. *
Dalam video tersebut, Prabowo mengenakan kemeja cokelat. "Jadi, dan ya. Tapi kalau saya, maksud saya tidak negatif. Tapi kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf, maksud saya tidak seperti itu," kata Prabowo. Prabowo menjelaskan maksud dia menyebut 'tampang Boyolali' karena berempati atas kondisi rakyat Indonesia. Ketum Gerindra itu menyebut kesenjangan dan ketimpangan ekonomi makin terasa di Tanah Air.
"Dan maksudnya bukan menghina, justru empati. Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," ujar Prabowo. "Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Saya justru, yang saya permasalahkan adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan. Kan semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan Indonesia kan hanya segelintir orang. Jadi maksud saya itu," sambungnya.
Prabowo menceritakan, saat 'tampang Boyolali' itu dilontarkan, dia sedang berpidato di depan ratusan kader partai-partai yang mendukungnya di Pilpres 2019. 'Tampang Boyolali' merupakan candaan karena dia berpidato cukup lama. Prabowo menuturkan, dalam berdemokrasi tidak melulu harus serius, sedikit kelakar juga diperlukan. Namun, jika ada yang masih tidak terima dengan pernyataan 'tampang Boyolali' itu, Prabowo bersedia untuk berdialog.
Terpisah Cawapres Sandiaga Uno menyebut Prabowo sebagai negarawan. "Pak Prabowo kan orangnya sangat bijaksana, sangat negarawan. Kalau memang dia menyinggung perasaan dia meminta maaf pada saatnya, dan dia sudah minta maaf ya, alhamdulillah," kata Sandiaga saat dimintai tanggapan di Hutan Kota Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (7/11).
Sandiaga menuturkan 'tampang Boyolali' yang dimaksud Prabowo bukan untuk menghina. Menurutnya, terdapat hal positif yang bisa diambil dari pernyataan tersebut. "Tapi kalau seandainya mencari benang merah dari pernyataan tersebut itu apa? Yaitu kita berjuang untuk mereka yang selama ini masih termarjinalkan, masih belum menikmati pembangunan," ujarnya. *
1
Komentar