Pasar Gianyar Sulit Dibangun 2019
Pemkab Gianyar merencanakan akan merehab total atau membangun ulang Pasar Umum Gianyar bernilai Rp 250 miliar, akhir tahun 2019.
GIANYAR, NusaBali
Namun beberapa kalangan menengerai pengerjaan pasar termegah di jantung Kota Gianyar ini akan tertunda atau sulit dimulai pada tahun tersebut. Proyek ini paling lancar dimulai tahun 2020. Informasi di Gianyar, Kamis (8/11), beberapa kalangan menilai untuk ukuran perencanaan sebuah mega proyek seperti itu, pembangunan pasar senilai Rp 250 miliar, berlantai 6, 2 lantai di antaranya base camp, sangat mendadak. Karena lazimnya, perencanaan proyek seperti ini perlu kajian matang, baik fisik, dampak lingkungan, ekses sosial, terutama pemindahan pedagang, dan lainnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba, selaku leading sector pembangunan ini, mengakui sulit pengerjaan fisik mega proyek ini bisa dimulai tahun 2019. Ia pun mengakui, proyek ini membutuhkan perencaan matang. Antara lain, membutuhkan waktu relatif lama untuk pembuatan desain yang lengkap dengan instalasi antar lantai. Instalasi ini menyangkut eletrikal, air bersih, sistem olah limbah, dan drainase. Karena fungsi masing-masing lantai bangunan pasti akan berbeda sesuai jenis pedagang. Tak kalah penting, wajib ada kajian appraisal dalam menentukan tanah sewa untuk pasar relokasi pedagang sementara.
Belum lagi, lanjut dia, harus intens menjajaki pemilik lahan baik di sekitar Kuburan Beng Gianyar dan di Kelurahan Samplangan, untuk relokasi pasar. Suamba menilai, membangun pasar di pasar lama jauh lebih sulit ketimbang membangun pasar di lahan baru. Karena pembangunan pasar di lahan baru tak ada kegiatan relokasi pedagang. ‘’Orang pasti tahu, merelokasi pedagang itu pekerjaan paling krusial. Karena ini menyangkut hajat hidup langsung masyarakat. Jika ada salah sedikit, bisa sampai ada berkelahi,’’ jelasnya.
Sumba membandingkan, membangun sekolah di sekolah lama jauh lebih mudah ketimbang membangun pasar di lokasi pasar lama. Karena untuk membangun sekolah, pembangunannya bisa bertahan, dan anak-anak bisa belajar shif sore.
Terkait persiapan mega proyek pasar itu, pihaknya kini sedang memvalidasi status pedagang. Validasi untuk berapa pedagang dalam toko dengan status sewa, hak guna bangunan, hak pakai, atau apa. Validasi serupa juga pada pedagang di kios dan los. Karena ada pedagang yang kini berjualan di los dan kios yang sewanya kepanjangan dari penyewa kios sebelumnya. ‘’Untuk kios misalnya, sampai ada pedagang berstatus penyewa keempat kalinya. Yang seperti ini kami tetap catat penyewa kios yang pertama, bukan penyewa lanjutannya,’’ jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra menggelar rapat gabungan dengan jajaran legislatif di DPRD Gianyar, Senin (15/10). Dalam rapat itu, Bupati Mahayastra memaparkan rencana pembangunan Pasar Umum Gianyar dengan anggaran Rp 250 miliar. Bupati juga mohon dukungan dan persetujuan kepada DPRD terkait rencana peminjaman dana Rp 250 miliar di BPD Bali tahun 2019. Sesuai rencana, dari dana pinjaman itu, Rp 200 miliar akan dipakai biaya pembangunan Pasar Umum Gianyar tahun 2019/2020. Pasar ini akan menelan dana Rp 250 miliar. Dana Rp 50 miliar lagi akan dipasang dalam APBD 2019.*lsa
Namun beberapa kalangan menengerai pengerjaan pasar termegah di jantung Kota Gianyar ini akan tertunda atau sulit dimulai pada tahun tersebut. Proyek ini paling lancar dimulai tahun 2020. Informasi di Gianyar, Kamis (8/11), beberapa kalangan menilai untuk ukuran perencanaan sebuah mega proyek seperti itu, pembangunan pasar senilai Rp 250 miliar, berlantai 6, 2 lantai di antaranya base camp, sangat mendadak. Karena lazimnya, perencanaan proyek seperti ini perlu kajian matang, baik fisik, dampak lingkungan, ekses sosial, terutama pemindahan pedagang, dan lainnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba, selaku leading sector pembangunan ini, mengakui sulit pengerjaan fisik mega proyek ini bisa dimulai tahun 2019. Ia pun mengakui, proyek ini membutuhkan perencaan matang. Antara lain, membutuhkan waktu relatif lama untuk pembuatan desain yang lengkap dengan instalasi antar lantai. Instalasi ini menyangkut eletrikal, air bersih, sistem olah limbah, dan drainase. Karena fungsi masing-masing lantai bangunan pasti akan berbeda sesuai jenis pedagang. Tak kalah penting, wajib ada kajian appraisal dalam menentukan tanah sewa untuk pasar relokasi pedagang sementara.
Belum lagi, lanjut dia, harus intens menjajaki pemilik lahan baik di sekitar Kuburan Beng Gianyar dan di Kelurahan Samplangan, untuk relokasi pasar. Suamba menilai, membangun pasar di pasar lama jauh lebih sulit ketimbang membangun pasar di lahan baru. Karena pembangunan pasar di lahan baru tak ada kegiatan relokasi pedagang. ‘’Orang pasti tahu, merelokasi pedagang itu pekerjaan paling krusial. Karena ini menyangkut hajat hidup langsung masyarakat. Jika ada salah sedikit, bisa sampai ada berkelahi,’’ jelasnya.
Sumba membandingkan, membangun sekolah di sekolah lama jauh lebih mudah ketimbang membangun pasar di lokasi pasar lama. Karena untuk membangun sekolah, pembangunannya bisa bertahan, dan anak-anak bisa belajar shif sore.
Terkait persiapan mega proyek pasar itu, pihaknya kini sedang memvalidasi status pedagang. Validasi untuk berapa pedagang dalam toko dengan status sewa, hak guna bangunan, hak pakai, atau apa. Validasi serupa juga pada pedagang di kios dan los. Karena ada pedagang yang kini berjualan di los dan kios yang sewanya kepanjangan dari penyewa kios sebelumnya. ‘’Untuk kios misalnya, sampai ada pedagang berstatus penyewa keempat kalinya. Yang seperti ini kami tetap catat penyewa kios yang pertama, bukan penyewa lanjutannya,’’ jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra menggelar rapat gabungan dengan jajaran legislatif di DPRD Gianyar, Senin (15/10). Dalam rapat itu, Bupati Mahayastra memaparkan rencana pembangunan Pasar Umum Gianyar dengan anggaran Rp 250 miliar. Bupati juga mohon dukungan dan persetujuan kepada DPRD terkait rencana peminjaman dana Rp 250 miliar di BPD Bali tahun 2019. Sesuai rencana, dari dana pinjaman itu, Rp 200 miliar akan dipakai biaya pembangunan Pasar Umum Gianyar tahun 2019/2020. Pasar ini akan menelan dana Rp 250 miliar. Dana Rp 50 miliar lagi akan dipasang dalam APBD 2019.*lsa
1
Komentar