Jalan Berlubang di Samblong Rawan Memicu Kecelakaan
Kondisi jalan yang berlubang di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, semakin mengkhawatirkan pengguna jalan.
NEGARA, NusaBali
Lubang jalan yang merupakan jalan kabupaten, itu semakin meluas dan sering menyebabkan kecelakaan, terutama pengendara sepeda motor. Berdasar pemantauan pada Kamis (8/11), ada tiga titik lubang dengan ukuran cukup besar dengan posisi berdekatan di jalan tersebut. Bahkan dua dari tiga titik lubang itu, tepat mengapit badan jalan, sehingga jalan dengan lebar badan jalan sekitar 2 meter itu, hanya cukup dilalui satu motor. Apabila mobil melintas, salah satu sisi ban terpaksa harus menerjang lubang dengan kedalaman sekitar 10 centimeter yang menyerupai kubangan tersebut.
Salah seorang warga setempat, I Nengah Darma, 60, bersama istrinya, Ni Nengah Sentri, 55, mengatakan, lubang jalan itu sudah terjadi sejak sekitar dua tahun lalu. Seiring waktu, lubang pada bagian pinggir badan jalan yang tidak kunjung ditangani itu, terus meluas. Padahal akibat lubang jalan itu, sudah berulang kali ada pengendara motor terjatuh. “Sudah sering. Waktu ini, bidan yang tinggal di selatan juga jatuh karena melewati lubang itu, sampai nyungsep di sawah,” katanya.
Kecelakaan sepeda motor akibat jalan yang berulang itu, sering terjadi pada siang hari. Sebelumnya, ada juga pengendara motor mengalami kecelakaan pada malam hari, dan sempat kehilangan HP-nya, yang kemudian ditemukan setelah dicari keesokan paginya.
“Menantu saya juga pernah jatuh karena lubang itu. Memang tidak sampai luka berat. Korbannya hanya lecet-lecet. Tapi tetap membahayakan, apalagi seperti musim hujan saat ini,” ujar Sentri.
Jalan yang berulang itu, memang tergolong jalur padat lalu lintas. Jalan tersebut merupakan salah satu jalur alternatif penghubung Desa Danging Tukadaya yang paling dekat menuju sejumlah desa pesisir di wilayah Kecamatan Jembrana, seperti Desa Yeh Kuning, Desa Air Kuning, Desa Perancak, maupun Desa Delod Berawah di Kecamatan Mendoyo. “Sebenarnya dulu pernah beberapa kali saya urug sementara pakai tanah, karena sering lewat. Tetapi karena tergerus hujan, dan lubangnya terus membesar, jarang saya urug lagi,” ujar Darma.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, dikonfirmasi Kamis kemarin, menyatakan sudah menginventarisasi kerusakan jalan yang berlubang cukup lebar di Lingkungan Samblong itu. Terkait perbaikan jalan tersebut, telah dianggarkan pada Rancangan APBD 2019 yang kini sedang dibahas bersama Dewan. “Nanti rencana perbaikannya tidak hanya ditambal. Tetapi akan di-overlay (pelapisan ulang),” ujarnya. *ode
Lubang jalan yang merupakan jalan kabupaten, itu semakin meluas dan sering menyebabkan kecelakaan, terutama pengendara sepeda motor. Berdasar pemantauan pada Kamis (8/11), ada tiga titik lubang dengan ukuran cukup besar dengan posisi berdekatan di jalan tersebut. Bahkan dua dari tiga titik lubang itu, tepat mengapit badan jalan, sehingga jalan dengan lebar badan jalan sekitar 2 meter itu, hanya cukup dilalui satu motor. Apabila mobil melintas, salah satu sisi ban terpaksa harus menerjang lubang dengan kedalaman sekitar 10 centimeter yang menyerupai kubangan tersebut.
Salah seorang warga setempat, I Nengah Darma, 60, bersama istrinya, Ni Nengah Sentri, 55, mengatakan, lubang jalan itu sudah terjadi sejak sekitar dua tahun lalu. Seiring waktu, lubang pada bagian pinggir badan jalan yang tidak kunjung ditangani itu, terus meluas. Padahal akibat lubang jalan itu, sudah berulang kali ada pengendara motor terjatuh. “Sudah sering. Waktu ini, bidan yang tinggal di selatan juga jatuh karena melewati lubang itu, sampai nyungsep di sawah,” katanya.
Kecelakaan sepeda motor akibat jalan yang berulang itu, sering terjadi pada siang hari. Sebelumnya, ada juga pengendara motor mengalami kecelakaan pada malam hari, dan sempat kehilangan HP-nya, yang kemudian ditemukan setelah dicari keesokan paginya.
“Menantu saya juga pernah jatuh karena lubang itu. Memang tidak sampai luka berat. Korbannya hanya lecet-lecet. Tapi tetap membahayakan, apalagi seperti musim hujan saat ini,” ujar Sentri.
Jalan yang berulang itu, memang tergolong jalur padat lalu lintas. Jalan tersebut merupakan salah satu jalur alternatif penghubung Desa Danging Tukadaya yang paling dekat menuju sejumlah desa pesisir di wilayah Kecamatan Jembrana, seperti Desa Yeh Kuning, Desa Air Kuning, Desa Perancak, maupun Desa Delod Berawah di Kecamatan Mendoyo. “Sebenarnya dulu pernah beberapa kali saya urug sementara pakai tanah, karena sering lewat. Tetapi karena tergerus hujan, dan lubangnya terus membesar, jarang saya urug lagi,” ujar Darma.
Sementara Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, dikonfirmasi Kamis kemarin, menyatakan sudah menginventarisasi kerusakan jalan yang berlubang cukup lebar di Lingkungan Samblong itu. Terkait perbaikan jalan tersebut, telah dianggarkan pada Rancangan APBD 2019 yang kini sedang dibahas bersama Dewan. “Nanti rencana perbaikannya tidak hanya ditambal. Tetapi akan di-overlay (pelapisan ulang),” ujarnya. *ode
1
Komentar