nusabali

Diguyur Hujan, Dapur Rata Tanah

  • www.nusabali.com-diguyur-hujan-dapur-rata-tanah

Perabotan yang ada di dapur pecah, yang selamat hanya kompor. Pemilik bangunan untuk sementara tidak memasak karena bangunan dapur rata tanah. 

TABANAN, NusaBali
Hujan deras mengakibatkan panyengker rumah, dapur, dan gudang milik I Kadek Adi Wirawan, 30, di Banjar Kukuh Kawan, Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, ambruk pada Rabu (7/11) sore.  Untung saja peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Buat sementara Adi Wirawan yang kesehariannya sebagai waker di kantor Samsat Tabanan, ini tidak bisa memasak karena bangunan dapur rata dengan tanah.

Pantauan di lokasi pada Kamis (8/11) pagi, seluruh jajaran Babinsa di Kecamatan Kerambitan serta Bhabinkamtibmas berjibaku membantu evakuasi bangunan.

Gudang perabotan milik Gede Wirawan ukuran 8 meter x 2 meter dan dapur 4 meter x 2,5 meter tersebut adalah bangunan semi permanen. Kondisi bangunan seluruhnya roboh karena tertimpa oleh panyengker rumah. Robohnya panyengker sepanjang 14 meter dengan tinggi 2 meter yang posisinya ada di bagian barat itu, akibat tanahnya labil karena guyuran hujan.

Menurut istri Gede Adi Wirawan, Ni Putu Oki Widyantari, 24, peristiwa tersebut terjadi Rabu sore sekitar pukul 17.30 Wita. Saat itu dia tengah berada di dalam kamar bersama anaknya. Sebelum rumahnya roboh dia mendengar suara krepet-krepet. Dia mengira suara itu adalah anjing yang berkelahi di tegalan yang ada di barat rumahnya.

Widyantari pun keluar kamar, namun tidak melihat sesuatu yang mencurigakan. Tetapi karena dia merasakan firasat yang kurang baik, dia bersama anaknya menuju Bale Dangin. Selang beberapa menit seluruh bangunan dapur, gudang semi permanen di rumahnya ambruk. Untung saja robohnya itu tidak berimbas fatal pada bangunan yang lain. “Kemungkinan tembok panyengker yang ambruk karena tanahnya labil, lalu menimpa bangunan dapur dan gudang,” tuturnya.

Karena dapur dan seluruh perabotan rumah tangganya hancur, dia memutuskan tidak memasak. Untuk makan, sementara waktu dia dan keluarganya akan membeli makanan di warung, sembari menunggu pembuatan dapur darurat. “Perabotan semua pecah, yang bagus hanya kompor saja, nanti (untuk makan) saya beli nasi,” ucap Widyantari.

Sementara itu, Kelian Dinas Banjar Kukuh Kawan I Nengah Santra mengatakan personel dari TNI dan Polri serta masyarakat membantu evakuasi. Kejadian ini sudah diketahui pihak desa untuk kelanjutannya masih menunggu pembahasan. “Kerugian diperkirakan sekitar Rp 15 juta,” ujarnya.

Selain bantuan dari warga, BPBD Tabanan juga sudah turun ke lokasi untuk mengecek. Sehingga penangan selanjutnya terus akan dikoordinasikan. “BPBD juga sudah cek, mudah-mudahan segera mendapat atensi,” tandas Santra. *de

Komentar