nusabali

Colek Pamor Beralih ke Tabanan

  • www.nusabali.com-colek-pamor-beralih-ke-tabanan

Sepekan setelah munculnya colek pamor di sejumlah palinggih kawasan Buleleng, fenomena serupa kini muncul di Kabupaten Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Salah satunya, fenomena colek pamor di Banjar Munggal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Kamis (8/11).  Fenomena colek pamor, antara lain, terjadi di Merajan Gede (pura keluarga) di rumah Kelian Adat Banjar Munggal, Desa Kukuh, I Komang Gede Renteg, 47. Colek pamor di merajan ini rata-rata muncul di sisi samping dan belakang palinggih. Colek pamor itu berupa guratan garis berwarna putih.

Menurut Komang Gede Renteg, kemunculan colek pamor pada palingih di merajannya tersebut beru diketahui, Kamis pagi pukul 08.00 Wita. Awalnya, Gede Renteg pagi itu berada di Pura Dalem Wisesa untuk kerjakan sebuah bangunan. Tiba-tiba, datang rekannya dari Desa Kuwum, Kecamatan Marga membawa informasi bahwa di desanya terjadi fenomena colek pamor. Renteg pun berinisiatif mengecek salah satu palinggih di Pura Dalem Wisesa. Ternyata, Patung Naga di pura ini ada colek pamornya, namun warnanya sudah buram.

"Akhirnya, saya pulang bermaksud mengecek apa ada colek pamor di rumah," jelas Renteg saat ditemui NusaBali di rumahnya, Kamis kemarin. Renteg terkejut, karena seluruh palinggih di Merajan Gede yang diempon 5 KK berisi colek pamor, yakni Palinggih Taksu, Rong Telu, dan Surya. Bahkan, Palinggih Penunggun Karang di luar merajan juga berisi colek pamor.

Renteg mengaku tidak faham dan kapan colek pamor itu muncul. Yang jelas, sebelumnya tidak ada hal-hal mencurigakan, seperti ada orang masuk malam hari ataupun terdengar gongongan anjing. "Saya menganggap positif saja atas fenomena ini. Kami harus selalu waspada dan  mohon tuntunan kepada Ida Sang Hyang Widhi agar terhindar dari hal negatif," papar Renteg.

Sementara itu, Perbekel Kukuh, I Made Sugianto, mengatakan hingga Kamis kemarin baru ada laporan tentang colek pamor di merajan keluarga Gede Renteg. Seluruh Kelian Dinas Banjar se-Desa Kukuh sudah diperintahkan untuk mengecek fenomena serupa. "Jika yang ditemukan kasus serupa, mohon disampaikan ke Perbekel atau Bendesa Adat," jelas Made Sugianto.

Sedangkan mantan Perbekel Kuwum, I Wayan Wiryana, mengaku belum menerima laporan fenomena colek pamor di desanya. "Belum ada saya dengar ada colek pamor di desa Kuwum. Kalau di Desa Kukuh, saya dengar beritanya,” tutur Wayan Wiryana.

Di sisi lain, Ketua PHDI Tabanan, I Wayan Tontra, belum bisa berkomentar masalah colek pamor, dengan alasan fenomena tersebut di luar nalar. Namun, Tontra tetap menyerahkan kembali ke masyarakat yang mengalami fenomena tersebut. "Jika dianggap leteh, lakukan persembahyangan. Jika dianggap berkah, ya bersyukur. Intinya, tergantung masyarakat. Kalau saya sendiri, tidak berani karena tak ada dasar," tandas Tontra saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin. *de

Komentar