2019, Anggaran Taman Kota Gianyar Naik
Pemkan Gianyar melalui Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) makin menunjukkan keseriusan dalam penataan taman kota.
GIANYAR, NusaBali
Tak tanggung-tanggung pada 2019 mendatang, anggaran untuk Bidang Pertamanan pun dirancang naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2018.
Kabid Pertamanan Dinas PUPR Gianyar I Wayan Jati mengatakan itu usai menghadiri studi banding bidang pernataan taman di Kota Surabaya, Kamis (8/11). Ia mengatakan, untuk tahun ini khusus untuk penataan taman kota anggaran yang bidangnya kelola sebenarnya hanya Rp 3 miliar. Angka itu ditambah dengan anggaran yang digunakan untuk operasional.
"Sedangkan untuk 2019, sebenarnya anggaran untuk Bidang Pertamanan kami ajukan sekitar Rp 6 miliar. Karena selain untuk perencanaan taman kota, juga ada untuk rencana perbaikan mesin, sarana, hingga lampu taman kota. Karena awalnya kami berencana mau mempercantik taman yang telah ada, dan perencanaan taman yang lain," ucapnya.
Ternyata rencana itu disambut Bupati Gianyar, dimana meski pengajuan anggaran awal Rp 6 miliar dipotong, dan menjadi Rp 5 miliar lebih, oleh orang nomor satu di Gianyar itu, Bidang Pertamanan dirancang anggaran floating lainnya sebesar Rp 6 miliar. Anggaran yang khusus untuk penataan taman. "Jadi total Bidang Pertamanan itu dirancang dapat Rp 11 miliar lebih, yang mana Rp 6 miliar khusus penataan taman. Sisanya untuk operasional, lampu, perbaikan mesin, sarana dan prasarana lainnya. Namun besaran itu belum ketok palu ya, karena belum disahkan dalam APBD 2019," terangnya.
Disinggung mengenai taman-taman dan median jalan mana saja yang akan ditata. Menurut Jati, secara umum semuanya memang tengah dirancang konsultan. Tapi dengan rancangan anggaran itu, maka penataan taman kota untuk tahal awal diprioritaskan pada pusat kota, dengan Lapangan Astina Gianyar sebagai titik sentralnya.
"Pertama itu dari Lapangan Astina ke barat Jalan Ngurah Rai, Jalan Ciung Wanara sampai Jalan Astina Utara. Kemudian dari Lapangan Astina ke arah utara sampai Kuburan Beng. Lalu dari Lapangan Astina juga ke selatan sepanjang Jalan Dipta. Sedangkan yang ke timur itu, dari Lapangan Astina sampai patung di Tegal Tugu. Termasuk di sepanjang Jalan Bypass Dharmagiri. Karena atas petunjuk Bapak Bupati, penataan taman akan diawali dari pusat kota," bebernya.
Sedangkan konsep taman yang akan diusung. Seperti penuturannya, taman yang dirancang lebih mengarah ke alam, seperti bahan-bahan alam, hingga upaya mengurangi kesan semen atau beton. Kemudian tanaman yang digunakan disamping tanaman hias, tapi juga tanaman untuk upakara. Tidak itu saja, bentuk lampu tamannya juga mengarah ke tradisi, misalnya menyerupai penjor, plus keberadaan air mancur lainnya.
"Untuk pemeliharaan tetap optimalkan sarana yang ada dulu. Kalau disini (Surabaya) sudah ada kontrak. Di Gianyar belum. Makanya kita manfaatkan yang kita punya dulu. Tapi ke depan perlu dipikirkan itu. Sama seperti konsep CSR, kami mantapka di OPD dulu, buatkan konsep, baru diusulkan ke Bapak Bupati. Jika disetujui, baru rancang regulasi," ujarnya. *nvi
Tak tanggung-tanggung pada 2019 mendatang, anggaran untuk Bidang Pertamanan pun dirancang naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2018.
Kabid Pertamanan Dinas PUPR Gianyar I Wayan Jati mengatakan itu usai menghadiri studi banding bidang pernataan taman di Kota Surabaya, Kamis (8/11). Ia mengatakan, untuk tahun ini khusus untuk penataan taman kota anggaran yang bidangnya kelola sebenarnya hanya Rp 3 miliar. Angka itu ditambah dengan anggaran yang digunakan untuk operasional.
"Sedangkan untuk 2019, sebenarnya anggaran untuk Bidang Pertamanan kami ajukan sekitar Rp 6 miliar. Karena selain untuk perencanaan taman kota, juga ada untuk rencana perbaikan mesin, sarana, hingga lampu taman kota. Karena awalnya kami berencana mau mempercantik taman yang telah ada, dan perencanaan taman yang lain," ucapnya.
Ternyata rencana itu disambut Bupati Gianyar, dimana meski pengajuan anggaran awal Rp 6 miliar dipotong, dan menjadi Rp 5 miliar lebih, oleh orang nomor satu di Gianyar itu, Bidang Pertamanan dirancang anggaran floating lainnya sebesar Rp 6 miliar. Anggaran yang khusus untuk penataan taman. "Jadi total Bidang Pertamanan itu dirancang dapat Rp 11 miliar lebih, yang mana Rp 6 miliar khusus penataan taman. Sisanya untuk operasional, lampu, perbaikan mesin, sarana dan prasarana lainnya. Namun besaran itu belum ketok palu ya, karena belum disahkan dalam APBD 2019," terangnya.
Disinggung mengenai taman-taman dan median jalan mana saja yang akan ditata. Menurut Jati, secara umum semuanya memang tengah dirancang konsultan. Tapi dengan rancangan anggaran itu, maka penataan taman kota untuk tahal awal diprioritaskan pada pusat kota, dengan Lapangan Astina Gianyar sebagai titik sentralnya.
"Pertama itu dari Lapangan Astina ke barat Jalan Ngurah Rai, Jalan Ciung Wanara sampai Jalan Astina Utara. Kemudian dari Lapangan Astina ke arah utara sampai Kuburan Beng. Lalu dari Lapangan Astina juga ke selatan sepanjang Jalan Dipta. Sedangkan yang ke timur itu, dari Lapangan Astina sampai patung di Tegal Tugu. Termasuk di sepanjang Jalan Bypass Dharmagiri. Karena atas petunjuk Bapak Bupati, penataan taman akan diawali dari pusat kota," bebernya.
Sedangkan konsep taman yang akan diusung. Seperti penuturannya, taman yang dirancang lebih mengarah ke alam, seperti bahan-bahan alam, hingga upaya mengurangi kesan semen atau beton. Kemudian tanaman yang digunakan disamping tanaman hias, tapi juga tanaman untuk upakara. Tidak itu saja, bentuk lampu tamannya juga mengarah ke tradisi, misalnya menyerupai penjor, plus keberadaan air mancur lainnya.
"Untuk pemeliharaan tetap optimalkan sarana yang ada dulu. Kalau disini (Surabaya) sudah ada kontrak. Di Gianyar belum. Makanya kita manfaatkan yang kita punya dulu. Tapi ke depan perlu dipikirkan itu. Sama seperti konsep CSR, kami mantapka di OPD dulu, buatkan konsep, baru diusulkan ke Bapak Bupati. Jika disetujui, baru rancang regulasi," ujarnya. *nvi
1
Komentar