Ducati: Tak Sulit Bujuk Lorenzo
Dengan bergabung dengan Ducati, Lorenzo akan mendapatkan gaji 25 juta euro atau setara Rp372 miliar selama dua musim.
JAKARTA, NusaBali
Ducati menyebut tidak ada kendala saat membujuk Jorge Lorenzo bergabung. Motor yang kompetitif disebut Ducati jadi modal besar mendapatkan sang juara dunia berusia 28 tahun tersebut.
Setelah sembilan tahun memperkuat Yamaha, Lorenzo mulai musim depan akan menjadi penunggang Ducati. Senin malam, kesepakatan antara rider Spanyol dan pabrikan asal Italia itu tercapai untuk durasi kontrak dua musim.
Rumor Lorenzo bergabung Ducati sudah lama berembus, terkait kontraknya yang habis di akhir tahun ini. Dalam wawancaranya dengan AS, Ducati menyatakan kalau tak ada hambatan berarti ditemui dalam negosiasi dengan Lorenzo. "Tahun ini kontrak seluruh pebalap mayor berakhir dan kami sudah mencoba mendekati Lorenzo, tapi saya pikir kemampuan motor kami tahun ini dan daya saing sejak musim lalu yang kompetitif ikut membantu memfasilitasi tercapainya kesepakatan. Apakah sulit untuk meyakinkan Lorenzo (bergabung)? Saya akan katakan tidak. Situasi seperti ini selalu memunculkan negosiasi yang kompleks, tapi kemudian tercapai kesepakatan dengan cepat," ucap Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, dikutip detiksports.
Tahun 2016 menjadi musim yang sangat menarik dinantikan karena keenam pebalap di tiga tim terbesar akan habis kontraknya di penghujung musim. Per kemarin baru Lorenzo dan Rossi yang sudah memastikan masa depannya, sementara Marc Marquez, Dani Pedrosa, Andrea Iannone, dan Andrea Dovizioso masih tanda tanya. "Sudah menjadi proyek kami dalam beberapa tahun terakhir, sejak Ducati mampu menghasilkan motor yang kompetitif setara dengan Honda dan Yamaha. Idenya adalah mencari pebalap terbaik untuk mengembalikan gelar ke Borgo Panigale. Motor kami, dalam pandangan saya, sudah menunjukkan daya saingnya musim ini, terlepas dari kejadian di Argentina di mana kami bisa naik ke podium. Hal inilah yang membantu terciptanya kesepakatan," lanjut Ciabatti. Ducati berharap Lorenzo paling cepat akan bisa menunggangi Desmosedici di akhir 2016 ini, saat digelar tes akhir musim di Valencia.
Seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport, keputusan Lorenzo bergabung dengan Ducati membuat juara dunia MotoGP tiga kali itu menjadi pebalap termahal di kelas primer Grand Prix tersebut.
Dengan bergabung dengan Ducati, Lorenzo akan mendapatkan gaji 25 juta euro atau setara Rp372 miliar selama dua musim. Jumlah itu mengalahkan gaji rekan setim Lorenzo di Yamaha, Valentino Rossi, dan pebalap Repsol Honda Marc Marquez.
Seperti dikutip dari Total Sportek, Rossi dan Marquez merupakan dua pebalap dengan bayaran terbesar musim ini dengan masing-masing mendapatkan 10 juta dolar AS atau setara Rp131 miliar per tahunnya. Lorenzo sendiri hanya mendapatkan bayaran sekitar 6,5 juta dolar AS atau setara Rp85,6 milar per tahun dari Yamaha saat ini. Sementara di posisi keempat diduduki Dani Pedrosa dengan 2,5 juta dolar AS per tahun.
Yamaha sendiri sebenarnya sudah menawarkan perpanjangan kontrak kepada Lorenzo, bersamaan ketika mereka menawarkan kontrak baru untuk Rossi. Namun, Lorenzo memutuskan untuk tidak memperpanjang kerjasama dengan Yamaha. 7
10 Alasan Jorge Lorenzo Harus Pindah ke Ducati
PEBALAP MotoGP Jorge Lorenzo dari Movistar Yamaha MotoGP resmi pindah ke Ducati, pada musim 2017 sampai 2018. Selasa kemarin, kedua pihak (Yamaha dan Ducati) sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait transfer tersebut.
Seperti dilansir Motorcycle.com, Senin (18/4), hingga kini Lorenzo masih belum buka mulut terkait kepindahannya. Namun bagaimanapun, ada beberapa faktor kuat yang jadi pertimbangan Lorenzo harus pindah ke Ducati dan meninggalkan Yamaha.
Pertama, dengan kemampuan yang dimiliki, Lorenzo memilik kesempatan menjadi yang pertama setelah Casey Stoner, membawa Ducati jadi juara lagi. Dengan itu, Lorenzo bakal dijuluki pebalap terhebat, dengan memecahkan kealpaan Ducati selama 7 tahun di podium tertinggi. Ini akan sangat berarti untuk Jorge.
Kedua, Lorenzo akan memiliki posisi absolut di Ducati dan tidak lagi dibayang-bayangi nama Valentino Rossi. Apalagi sampai bisa kembali menjadi yang tercepat, meninggalkan Rossi.
Ketiga, pebalap dengan julukan "The Spaniard" ini, memang lebih mementingkan gelar juara dibanding uang. Namun, dengan tawaran gaji dari Ducati yang cukup besar, Lorenzo bisa memiliki uang lebih di sakunya.
Keempat, produsen sepeda motor cenderung mengidolakan pahlawan balap mereka setelah pensiun. Tapi sayangya untuk Lorenzo, namanya nampak lemah jika dibanding dengan Rossi di Yamaha, sebagai tokoh kuat cerita rakyat untuk publik Yamaha. Namun, di Ducati, kesempatan untuk bisa ada di hati rakyat Ducati sangat besar.
Kelima, pada foto rekayasa photoshop di atas, Lorenzo terlihat cocok berseragam Ducati. Sudah bukan rahasia lagi, bagaimana kemampuan Italia meramu penampilan. Di Ducati, Lorenzo bisa dipoles berpenampilan baik di dalam dan luar sirkuit.
Keenam, di Ducati, Lorenzo berkesempatan untuk menambahkan namanya di antara enam rider hebat, yang memenangkan juara dunia pada dua merek berbeda (Geoff Duke, Giacomo Agostini, Eddie Lawson, Valentino Rossi, dan Casey Stoner).
Ketujuh, ada di sekitar Casey Stoner yang selalu dengan istrinya, Adriana. Bukan tidak mungkin Adriana bisa memperkenalkan Lorenzo dengan teman-teman perempuanya, dan tidak lagi jomblo.
Kedelapan, dibading Yamaha, sepeda motor Ducati punya performa yang sangat baik di trek lurus, dalam mencapai top speed. Ini bisa jadi bekal bagus untuk Lorenzo.
Kesembilan, reputasi Gigi Dall’igna sebagai bos Tim Ducati terkait kemampuan teknis sudah tidak diragukan lagi. Kesempatan untuk betukar pikiran dalam membangun kendaraan bersama Dall’igna bisa sangat membangkitkan minat Lorenzo.
Kesepuluh, di Ducati Lorenzo akan memiliki warisan yang bagus jika bisa kembali menjadi pemenang. Bukan hanya uang tapi juga kejayaan dan nama besar.
Komentar