nusabali

Target Sertifikasi Tenaga Koperasi Meleset

  • www.nusabali.com-target-sertifikasi-tenaga-koperasi-meleset

Biaya sertifikasi tenaga koperasi Rp 2,5 juta per peserta.

AMLAPURA, NusaBali
Target Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Karangasem untuk uji kompetensi tenaga koperasi di tahun 2019 meleset. Penyebabnya, kuota sertifikasi dari pusat hanya 171. Sementara jumlah tenaga koperasi di Karangasem yang belum uji kompetensi sebanyak 1.074 orang. Dengan jatah 171 orang, maka di tahun 2019 tersisa 903 tenaga koperasi yang belum bersertifikasi.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Karangasem, I Gede Yudiantara, mengatakan tenaga koperasi sebanyak 171 orang yang akan uji kompetnesi berasal dari 59 koperasi. Pada tahun 2018 telah melaksanakan sertifikasi tenaga koperasi melibatkan 191 orang. Sehingga tersisa 1.074 tenaga koperasi belum disertifikasi. Pada tahun 2019 setelah melaksanakan sertifikasi melibatkan 171 orang sesuai kuota pusat, maka tersisa 903 tenaga koperasi. “Tidak mungkin bisa tuntas di tahun 2019, masih perlu waktu lagi melakukan sertifikasi,” kata Yudiantara, Jumat (9/11).

Kegiatan sertifikasi tenaga koperasi di tahun 2019 dibiayai DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp 502,5 juta. Biaya itu untuk 171 tenaga koperasi, per orang biayanya Rp 2,5 juta. Ditambah biaya 3 pendamping selama 10 bulan per pendamping Rp 2,5 juta, dan biaya lainnya. Yudiantara mengatakan, uji sertifikasi untuk tenaga koperasi bertujuan mengevaluasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola koperasi. Sehingga menjadi tenaga profesional sesuai amanat UU No 25 tahun 1992 tentang koperasi.

Yudiantara menambahkan, selain meningkatkan kualitas SDM, koperasi juga diakreditasi agar sehat, mandiri, dan mampu berdaya saing. Sementara Ketua Dekopinda Karangasem, I Gede Ngurah Indrayana, tetap berupaya meningkatkan kualitas SDM tenaga koperasi. Tak hanya melalui sertifikasi, juga saat perekrutan tenaga koperasi, Dekopinda terlibat. Sehingga terjaring tenaga yang andal, sehingga kinerja koperasi lebih berkualitas. “Kami memang melakukan sertifikasi tenaga koperasi tiap tahun, juga membina koperasi yang kondisinya kurang sehat,” katanya.

Di Karangasem ada 318 koperasi, aktif 284 koperasi, tidak aktif 34 koperasi, dengan anggota 109.117 orang. Telah melakukan RAT (Rapat Anggota Tahunan) hingga Maret 2018 sebanyak 173 koperasi, melibatkan 2.284 karyawan. Hingga akhir tahun 2017 tercatat volume usaha Rp 474,43 miliar dengan SHU (sisa hasil usaha) Rp 10,87 miliar, aset Rp 490,133 miliar. *k16

Komentar