nusabali

RSUP Sanglah Paparkan Pengendalian Kumat Resisten Antibiotik

  • www.nusabali.com-rsup-sanglah-paparkan-pengendalian-kumat-resisten-antibiotik

RSUP Sanglah Denpasar menjadi salah satu tempat field visiting peserta Global Health Security Agenda (GHSA), Kamis (8/11).

DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 50 orang delegasi mengunjungi dua ruangan di RSUP Sanglah yaitu Ruang Laboratorium Mikrobiologi dan Ruang Perawatan khusus untuk pasien infeksius. RSUP Sanglah mempresentasikan pengendalian kuman yang resisten antibiotik di hadapan delegasi.

“Sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional untuk Bali dan Nusa Tenggara, kami memiliki laboratorium mikrobiologi yang tentunya bisa memeriksa kuman-kuman yang resisten terhadap antibiotik, dan yang sensitif terhadap antibiotik. Sehingga kita tahu persis, yang penyakit dengan jenis kuman tertentu. Sehingga bisa tepat dalam memberikan penangangan,” ujar Direktur Utama RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana MKes, di sela acara.

Dikatakan, sejak tahun 2011, RSUP Sanglah telah memiliki komite pengendalian resistensi anti mikroba. Tim inilah yang bekerja untuk pengendalian anti mikroba tersebut. Lebih lanjut dijelaskan oleh Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba RSUP Sanglah, dr I Wayan Suranadi SpAN (KIC), kuman yang dikendalikan adalah kuman-kuman yang secara internasional sangat ditakuti lantaran bisa berpotensi tidak bisa diterapi. Misalnya saja metisilin resisten staphylococcus aureus yang sangat terkenal di dunia, karena hampir tidak ada antibiotik untuk terapinya. “Semakin tahun, dia semakin gampang mengalami resistensi, yang ditakutkan bisa membunuh pasien. Kuman ini ada di alam, dan tubuh manusia yang berevolusi, karena penggunaan antibiotika. Sehingga rumah sakit ini mengembangkan program strategis untuk mencegah kuman itu bertambah banyak,” katanya.

Untuk membatasi penyebaran kuman tersebut, pasien yang diduga mengalami resisten antibiotik akan ditangani ruangan khusus sehingga tidak menyebar. “Kita cukup aman untuk situasi seperti ini. Kita masih bersyukur angka pengelolaan kasus ini cukup baik,” tandasnya.

Selain di RSUP Sanglah, delegasi GHSA juga melakukan kunjungan di beberapa tempat lainnya. Seperti ke Puskesmas I Denpasar Selatan, Puskesmas Abiansemal I Badung.

GHSA sendiri merupakan inisiatif global yang diluncurkan pada bulan Februari 2014 sebagai bentuk respon terhadap meningkatnya kerentanan masyarakat global terhadap kemungkinan munculnya berbagai jenis penyakit baru dan pandemik. Pertemuan ini bertujuan untuk mencegah, mendeteksi dan merespon cepat berbagai ancaman penyakit infeksi di tingkat global. *ind

Komentar