nusabali

Tahun 2018, 46 Orang Tewas Lakalantas

  • www.nusabali.com-tahun-2018-46-orang-tewas-lakalantas

Rentang Januari–September 2018, sebanyak 46 orang meninggal di jalan. Selama 2017, jumlah korban jiwa akibat lakalantas sebanyak 67 orang.

TABANAN, NusaBali
Angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Tabanan pada 2018 masih tinggi. Tercatat, hingga September angka kecelakaan mencapai 199 kejadian. Dari jumlah tersebut sebanyak 46 orang meninggal dunia.

Data yang diperoleh, dari 199 peristiwa yang terjadi hingga September 2018 mengakibatkan 46 orang meninggal dunia. Kemudian yang mengalami luka berat (LB) sebanyak 11 orang, dan 231 orang mengalami luka ringan (LR) . Total kerugian material yag diakibatkan mencapai Rp 376 juta lebih.

Jika dibandingkan dengan tahun 2017 angka kecelakaan tercatat 165 kejadian. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 67 orang, luka berat 4 orang, dan 212 orang luka ringan.  

Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari didampingi KBO Lantas Polres Tabanan Iptu I Nengah Sukiarta, menjelaskan tahun 2018 ini angka kecelakaan masih tinggi. Karena jika dirata-ratakan angka kecelakan hingga mengakibatkan meninggal dunia adalah 5 kasus per bulan. “Angka itu tergolong masih tinggi,” jelasnya, Minggu (11/11).

AKP Kalpika menuturkan, peristiwa kecelakaan di 2018 memang meningkat jika dibandingkan dengan angka kecelakaan tahun 2017 lalu. “Kalau hanya satu kasus baru menurun. Ini masih tinggi, semoga saja tahun ini tidak sebanyak tahun lalu (jumlah korban meninggal dunia, Red),” harapnya.

Dia menjelaskan, tingginya angka kecelakaan disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari bertambahnya populasi kendaraan baru, pembukaan jalan baru masih minim, serta kurangnya kesadaran pengendara atau pengemudi dalam mematuhi rambu lalulintas. Bahkan, yang terlibat kecelakaan lebih banyak di rentang usia 16 tahun – 30 tahun. “Artinya penyebab kecelakaan lebih banyak karena kelalaian pengendara,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas adalah lebih gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat terutama ke sekolah. Selain itu juga gencar melakukan sosialisasi di media sosial. Kemudian, orangtua siswa diharapkan turut menyarankan anaknya ke sekolah menumpang Trans Serasi yang sudah disiapkan Pemkab Tabanan, untuk meminimalisir timbulnya kecelakaan. “Untuk kerugian material hingga September tercatat Rp 376 juta lebih,” bebernya.

Dia mengimbau agar masyarakat terutama pelajar yang mengendarai sepeda motor sendiri agar tetap waspada, tetap berhati-hati, dan taat pada peraturan lalu lintas. “Jika semua sudah mematuhi peraturan lalulintas, kecelakaan dipastikan menurun. Apalagi tahun 2020 mendatang angka lakalantas diharapkan turun hingga 50 persen,” tandasnya. *de

Komentar