Tanpa Nomor Antrean, Penumpang Dokar Rebutan
Dokar hias yang digratiskan setiap akhir pekan menjadi daya tarik warga untuk mengelilingi pusat kota.
DENPASAR, NusaBali
Terlebih setiap hari Minggu, calon penumpang dokar mengantre di depan Kantor Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Denpasar, dan tidak jarang mereka rebutan agar bisa naik dokar. Hal itu membuat kusir dokar kewalahan menerima penunpang yang harus dilayani.
Koordinator kusir dokar hias, I Ketut Nedeng saat saat ditemui di parkir BPPD Kota Denpasar, Minggu (11/11) mengaku calon penumpang hanya sebatas mendaftar saja tanpa diberikan nomor antrean. Sementara jumlah dokar yang ada hanya sebanyak delapan dokar yang digunakan mengelilingi pusat Kota Denpasar setiap akhir pekan.
"Kalau nomor antrean kami memang tidak pernah menyediakan. Mereka cukup mendaftar saja setelah itu bebas naiknya. Jadi kami agak sedikit kewalahan apalagi dokarnya hanya delapan saja," ujarnya.
Salah satu calon penumpang dokar, Ni Luh Sukerni mengaku harus menunggu sekitar 35 menit baru mendapatkan giliran. Itupun jika tidak rebutan dengan penumpang yang lainnya. Bahkan orang yang belakangan mendaftar bisa duluan naiknya. Hal itu juga yang membuatnya kembali menunggu beberapa menit lagi agar dokar yang lainnya datang.
"Tidak ada yang ngatur supaya giliran naiknya, minimal sesuai nomor urut saat mendaftarlah. Minimal ada antrean supaya rapi dan teratur, begitu juga agar tidak rebutan seperti ini. Saya tidak enakan orangnya, maka saya kasi saja yang baru datang minta duluan saya persilahkan," ujarnya.
Selain antrean, kata dia, juga tempat naik maupun turun penumpang supaya tidak di pinggir jalan, lantaran banyak kendaraan yang lewat, sehingga sangat membahayakan bagi penumpang, terlebih banyak anak-anak yang ikut. Sukerni berharap agar difokuskan naik dan turun penumpang dokar di halaman parkir kantor BPPD tersebut.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan, kedepannya akan dievaluasi dengan membuat nomor antrean agar tidak ada yang rebutan. Dikatakan, nomor antrean belum dibuat lantaran dari awal digratiskan peminatnya sangat sedikit, sedangkan baru akhir-akhir ini penumpangnya membludak setiap akhir pekan.
"Secepatnya kita akan evaluasi dan bikinkan nomor antrean. Begitu juga naik dan turunya penumpang, kenapa di luar karena sebagai promosi saat awal kita bentuk program ini. Melihat situasi sekarang, hanya dua dokar saja yang di luar. Sedangkan sisanya dari dalam atau parkiran kantor BPPD naik dan turunya penumpang, " ujarnya. *mi
Koordinator kusir dokar hias, I Ketut Nedeng saat saat ditemui di parkir BPPD Kota Denpasar, Minggu (11/11) mengaku calon penumpang hanya sebatas mendaftar saja tanpa diberikan nomor antrean. Sementara jumlah dokar yang ada hanya sebanyak delapan dokar yang digunakan mengelilingi pusat Kota Denpasar setiap akhir pekan.
"Kalau nomor antrean kami memang tidak pernah menyediakan. Mereka cukup mendaftar saja setelah itu bebas naiknya. Jadi kami agak sedikit kewalahan apalagi dokarnya hanya delapan saja," ujarnya.
Salah satu calon penumpang dokar, Ni Luh Sukerni mengaku harus menunggu sekitar 35 menit baru mendapatkan giliran. Itupun jika tidak rebutan dengan penumpang yang lainnya. Bahkan orang yang belakangan mendaftar bisa duluan naiknya. Hal itu juga yang membuatnya kembali menunggu beberapa menit lagi agar dokar yang lainnya datang.
"Tidak ada yang ngatur supaya giliran naiknya, minimal sesuai nomor urut saat mendaftarlah. Minimal ada antrean supaya rapi dan teratur, begitu juga agar tidak rebutan seperti ini. Saya tidak enakan orangnya, maka saya kasi saja yang baru datang minta duluan saya persilahkan," ujarnya.
Selain antrean, kata dia, juga tempat naik maupun turun penumpang supaya tidak di pinggir jalan, lantaran banyak kendaraan yang lewat, sehingga sangat membahayakan bagi penumpang, terlebih banyak anak-anak yang ikut. Sukerni berharap agar difokuskan naik dan turun penumpang dokar di halaman parkir kantor BPPD tersebut.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani mengatakan, kedepannya akan dievaluasi dengan membuat nomor antrean agar tidak ada yang rebutan. Dikatakan, nomor antrean belum dibuat lantaran dari awal digratiskan peminatnya sangat sedikit, sedangkan baru akhir-akhir ini penumpangnya membludak setiap akhir pekan.
"Secepatnya kita akan evaluasi dan bikinkan nomor antrean. Begitu juga naik dan turunya penumpang, kenapa di luar karena sebagai promosi saat awal kita bentuk program ini. Melihat situasi sekarang, hanya dua dokar saja yang di luar. Sedangkan sisanya dari dalam atau parkiran kantor BPPD naik dan turunya penumpang, " ujarnya. *mi
Komentar