Pelamar CPNS Lolos Passing Grade Hanya 179 Orang
Ribuan pelamar CPNS di Buleleng yang baru saja menuntaskan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada 31 Oktober hingga 2 November terpaksa gigit jari.
SINGARAJA, NusaBali
Dari 4.417 orang peserta yang mengikuti tes CPNS di Buleleng, hanya 179 orang yang dinyatakan lolos dan memenuhi passing grade. Kondisi itu pun mengancam ratusan formasi di Buleleng kosong tak terisi, dari kuota formasi sebanyak 332.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Gede Wisnawa dihubungi Minggu (11/11), kemarin mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima bocoran rekapan peserta yang lolos dan memenuhi passing grade. Sedangkan pengumuman resmi di web BKN belum diunggah.
Wisnawa pun mengaku tak percaya jumlah yang disebutkan oleh panitia. Namun ia mengatakan pengurangan jumlah peserta yang tak datang saat seleksi juga sangat mempengaruhi. Sebanyak 132 orang pelamar disebut tak hadir mengikuti SKD yang telah dijadwalkan panitia seleksi. Wisnawa pun menduga kegagalan peserta seleksi dalam menjawab soal ada pada aspek Tes Karakteristik Pribadi.
“Penyebabnya saya belum tahu persis kenapa banyak pelamar yang tidak lolos passing grade. Sepertinya banyak yang gugur di TKP,” ungkapnya.
Dalam SKD, seluruh peserta diwajibkan menjawab tiga aspek yang diujikan. Yakni Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWB). Dengan kenytaaan itu mantan Sekwan itu mengaku segera akan berkoordinasi dengan Kementerian Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) terkait 153 formasi yang akan kosong.
Sementara itu dari 179 orang yang dinyatakan lolos passing grade juga belum diketahui pasti di formasi apa saja. Ia pun memiliki ketakutan tersendiri jika formasi yang kosong itu adalah formasi yang sangat krusial. Seperti formasi guru SD yang memang selama ini sangat diharapkan untuk menjawab masaah kekurangan guru SD di Buleleng. Ketakutannya misalnya pada formasi guru SD jumlahnya mencapai ratusan, sedangkan yang lolos passing grade hanya empat atau lima pelamar saja, Tentu kami akan tetap kekurangan guru,” imbuhnya. Kondisi kecilnya angka peserta seleksi CPNS yang lolos passing grade juga hampir ditemui di seluruh Indonesia.
Sementara itu, bagi peserta yang dinyatakan lolos dalam SKD, selanjutnya akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Hanya saja lagi-lagi jadwal pasti pelaksanaannya belum di-share Panselnas. Namun ia menyakini SKB akan dilaksanakan setelah SKD selesia dilaksnakaan oleh seluruh daerah yang terjadwal hingga 17 November mendatang. *k23
Dari 4.417 orang peserta yang mengikuti tes CPNS di Buleleng, hanya 179 orang yang dinyatakan lolos dan memenuhi passing grade. Kondisi itu pun mengancam ratusan formasi di Buleleng kosong tak terisi, dari kuota formasi sebanyak 332.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Gede Wisnawa dihubungi Minggu (11/11), kemarin mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima bocoran rekapan peserta yang lolos dan memenuhi passing grade. Sedangkan pengumuman resmi di web BKN belum diunggah.
Wisnawa pun mengaku tak percaya jumlah yang disebutkan oleh panitia. Namun ia mengatakan pengurangan jumlah peserta yang tak datang saat seleksi juga sangat mempengaruhi. Sebanyak 132 orang pelamar disebut tak hadir mengikuti SKD yang telah dijadwalkan panitia seleksi. Wisnawa pun menduga kegagalan peserta seleksi dalam menjawab soal ada pada aspek Tes Karakteristik Pribadi.
“Penyebabnya saya belum tahu persis kenapa banyak pelamar yang tidak lolos passing grade. Sepertinya banyak yang gugur di TKP,” ungkapnya.
Dalam SKD, seluruh peserta diwajibkan menjawab tiga aspek yang diujikan. Yakni Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWB). Dengan kenytaaan itu mantan Sekwan itu mengaku segera akan berkoordinasi dengan Kementerian Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) terkait 153 formasi yang akan kosong.
Sementara itu dari 179 orang yang dinyatakan lolos passing grade juga belum diketahui pasti di formasi apa saja. Ia pun memiliki ketakutan tersendiri jika formasi yang kosong itu adalah formasi yang sangat krusial. Seperti formasi guru SD yang memang selama ini sangat diharapkan untuk menjawab masaah kekurangan guru SD di Buleleng. Ketakutannya misalnya pada formasi guru SD jumlahnya mencapai ratusan, sedangkan yang lolos passing grade hanya empat atau lima pelamar saja, Tentu kami akan tetap kekurangan guru,” imbuhnya. Kondisi kecilnya angka peserta seleksi CPNS yang lolos passing grade juga hampir ditemui di seluruh Indonesia.
Sementara itu, bagi peserta yang dinyatakan lolos dalam SKD, selanjutnya akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Hanya saja lagi-lagi jadwal pasti pelaksanaannya belum di-share Panselnas. Namun ia menyakini SKB akan dilaksanakan setelah SKD selesia dilaksnakaan oleh seluruh daerah yang terjadwal hingga 17 November mendatang. *k23
Komentar