nusabali

'Suami Tahu Karena Saya Ditangkap'

  • www.nusabali.com-suami-tahu-karena-saya-ditangkap

NI Kadek Rumiti,33, ibu dua anak asal Banjar Dlodtangluk, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, ini kini terpaksa meringkuk di tahanan Polsek Sukawati. 

GIANYAR, NusaBali
Kepada NusaBali, Minggu (11/11), ia mengakui nekat melakukan tindak kejahatan karena terlilit hutang ratusan juta rupiah.

Kisahnya, ia sempat mengelola Koperasi Bhuana Mandiri di Banjar Dlodtangluk, Desa/Kecamatan Sukawati. Namun sejak dua tahun terakhir, koperasi dengan empat karyawan yang dikelolanya bangkrut. “Ada yang salah pada manajemen keuangannya,” kenang Rumiti sembari tertunduk lemas.

Dikatakan, seorang nasabah punya tabungan sekitar Rp 200 juta, dan tiba-tiba menarik uang. Sehingga aliran dana koperasi tersendat. Terlebih, sejumlah nasabah berlomba-lomba menarik uang untuk hari raya Galungan. Dari sanalah, koperasi mulai kolaps. Setiap hari, ia selalu didatangi nasabahnya yang menuntut uangnya dikembalikan.

“Hutang koperasi mencapai ratusan juta, selama dua tahun sampai sekarang saya masih bayar hutang-hutang itu,” ungkapnya. Karena terus didesak oleh para nasabah, Rumiti pun akhirnya nekat menipu. “Karena terus didesak bayar hutang, terpaksa saya begini,” ujarnya. Sejak sebulan terakhir, ia beraksi di sejumlah tempat penyewaan pakaian tari. Pada korban, Rumiti mengaku menyewa karena memerlukan pakaian untuk menari. Sedangkan pada calon pembeli, Rumiti mengaku menjual pakaian tari karena usaha salonnya sudah tutup. Padahal, Rumiti tidak pernah ada urusan pentas maupun memiliki salon. Agar tidak dicari oleh korban, Rumiti kerap beraksi dengan berganti banyak nomor HP. “Saya tahu, mereka (korban, Red) pasti menghubungi. Maka itu saya pakai banyak nomor kontak,” jelasnya.

Kini ia sangat menyesali perbuatannya. Rumiti pun harus jauh berada dengan dua buah hatinya yang masih anak-anak. “Anak pertama sudah kelas VI SD, yang kedua masih TK,” ujarnya sembari menangis tersedu. Rumiti mengaku, selama ini suaminya tidak mengetahui aksinya ini. “Suami baru tahu tiga hari lalu, saat saya ditangkap polisi,” jelasnya.

Secara terpisah, salah satu pembeli pakaian tari hasil tipuan ini, Yudi mengaku berniat membeli karena pelaku Rumiti mengaku punya salon yang nyaris tutup. “Saya sama sekali tak kenal sama pelaku. Tiba-tiba dia datang ke salon, nawari pakaian tari second. Pengakuannya, dia punya salon tapi mau ditutup sehingga barang-barangnya dijual,” jelas Yudi asal Kelurahan Banyuning, Buleleng ini.

Tanpa curiga, Yudi pun bersedia membeli sesuai harga pasaran. “Dia tidak jual terlalu murah, justru saya beli sesuai harga pasaran. Ada sekitar Rp 4 jutaan itu untuk barang petitis, gelungan, baju, dan payas agung,” ujarnya. *nvi

Komentar