Anggota Banyak Sibuk, Biasa Ngumpul Setiap CFD
Aktivitas pecinta BMX di Kabupaten Jembrana yang tergabung dalam komunitas ProkontraBMX, yang terkesan ‘anget-anget tai ayam’, karena jarang terlihat memanfaatkan venue BMX di kawasan Civic Center, seberang Stadion Pecangakan Jembrana, tidak terlepas dari kesibukan para anggota.
Aktivitas Komunitas BMX di Jembrana
NEGARA, NusaBali
Meski demikian, para anggota ProkontraBMX tetap eksis dan selalu memanfaatkan venue BMX milik Pemkab Jembrana tersebut. Mereka lebih sering berkumpul setiap acara car free day (CFD) pada Minggu pagi.
Hal tersebut ditegaskan Ketua ProkontraBMX David Ramdona, 29, Minggu (11/11). Menurutnya, ketika awal terbentuk sekitar 2011, ada 35 anggota yang tergabung dalam komunitas ProkontraBMX. Namun saat ini, seiring kesibukan anggota yang lebih banyak merantau keluar Jembrana, hanya tersisa sekitar 20-an anggota. Dari 20 anggota itu, juga sebagian besar telah bekerja. “Dari 20 anggota sekarang, ada sekitar 15 yang masih aktif. Terutama delapan anggota yang masih pelajar. Sisanya sudah bekerja, dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing,” kata pemuda dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, yang menjadi guru di SMP Firdaus Negara, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, ini.
Dalam komunitasnya, menurut David, memang tidak ada jadwal rutin untuk latihan di venue BMX yang telah diresmikan tahun 2016 lalu itu. Namun setiap CFD, bisa mengagendakan kumpul untuk nongkrong maupun latihan bersama di venue BMX yang rutin dijadikan tempat menggelar event West Bali Jam Series serangkaian HUT Kota Negara setiap tahunnya. Acara tersebut digelar mulai 2015 lalu, dan rutin diselenggarakan setiap tahun. “Hari Minggu pagi, biasa kami kumpul-kumpul, sekalian keliling di jalan sekitar lokasi CFD. Tetapi kalau latihan, kadang sendiri-sendiri, dan memang lebih sering latihan agak maleman, mulai sekitar pukul 18.00 Wita sampai 20.00 malam. Begitu juga kalau event, biasa kami gelar agak maleman, karena banyak yang sibuk kalau pagi atau siang,” ucapnya.
Selain setiap HUT Kota Negara maupun acara CFD itu, menurut David, komunitasnya juga biasa melakukan sejumlah kegiatan bersama. Seperti pada 27 Oktober 2018 lalu, digelar acara Halloween Ride bersama-sama para komunitas pecinta skateboard, dengan mengelilingi sekitar areal kota Negara. Termasuk ketika acara penggalangan dana Peduli Lombok yang dilaksanakan Jembrana Creative Movement, komunitasnya juga ikut berkeliling menggalang dana dengan membawa sepeda BMX. Begitu juga ketika ada salah satu anggota tertimpa musibah, komunitasnya berupaya melakukan penggalangan dana sebagai wujud kepedulian.
“Kami tetap eksis di tengah-tengah kesibukan anggota kami. Sebenarnya, banyak yang tertarik bergabung. Tetapi kadang begitu mengetahui kalau sepeda BMX yang biasa kami pakai main, harganya minimal Rp 6 juta, itu menjadi kendala, sehingga anggota kami sulit berkembang,” kata David. *ode
NEGARA, NusaBali
Meski demikian, para anggota ProkontraBMX tetap eksis dan selalu memanfaatkan venue BMX milik Pemkab Jembrana tersebut. Mereka lebih sering berkumpul setiap acara car free day (CFD) pada Minggu pagi.
Hal tersebut ditegaskan Ketua ProkontraBMX David Ramdona, 29, Minggu (11/11). Menurutnya, ketika awal terbentuk sekitar 2011, ada 35 anggota yang tergabung dalam komunitas ProkontraBMX. Namun saat ini, seiring kesibukan anggota yang lebih banyak merantau keluar Jembrana, hanya tersisa sekitar 20-an anggota. Dari 20 anggota itu, juga sebagian besar telah bekerja. “Dari 20 anggota sekarang, ada sekitar 15 yang masih aktif. Terutama delapan anggota yang masih pelajar. Sisanya sudah bekerja, dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing,” kata pemuda dari Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, yang menjadi guru di SMP Firdaus Negara, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, ini.
Dalam komunitasnya, menurut David, memang tidak ada jadwal rutin untuk latihan di venue BMX yang telah diresmikan tahun 2016 lalu itu. Namun setiap CFD, bisa mengagendakan kumpul untuk nongkrong maupun latihan bersama di venue BMX yang rutin dijadikan tempat menggelar event West Bali Jam Series serangkaian HUT Kota Negara setiap tahunnya. Acara tersebut digelar mulai 2015 lalu, dan rutin diselenggarakan setiap tahun. “Hari Minggu pagi, biasa kami kumpul-kumpul, sekalian keliling di jalan sekitar lokasi CFD. Tetapi kalau latihan, kadang sendiri-sendiri, dan memang lebih sering latihan agak maleman, mulai sekitar pukul 18.00 Wita sampai 20.00 malam. Begitu juga kalau event, biasa kami gelar agak maleman, karena banyak yang sibuk kalau pagi atau siang,” ucapnya.
Selain setiap HUT Kota Negara maupun acara CFD itu, menurut David, komunitasnya juga biasa melakukan sejumlah kegiatan bersama. Seperti pada 27 Oktober 2018 lalu, digelar acara Halloween Ride bersama-sama para komunitas pecinta skateboard, dengan mengelilingi sekitar areal kota Negara. Termasuk ketika acara penggalangan dana Peduli Lombok yang dilaksanakan Jembrana Creative Movement, komunitasnya juga ikut berkeliling menggalang dana dengan membawa sepeda BMX. Begitu juga ketika ada salah satu anggota tertimpa musibah, komunitasnya berupaya melakukan penggalangan dana sebagai wujud kepedulian.
“Kami tetap eksis di tengah-tengah kesibukan anggota kami. Sebenarnya, banyak yang tertarik bergabung. Tetapi kadang begitu mengetahui kalau sepeda BMX yang biasa kami pakai main, harganya minimal Rp 6 juta, itu menjadi kendala, sehingga anggota kami sulit berkembang,” kata David. *ode
1
Komentar