nusabali

TAPD: Sekolah Langganan Banjir Masuk Prioritas

  • www.nusabali.com-tapd-sekolah-langganan-banjir-masuk-prioritas

Sejumlah sekolah dasar (SD) yang sering dilanda bencana saat musim hujan, tetap menjadi prioritas penanganannya di tahun 2019.

SINGARAJA, NusaBali
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng mengaku, pagu anggaran penanganan tersebut segera dibahas ulang menyusul ada tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Insentif Daerah (DID).  “Kami dapat informasi ada kenaikan yang signifikan DAK maupun DID. Tentu nanti pemanfaatannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang prioritas seperti penanganan sekolah-sekolah. Apalagi DAK itu sudah terarah untuk bidang pendidikan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, selaku Ketua TAPD Kabupaten Buleleng, saat dikonfirmasi Senin (12/11).

Dikatakan, pihaknya akan kembali menyusun pagu anggaran di masing-masing SKPD menyusul adanya informasi tambahan sumber-sumber pendapatan dari Pemerintah Pusat seperti DAK dan DID. Penyusunan dilakukan sebelum jadwal pembahasan dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng.

“Pembahasan di dewan itu pekan depan, nah kita akan lakukan pembahasan internal dulu secara matang. Tentu penanganan sekolah-sekolah yang menjadi langanan banjir itu akan kami prioritaskan,” aku Sekda Puspaka.

Informasinya, untuk DAK pendidikan, Pemkab Buleleng mendapat kenaikan dari sebesar Rp 15 miliar, menjadi sebesar Rp 43 miliar lebih. Sedangkan untuk DID pendidikan, Pemkab Buleleng mendapat kucuran dana sebesar Rp 11 miliar lebih.

Sementara anggota DPRD Buleleng asal Desa Pancasari, Kecamata Sukasada, I Wayan Indrawan alias Kejes, mendorong TAPD memprioritaskan penangan sekolah-sekolah laganan bajir di tahun 2019. Jika tidak, sekolah tersebut dikhawatirkan kembali akan menghadapi terjangan bajir, karena sudah memasuki musim hujan. “Dulu sudah saya koordinasikan dengan Dinas Pendidikan, agar penangan sekolah tersebut diprioritaskan. Dan ini harus menjadi prioritas, kalau tidak, anak-anak disekolah itu kembali tidak akan bisa belejar kalau sekolahnya kena bencana bacana pada musim hujan ini,” kata politisi PDIP ini.

Sebelumnya, ada dua SD yang menjadi langganan bencana saat musim hujan, masing-masing SD 4 Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, dan SD 3 Desa Munduk, Kecamatan Banjar. SD 4 Pancasari yang berlokasi di Banjar Dasong, menjadi langanan bencana saat musim hujan. Sekolah ini kerap terendam luapan air Danau Buyan, hingga siswa terpaksa diungsikan karena beberapa ruang kelas tidak bisa difungsikan. Sedangkan SD 3 Munduk, yang berlokasi di Banjar Tamblingan, menjadi langganan longsor saat musim hujan. Bangunan sekolah ini sempat tertimbun material longsor hingga seluruh siswa diliburkan sepekan lebih. Kala itu, penanganan kedua sekolah itu diprogramkan membangun ulang. SD 4 Pancasari, dibangun beberapa ruang kelas baru dengan menggurug lahan yang terencam luapan air danau.

Sedangkan SD 3 Munduk, dibangun ulang dengan konstruksi yang lebih tinggi dari bangunan yang ada sekarang. Namun dalam rancangan APBD Induk 2019, kedua sekolah itu belum bisa diakomudir, karena keterbatasan keuangan daerah.  *k19

Komentar