Kelapa Tumbang, Penghuni Rumah Terluka
Rumahnya tertimpa pohon kelapa itu merupakan bantuan bedah rumah dari Provinsi Bali tahun 2011.
AMLAPURA, NusaBali
Rumah milik I Ketut Putra,36, di Banjar Liligundi, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin (12/11) pukul 22.30 Wita, tertimpa pohon kelapa. Akibatnya, atap dan tembok rumah roboh. Dua penghuni rumah yang sedang tidur menderita luka ringan.
Menurut I Ketut Putra, rumahnya tertimpa pohon kelapa itu merupakan bantuan bedah rumah dari Provinsi Bali tahun 2011. Kata dia, malam sebelum kejadian, turun hujan lebat. Seluruh anggota keluarganya telah tidur lelap. Tanpa disangka-sangka, rumah yang terdiri dari tiga kamar, dengan atap asbes, tembok batako tanpa finishing, tertimpa pohon kelapa dari arah timur. Akibatnya atap bangunan dan sebagian tembok roboh. Serpihan reruntuhan tembok batako melukai Ni Kadek Apriani,32, dan putrinya Ni Kadek Ulan Aprilia, 7. Keduanya kena serpihan batako di bagian kepala hingga luka ringan.
Ni Kadek Apriani bersama anaknya Ni Kadek Ulan Aprilia, tidur sekamar. Saat musibah terjadi, keduanya terkejut dan terjaga dari tidurnya. Syukurnya reruntuhan batako ukuran besar jatuhnya menyamping dari korban, sehingga terhindar dari luka yang lebih berat.
Sedangkan sang ayah I Ketut Putra yang sehari-hari sebagai petani, tidur di kamar berbeda. Selanjutnya warga masyarakat setempat melaporkan kasus itu ke petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem. Petugas BPBD kemudian melakukan pemotongan batang pohon kelapa.
Di TKP, terlihat pohon kelapa banyak tumbuh di dekat pemukiman, yang lokasinya di tegalan. Walau pohon kelapa yang tumbang belum berusia tua, tetapi akibat diguyur hujan, lahan jadi basah sehingga tak kuat menahan beban.
Turut hadir di lokasi kejadian, Perbekel Bebandem I Gede Partadana, mengoordinasikan warga setempat agar turut membantu menyingkirkan material reruntuhan bangunan. "Syukur tidak ada korban, hanya bangunan yang rusak dan penghuninya luka ringan," kata Partadana.
Perbekel Partadana kemudian melaporkan ke BPBD Karangasem agar dapat bantuan terpal untuk dinding dapur dan atap bangunan, dan perlengkapan lainnya, agar rumah tersebut sebelum diperbaiki bisa ditempati. Korban I Ketut Putra juga mengaku kaget, atas musibah itu. Begitu juga dituturkan istrinya Ni Kadek Apriani. "Kami bersama anak mengalami luka ringan, di kepala kena serpihan batako. Kami sempat terkejut, atas musibah itu. Sementara untuk tidur nanti, numpang di rumah keluarga," kata Ni Kadek Apriani.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, langsung mengirimkan bantuan berupa family kit, pelengkapan makan, paket rekreasional, matras, tas sekolah, kids ware dan paket sandang. Bantuan itu langsung diserahkan IB Ketut Arimbawa diterima I Ketut Putra. "Bantuan yang dibutuhkan, memang langsung diserahkan. Sebab bantuan telah tersedia di gudang," katanya. Memang lanjut IB Arimbawa, telah menjadi standar BPBD, membantu kepada setiap warga yang mengalami korban bencana alam.7k16
Rumah milik I Ketut Putra,36, di Banjar Liligundi, Desa/Kecamatan Bebandem, Karangasem, Senin (12/11) pukul 22.30 Wita, tertimpa pohon kelapa. Akibatnya, atap dan tembok rumah roboh. Dua penghuni rumah yang sedang tidur menderita luka ringan.
Menurut I Ketut Putra, rumahnya tertimpa pohon kelapa itu merupakan bantuan bedah rumah dari Provinsi Bali tahun 2011. Kata dia, malam sebelum kejadian, turun hujan lebat. Seluruh anggota keluarganya telah tidur lelap. Tanpa disangka-sangka, rumah yang terdiri dari tiga kamar, dengan atap asbes, tembok batako tanpa finishing, tertimpa pohon kelapa dari arah timur. Akibatnya atap bangunan dan sebagian tembok roboh. Serpihan reruntuhan tembok batako melukai Ni Kadek Apriani,32, dan putrinya Ni Kadek Ulan Aprilia, 7. Keduanya kena serpihan batako di bagian kepala hingga luka ringan.
Ni Kadek Apriani bersama anaknya Ni Kadek Ulan Aprilia, tidur sekamar. Saat musibah terjadi, keduanya terkejut dan terjaga dari tidurnya. Syukurnya reruntuhan batako ukuran besar jatuhnya menyamping dari korban, sehingga terhindar dari luka yang lebih berat.
Sedangkan sang ayah I Ketut Putra yang sehari-hari sebagai petani, tidur di kamar berbeda. Selanjutnya warga masyarakat setempat melaporkan kasus itu ke petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem. Petugas BPBD kemudian melakukan pemotongan batang pohon kelapa.
Di TKP, terlihat pohon kelapa banyak tumbuh di dekat pemukiman, yang lokasinya di tegalan. Walau pohon kelapa yang tumbang belum berusia tua, tetapi akibat diguyur hujan, lahan jadi basah sehingga tak kuat menahan beban.
Turut hadir di lokasi kejadian, Perbekel Bebandem I Gede Partadana, mengoordinasikan warga setempat agar turut membantu menyingkirkan material reruntuhan bangunan. "Syukur tidak ada korban, hanya bangunan yang rusak dan penghuninya luka ringan," kata Partadana.
Perbekel Partadana kemudian melaporkan ke BPBD Karangasem agar dapat bantuan terpal untuk dinding dapur dan atap bangunan, dan perlengkapan lainnya, agar rumah tersebut sebelum diperbaiki bisa ditempati. Korban I Ketut Putra juga mengaku kaget, atas musibah itu. Begitu juga dituturkan istrinya Ni Kadek Apriani. "Kami bersama anak mengalami luka ringan, di kepala kena serpihan batako. Kami sempat terkejut, atas musibah itu. Sementara untuk tidur nanti, numpang di rumah keluarga," kata Ni Kadek Apriani.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, langsung mengirimkan bantuan berupa family kit, pelengkapan makan, paket rekreasional, matras, tas sekolah, kids ware dan paket sandang. Bantuan itu langsung diserahkan IB Ketut Arimbawa diterima I Ketut Putra. "Bantuan yang dibutuhkan, memang langsung diserahkan. Sebab bantuan telah tersedia di gudang," katanya. Memang lanjut IB Arimbawa, telah menjadi standar BPBD, membantu kepada setiap warga yang mengalami korban bencana alam.7k16
Komentar