nusabali

Proyek Shortcut Denpasar-Singaraja Dimulai

  • www.nusabali.com-proyek-shortcut-denpasar-singaraja-dimulai

Gubernur Koster sebut proyek Shortcut Titik 5-6 jadi tonggak sejarah baru keseimbangan pembangunan Bali Utara-Bali Selatan

Dengan Shortcut, Jarak Tempuh Denpasar-Singaraja Cuma 1,5 Jam

SINGARAJA, NusaBali
Pembangunan Shortcut (jalan singkat) di Jalur Utama Denpasar-Singawaja via Bedugul, resmi dimulai. Ditandai dengan ground breaking (peletakan batu pertama) Shortcut Titik 5-6 sepanjang 1,9 kilometer di wilayah Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (14/11) siang, oleh Gubernur Bali Dr Ir Wayan Koster MM. Dengan rampungnya seluruh 10 titik Shortcut tahun 2021 mendatang, jarak tempuh Denpasar-Singaraja bisa dipersingkat menjadi 1,5 jam dari semula sekitar 2,5 jam.

Acara ground breaking Shortcut Titik 5-6, Rabu siang pukul 13.00 Wita, dilakukan di dekat Mushola Baitul Amin, Banjar Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Acara dihadiri Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Jatim-Bali Ketut Darmawahana, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, dan sejumlah pejabat lainnya. Bahkan, anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soedjono, juga hadir.

Titik 5 Shortcut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur Desa Pegayaman). Sedangkan Titik 6 Shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Panjang Shortcut Titik 5-6 dirancang 1,9 kilometer, dengan lebar badan jalan 9 meter untuk dua jalur.

Nantinya, ada jembatan sepanjang 210 meter alam Shortcut dengan jumlah 5 tikungan dan kemiringan maksimal 6 derajat ini. Waktu tempuh di atas Shortcut sepanjang 1,9 kilometer ini hanya 3 menit, dengan kecepaptan 40-60 kilometer per jam.

Kepala BBPJN Wilualah VIII Jatim-Bali, Ketut Darmawahana, mengatakan ada 10 titik Shortcut yang akan dibangun di Jalur Utama Denpasar-Singaraja via Bedugul. Untuk Shortcut Titik 1-2 dan Titik 3-4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan, dimulai dari Desa/Kecamatan Baturiti sampai Danau Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti

Sedangkan Ahort Cut Titik 5-6, Titik 7-8, dan Titik 9-10 berada di wilayah Kabupaten Buleleng, mulai dari kawasan Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada) hingga Jembatan Bangkiangsidem di Desa Ambengan ( Kecamatan Sukasada). Setelah pengerjaan Shortcut Titik 5-6, nantinya akan dilanjut dengan penggarapan Shortcut Titik 3-4 di wilayah Kecamatan Baturiti. Titik 3 Shortcut berada di Patung Sapi ma-suk ke pinggir danau hingga tembus Titik 4 Shortcut di Hotel Asram.

Menurut Ketut Darmawahana, Shortcut Titik 5-6 dan Titik 3-4 diran-cang tuntas bersamaan, 31 Desember 2019 mendatang. Setelah tuntasnya Shortcut Titik 5-6 dan Titik 3-4, barulah akan dilanjut dengan pembangunan Shortcut Titik Titik 7-8, Titik 9-10, dan Titik 1-2. Seluruh proyek Shortcut Jalur Denpasar-Singaraja vis Bedugul ini ditarget rampung tahun 2021 mendatang.

“Masalah target tergantung kesiapan dana. Kami sih targetkan seluruh-nya selesai dikerjakan tahun 2021. Tapi, untuk tahun 2019, Shortcut Titik 5-6 dan Titik 3-4 sudah selesai,” tandas Darmawahana. “Kalau dua lokasi Shortcut (Titik 5-6 dan Tituik 3-4 ini selesai, akan sangat membantu hubungan Bali Selatan dan Bali Utara. Karena dua lokasi Shortcut ini merupakan lokasi paling ekstrem dibanding lokasi Shortcut lainnya, baik dari sisi kemiringan maupun tingkat kemacetannya,” lanjut Darmawahana.

Darmawahana menyebutkan, untuk Shortcut Titik 3-4, prosesnya tidak begitu lama, karena tak ada pembebasan lahan yang ruwet. Sebab, sebagian lahan Shortcut Titik 3-4 adalah tanah milik Pemprov Bali dan Kehutanan. Ini cukup dilakukan hibah untuk lahan provinsi dan pinjam pakai untuk lahan kehutanan. “Shortcut Titik 3-4 lahanya sudah selesai, ada pembebasan sedikit kurang lebih cuma Rp 15 miliar. Itu sudah kelar di tahun 2018 juga, sehingga nanti tinggal tender saja,” papar Darma-wahana.

Menurut Darmawahana, untuk Shortcut Titik 5-6 lebih mengutamakan kenyamanan pengguna jalan. Sedangkan untuk Shortcut Titik 3-4 lebih pada mengurai simpul kemacetan lalulintas di Simpang Kebun Raya Bedugul.

Shortcut Titik 5-6 disebutkan memiliki tingkat kenyaman yang lebih dibanding dengan jalan eksisting (jalan yang sudah ada, Red). Jalan eksisting memiliki 15 tikungan, dengan kemiirngan 8-20 drajat, sementara Shortcut Titik 5-6 hanya memiliki 5 tikungan, dengan tingkat kemiringan maksimal 6 derajat. “Kalau kecepatan di Shortcut Titik 5-6 kisaran 40-60 kilometer per jam, sementara jalan eksisting kecepatan maksimal itu 15-20 kilometer per jam. Jadi, ini lebih nyaman,” tandas Darmawahana.

Sementara itu, Gubernur Wayan Koster menyatakan sudah lama muncul keinginan masyarakat agar ada Shortcut di Buleleng. “Mungkin jodohnya baru kali ini terwujud. Kebetulan, bupatinya (Bupati Buleleng Putu Agus Suardnyana, Red) punya back ground insinyur, tahu kebutuhan dan tahu memperjuangkannya. Sekarang nyambung keinginan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, ada inisiatif dari daerah," ujar Gubernur Koster dalam sambutannya.

Koster menyatakan, Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, agak terlambat dalam pembangunan infrastruktur. Maka, dalam 5 tahun ke depan, pihaknya akan memfokuskan pembangunan insfrastrukur baik di darat, laut, maupun udara. Proyek Shortcut dirancang tuntas sampai tahun 2021 mendatang.

Menurut Koster, proyek Shortcut Titik 5-6 menjadi tonggak sejarah baru keseimbangan pembangunan Bali Utara dan Bali Selatan. “Dampaknya yang jelas, transportasi akan menjadi lebih lancar, ekonomi jadi lebih menggeliat, dan investor akan mulai melakukan kegiatan ekomomi di Bali Utara. Inilah wujud pemerataan pembangunan antara Utara-Selatan,” ujar Koster.

Guna menuntaskan proyek Shortcut ini, Koster menyebut telah mengalokasikan dana hingga Rp 200 miliar untuk pembebasan lahan Titik 1-2, Titik 7-8, dan Titik 9-10. Sedangkan dana pembebasan lahan untik Shortcut Titik 5-6 dan Titik 3-4 sudah berjalan dengan dana dari Pemkab Buleleng dan Pemprov Bali.

“Selanjutnya, tahun depan akan dibangun Shortcut Titik 3-4 di wilayah Tabanan. Kemudian, tahun 2020 lanjut pembangunan Shortcut Titik 7-8. Pada tahun 2021, dilakukan pembangunan Shortcut Titik 1-2 dan Titik 9-10,” jelas Koster. “Kalau nanti seluuh 10 titik Shortcut sudah tunutas, jarak tempuh Denpasar-Singaraja akan dipersingkat menjadi hanya 1,5 jam dari semula sekitar 2,5 jam,” lanjut Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. *k19

Komentar