nusabali

Masyarakat Paham Setelah Bupati Suwirta Beri Penjelasan

  • www.nusabali.com-masyarakat-paham-setelah-bupati-suwirta-beri-penjelasan

Miss Komunikasi Soal Keluhan Eks TPA Sente

SEMARAPURA, NusaBali

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menggelar pertemuan dengan warga Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung yang sempat menyampaikan keluhan terkait pembuangan sampah di eks TPA Sente, Desa Pikat, Selasa (13/11) pagi. Pertemuan ini dipusatkan di Kantor Camat Dawan, Rabu (14/11) pagi.

Dalam kesempatan itu Bupati Suwirta didampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, Anak Agung Kirana, aparat Desa Pikat, termasuk dari prajuru Banjar Adat Sente, Desa Pikat dan warga sekitar. Hanya saja sekitar 20 warga yang sempat mendatangi eks TPA Sente Senin pagi, yang hadir saat pertemuan itu hanya 2 orang saja.

Setelah ditelusuri duduk persoalannya, ternyata keluhan dari masyarakat ini muncul hingga mendatangi langsung petugas di eks TPA Sente karena mereka belum mengetahui pasca penutupan TPA Sente, kalau fungsi TPA itu dijadikan sebagai Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Sehingga otomatis sampah yang kini dibuang ke TPA Sente diolah lagi, baik menjadi pelet maupuan pupuk organik.

I Gede Susila, salah satu warga yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa eks TPA Sente masih sering mengeluarkan asap, namun ketika ditanya balik oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Susila tidak bisa menyatakan secara pasti keberadaan asap tersebut. “Kemungkinan mengeluarkan asap tetapi dengan volume yang lebih sedikit,” jawab Susila. Kelian Banjar Sente, I Nengah Surata mengakui adanya kesalahpahaman antara masyarakat dengan Pemkab Klungkung mengenai alih fungsi eks TPA Sente menjadi TOSS akibat kurangnya sosialisasi dari aparat Desa Pikat.

“Kami masyarakat hanya mengetahui bahwa TPA ditutup, dan meminta agar dinas atau aparat setempat terkait untuk kembali melakukan sosialisasi ke masyarakat,” ujarnya.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengatakan eks TPA Sente memang ditutup sebagai TPA dan beralih fungsi menjadi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yang artinya sampah kota memang dibawa ke eks TPA Sente yang kemudian diproses untuk dijadikan sumber tenaga penghasil listrik dan bahan bakar memasak.

Hal ini sudah disosialisasikan ke masyarakat sebanyak dua kali, yakni pada 28 Desember 2017 dan pada saat penutupan TPA Sente yang dilaksanakan pada 31 Desember 2017.

“Masyarakat Dusun Sente mengalami miss komunikasi tentang sosialisasi alih fungsi eks TPA Sente, padahal surat undangan dari pemkab mengenai sosialisasi sudah diberikan, tetapi Perbekel Pikat tidak hadir dalam membantu pemerintah menyebarkan informasi ke masyarakat, seperti saat ini,” ujar Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta seusai menghadiri pertemuan tersebut.

“Saya Sudah meluangkan waktu saya, dengan membatalkan kegiatan untuk bertemu dengan masyarakat Dusun Sente yang kemarin mendatangi eks TPA, tetapi yang datang hari ini hanya 2 orang saja,” ujar Bupati Suwirta. Bupati Klungkung menugaskan kepada aparat desa untuk melakukan sosialisasi tentang pertemuan hari ini ke masyarakat setempat. Termasuk menugaskan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan untuk terus memantau situasi eks TPA Sente.

“Kritik itu bagus bagi pembangunan daerah, tetapi harus disertai data yang akurat,” tambah Bupati Suwirta. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Ngurah Kirana menjelaskan, terdapat dasar hukum sesuai Permen PU Nomor 3 tahun 2013 Bab V pasal 61 mengenai penyelenggaraan persampahan yang dijadikan dasar TPA Sente tidak ditutup, dikarenakan perda RT/RW masih berlaku, bahwa TPA untuk di Kabupaten Klungkung masih menggunakan TPA Sente. Belum ada TPA Pengganti dan kondisi TPA masih memungkinkan untuk direhabilitasi/revitalisasi.

Oleh karena itu, per 31 Desember 2017 TPA Sente dialihfungsikan menjadi TOSS, di mana sampah yang ditampung di eks TPA merupakan sampah dari perkotaan dan sampah tersebut akan diolah menjadi pupuk organik dengan menggunakan metode Osaki yang hasilnya diberikan ke masyarakat secara gratis, dan diolah menjadi pelet dengan metode peyeumisasi. Pemkab Klungkung berencana menjadikan eks TPA Sente menjadi pusat Studi TOSS untuk kabupaten/kota di Indonesia yang ingin menerapkan TOSS. *wan

Komentar