Padmasana Tertimpa Pohon Bunut
Palinggih padmasana dan bale pawedan di Pura Grya Sakti, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli, tertimpa pohon bunut, Rabu (14/11).
BANGLI, NusaBali
Pohon tua itu tumbang akibat digutur hujan deras. Beruntung saat kejadian pura sepi. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 100 juta. Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan masyarakat telah membersihkan pohon tersebut.
Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, mengungkapkan pohon tumbang diperkirakan terjadi pukul 07.00 Wita dan dilaporkam sekitar pukul 08.30 Wita. Pohon tumbang mengakibatkan bagian atas Padmasana rusak ringan, begitu pula atap bale pewedan mengalami rusak ringan. Sebagai langkah kesiapsagaan menghadapi musim hujan, Pemkab Bangli mengimbau Dinas Pekerjaan Umum siagakan personel selama 24 jam.
Dinas Pol PP dan Damkar serta BPBD juga diminta siagakan personel selama 24 jam termasuk sarana pendukung. Para Camat diminta mengimbau warga di masing-masing wilayahnya untuk menata pohon yang rawan tumbang di permukiman, tidak beraktifitas sementara di tebing yang rawan longsor, waspada beraktivitas di tanah lapang (areal pertanian) menghindari bahaya sambaran petir, dan bergotong royong mengurangi luberan air. *es
Pohon tua itu tumbang akibat digutur hujan deras. Beruntung saat kejadian pura sepi. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 100 juta. Petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan masyarakat telah membersihkan pohon tersebut.
Kasi Kedaruratan BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, mengungkapkan pohon tumbang diperkirakan terjadi pukul 07.00 Wita dan dilaporkam sekitar pukul 08.30 Wita. Pohon tumbang mengakibatkan bagian atas Padmasana rusak ringan, begitu pula atap bale pewedan mengalami rusak ringan. Sebagai langkah kesiapsagaan menghadapi musim hujan, Pemkab Bangli mengimbau Dinas Pekerjaan Umum siagakan personel selama 24 jam.
Dinas Pol PP dan Damkar serta BPBD juga diminta siagakan personel selama 24 jam termasuk sarana pendukung. Para Camat diminta mengimbau warga di masing-masing wilayahnya untuk menata pohon yang rawan tumbang di permukiman, tidak beraktifitas sementara di tebing yang rawan longsor, waspada beraktivitas di tanah lapang (areal pertanian) menghindari bahaya sambaran petir, dan bergotong royong mengurangi luberan air. *es
1
Komentar