Pasar Kidul Terkesan Kumuh
Bangunan los di lantai dua pasar atau banguan los stimulus di lantai II bagian selatan Pasar Kidul Bangli terkesan kumuh.
BANGLI, NusaBali
Para pedagang yang menempati los situmulus tersebut memasang seng, terpal, bekas baliho di areal los. Kedaan tersebut membuat pandangan tidak nyaman. Seorang warga, I Wayan Sudiarta, mengatakan kondisi los yang banyak ditutupi seng atau terpal bekas menimbulkan kumuh. Berdampak pada pembeli yang merasa kurang nyaman. “Mungkin pedagang memasang seng atau terpal bekas untuk antisipasi agar air hujan tidak masuk mengingat kalau hujan rembesan air masuk ke dalam. Jika benar seperti itu harusnya pemerintah bisa memasang penutup yang seragam, tidak seperti saat ini yang penutup beraneka jenis dan warna-warni,” ungkapanya, Kamis (15/11).
Sudiarta menilai pemerintah kurang dalam perencanaan terkait pembangunan pasar. Semestinya untuk masalah kecil seperti ini sudah terbayang dalam perencanaan. “Mumpung sekarang masih ada kegiatan renovasi, sakalian itu bisa dibenahi agar lebih rapi," pintanya.
Salah seorang petugas Pasar Kidul, Ketut Mangku, mengatakan jika seng maupun penutup lainnya dipasang sendiri oleh pedagang. Tujuannya agar saat hujan airnya tidak masuk dan mengenai barang dagangan mereka. “Kalau hujan, airnya masuk dari arah selatan, tentu berimbas pada dagangan yang sebagian besar barang atau alat upacara,” terangnya. Pihaknya akan melakukan penataan berkoordinasi dengan atasan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli.
Kepala Disperindag Bangli, I Nengah Sudibia, saat dikonfirmasi mengaku sudah merencanakan untuk melakukan penataan terkait banyaknya penutup yang dipasang di areal los. “Kami tidak memungkiri timbul kesan kumuh, untuk itu kami akan melakukan penataan. Namun kami akan tuntaskan dulu pembangunan di areal Pasar Kidul maupun Pasar Loka Crana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para pedagang ini nantinya akan ditata, dan direncanakan menempati los di Pasar Loka Crana yang masih tahap finishing. “Sebagian akan ditempatkan di Loka Crana, setelah itu baru bisa kami ambil langkah penataan di lantai II Pasar Kidul agar saat hujan air tidak sampai masuk. Tentu akan dibuat lebih rapi," ungkapnya. *es
Para pedagang yang menempati los situmulus tersebut memasang seng, terpal, bekas baliho di areal los. Kedaan tersebut membuat pandangan tidak nyaman. Seorang warga, I Wayan Sudiarta, mengatakan kondisi los yang banyak ditutupi seng atau terpal bekas menimbulkan kumuh. Berdampak pada pembeli yang merasa kurang nyaman. “Mungkin pedagang memasang seng atau terpal bekas untuk antisipasi agar air hujan tidak masuk mengingat kalau hujan rembesan air masuk ke dalam. Jika benar seperti itu harusnya pemerintah bisa memasang penutup yang seragam, tidak seperti saat ini yang penutup beraneka jenis dan warna-warni,” ungkapanya, Kamis (15/11).
Sudiarta menilai pemerintah kurang dalam perencanaan terkait pembangunan pasar. Semestinya untuk masalah kecil seperti ini sudah terbayang dalam perencanaan. “Mumpung sekarang masih ada kegiatan renovasi, sakalian itu bisa dibenahi agar lebih rapi," pintanya.
Salah seorang petugas Pasar Kidul, Ketut Mangku, mengatakan jika seng maupun penutup lainnya dipasang sendiri oleh pedagang. Tujuannya agar saat hujan airnya tidak masuk dan mengenai barang dagangan mereka. “Kalau hujan, airnya masuk dari arah selatan, tentu berimbas pada dagangan yang sebagian besar barang atau alat upacara,” terangnya. Pihaknya akan melakukan penataan berkoordinasi dengan atasan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli.
Kepala Disperindag Bangli, I Nengah Sudibia, saat dikonfirmasi mengaku sudah merencanakan untuk melakukan penataan terkait banyaknya penutup yang dipasang di areal los. “Kami tidak memungkiri timbul kesan kumuh, untuk itu kami akan melakukan penataan. Namun kami akan tuntaskan dulu pembangunan di areal Pasar Kidul maupun Pasar Loka Crana,” ungkapnya.
Lebih lanjut, para pedagang ini nantinya akan ditata, dan direncanakan menempati los di Pasar Loka Crana yang masih tahap finishing. “Sebagian akan ditempatkan di Loka Crana, setelah itu baru bisa kami ambil langkah penataan di lantai II Pasar Kidul agar saat hujan air tidak sampai masuk. Tentu akan dibuat lebih rapi," ungkapnya. *es
Komentar