nusabali

Longsor, Tiga Pohon Timpa Pelinggih Pura Hingga Hancur

  • www.nusabali.com-longsor-tiga-pohon-timpa-pelinggih-pura-hingga-hancur

Hujan lebat disertai angin kencang pada Rabu (14/11) malam, mengakibatkan tiga pohon berukuran besar tumbang dan menimpa Pelinggih Pura Beji Batan Duren, di Banjar Tegal, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan.

TABANAN, NusaBali
Akibat kejadian tersebut, pelinggih pemayasan ukuran 80 x 1 centimeter dan tembok panyengker sepanjang 5 meter di pura tersebut hancur.

Pantauan pada Kamis (15/11), pangempon pura yang terdiri dari 31 KK dan BPBD Kabupaten Tabanan sedang melakukan evakuasi. Karena lokasi pura sedikit curam membuat evakuasi berjalan pelan. Tampak pangempon pura menyemprotkan air untuk menghilangkan lumpur agar dahan pohon bisa dipotong oleh anggota BPBD Tabanan menggunakan mesin pemotong kayu.

Jro Mangku Pura Batan Duren I Nyoman Budia menuturkan ketiga pohon yang tumbang tersebut adalah pohon teep, pohon nyantuh, dan pohon kelapa  berada tepat di atas pura beji dengan ketinggian sekitar 20 meter, bahkan satu di antaranya memiliki diameter sekitar 1 meter. “Jadi pohon teep yang tumbang terlebih dahulu dan menimpa keseluruhan termasuk pelinggih,” ujarnya ditemui di lokasi.

Dikatakan, pelinggih tertimpa pohon diketahui warga bernama Ketut Warta, 49, sekitar pukul 04.30 Wita saat yang bersangkutan tengah bersepeda santai menyusuri jalan yang baru saja selesai dibeton. Ketika melintas di lokasi, Warta melihat ada yang janggal. Dengan berbekal penerangan senter yang dibawanya, barulah dia tahu jika ada pohon tumbang menimpa Pura Beji Batan Duren.

“Warga kami lantas menginformasikan apa yang dilihatnya kepada warga yang tinggal di dekat dengan lokasi kejadian dan meneruskan ke saya,” ujarnya.

Diakui Jero Mangku Budia, tidak hanya menimpa pelinggih Pura Beji Batan Duren, pohon tersebut juga menutup akses jalan menuju Beji Pura Batan Jabon yang terletak di sebelah Pura Beji Batan Duren. “Akses jalan ke beji dan pancoran untuk cari air minun tertutup. Biasanya banyak warga yang mencari air ke beji,” imbuhnya.

Warga bersama petugas BPBD Tabanan melakukan evakuasi pohon sejak pukul 06.00 Wita. “Kalau kami tafsir kerugian sekitar Rp 50 juta. Sekaligus juga dalam waktu dekat akan dilakukan rembug dengan pengempon pura untuk membahas rencana perbaikan dan upacara,” tegas Jero Mangku Budia.

Longsor juga terjadi di sebelah utara SD 2 Petiga, Banjar Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Kecamatan Marga. Tembok panyengker SD 2 Petiga roboh dan tanahnya sedikit tergerus sepanjang 9 meter dengan kerugian sekitar Rp 8 juta.

Bahkan tembok penyengker TK Adikumara roboh karena longsor sepanjang 13 meter dan atap bangunan rusak, satu buah pelinggih tergerus ke dalam jurang dengan total kerugian sekitar Rp 12 juta. Atas kejadian tersebut pihak sekolah melaporkan ke pihak desa yang langsung turun mengecek ke lokasi. Dari kecamatan beserta Kepolisian Sektor Marga pun mengecek kejadian tersebut.

Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita, menerangkan akibat hujan lebat Rabu malam itu sesuai laporan ada 10 titik bencana di Tabanan. Delapan titik di Kecamatan Marga dan dua titik di Kecamatan Tabanan. “Sedangkan daerah lain hanya terjadi genangan lumpur akibat luapan air, dan sudah kami tangani,” ungkapnya.

Kata dia, dari 10 titik bencana itu, terparah ada di Subak Penataran, Banjar Lebah, Desa Marga yang membuat akses dan saluran irigasi terputus. Hal ini pun sudah dilakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk secara bersama-sama memecahkan solusi. “Tindak lanjutnya akan perbaikan, diusulkan di tahun 2019, karena dana bantuan sosial tidak terduga tahun 2018 sudah habis,” kata Sucita. Menurutnya seluruh bencana yang terjadi sudah mendapatkan atensi dari BPBD. Anggota dibagi ke beberapa titik agar bisa mengevakuasi secara bersamaan. *de

Komentar