BPOM Sidak Makanan Pasar Malam dan Kantin Sekolah di Jembrana
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui Loka POM Kabupaten Buleleng, melakukan sidak makanan di dua pasar malam dan kantin sekolah di Kabupaten Jembrana, Rabu (14/11) malam dan Kamis (15/11) pagi.
NEGARA, NusaBali
Dalam sidak menyasar Pasar Malam Tegal Cangkring dan Pasar Malam Yehembang, di wilayah Kecamatan Mendoyo, Rabu malam, serta Kantin SDN 4 Dauhwaru, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kamis pagi, itu total diambil sebanyak 19 sampel makanan yang langsung diuji menggunakan test kit.
Saat sidak di Pasar Malam Tegal Cangkring dan Pasar Malam Yehembang, petugas mengambil sebanyak 13 sampel makanan. Belasan sampel makanan itu di antaranya berupa jajanan tradisional, pentol bakso, kolang-kaling, dan es gula, yang rawan dicampur bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin, maupun pewarna tekstil. Namun dari test kit terhadap 13 sampel di dua pasar malam itu, semuanya dipastikan negatif atau tidak ada yang mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut.
Begitu juga saat melakukan sidak di kantin SDN 4 Dauhwaru. Petugas BPOM yang didampingi petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, menguji 6 sampel makan. Dari 6 sampel makanan yang beberapa di antaranya berupa makanan ringan itu, tidak ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya. “Dari pengawasan kami di dua pasar senggol atau pasar malam dan di salah satu kantin sekolah tadi, semuanya negatif. Jadi semua makanan yang kami uji sampel itu, semuanya memenuhi syarat,” ujar Kepala Loka POM Kabupaten Buleleng Made Ery Bahari Hanta, Kamis kemarin.
Meski dari hasil sidak tersebut semua sampel diketahui negatif, sidak ataupun pengawasan serupa tetap akan dilakukan, untuk memastikan tidak ada lagi peredaran makanan maupun obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya. Saat sidak itu, petugas BPOM juga memberikan edukasi kepada pedagang serta guru maupun anak-anak di sekolah, untuk menjadi penjual maupun pelanggan yang lebih teliti dalam memilih makanan. Termauk Kamis pagi kemarin, dilaksanakan kegiatan Training of Trainers Kader Pramuka Peduli Obar dan Pangan Aman, di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana. “Selain pengawasan, kami berharap masyarakat bisa lebih cerdas, untuk mengindari produk yang membahayakan bagi kesehatan. Karena ketika permintaan turun, otomatis produksi turun,” ujar Ery. *ode
Dalam sidak menyasar Pasar Malam Tegal Cangkring dan Pasar Malam Yehembang, di wilayah Kecamatan Mendoyo, Rabu malam, serta Kantin SDN 4 Dauhwaru, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kamis pagi, itu total diambil sebanyak 19 sampel makanan yang langsung diuji menggunakan test kit.
Saat sidak di Pasar Malam Tegal Cangkring dan Pasar Malam Yehembang, petugas mengambil sebanyak 13 sampel makanan. Belasan sampel makanan itu di antaranya berupa jajanan tradisional, pentol bakso, kolang-kaling, dan es gula, yang rawan dicampur bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin, maupun pewarna tekstil. Namun dari test kit terhadap 13 sampel di dua pasar malam itu, semuanya dipastikan negatif atau tidak ada yang mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut.
Begitu juga saat melakukan sidak di kantin SDN 4 Dauhwaru. Petugas BPOM yang didampingi petugas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, menguji 6 sampel makan. Dari 6 sampel makanan yang beberapa di antaranya berupa makanan ringan itu, tidak ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya. “Dari pengawasan kami di dua pasar senggol atau pasar malam dan di salah satu kantin sekolah tadi, semuanya negatif. Jadi semua makanan yang kami uji sampel itu, semuanya memenuhi syarat,” ujar Kepala Loka POM Kabupaten Buleleng Made Ery Bahari Hanta, Kamis kemarin.
Meski dari hasil sidak tersebut semua sampel diketahui negatif, sidak ataupun pengawasan serupa tetap akan dilakukan, untuk memastikan tidak ada lagi peredaran makanan maupun obat-obatan yang mengandung bahan berbahaya. Saat sidak itu, petugas BPOM juga memberikan edukasi kepada pedagang serta guru maupun anak-anak di sekolah, untuk menjadi penjual maupun pelanggan yang lebih teliti dalam memilih makanan. Termauk Kamis pagi kemarin, dilaksanakan kegiatan Training of Trainers Kader Pramuka Peduli Obar dan Pangan Aman, di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana. “Selain pengawasan, kami berharap masyarakat bisa lebih cerdas, untuk mengindari produk yang membahayakan bagi kesehatan. Karena ketika permintaan turun, otomatis produksi turun,” ujar Ery. *ode
Komentar