Dikerubuti Semut, Bayi Masih Hidup
Sesosok bayi laki-laki ditemukan warga di tempat sampah Dusun Krajan Timur Desa/Kecamatan Asembagus, Kamis (15/11).
SITUBONDO, NusaBali
Saat ditemukan, bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya itu konon dibalut dengan kain gerita, popok, kaos bayi dan kain bayi (gedong).
Bercak darah bekas baru dilahirkan juga masih melekat di tubuh bayi malang dan kain yang membalutnya tersebut. Tak heran, saat ditemukan warga tubuh bayi malang itu banyak dikerubuti semut. Namun begitu, kondisi bayi laki-laki itu masih hidup.
"Setelah ditemukan bayi itu langsung dibawa ke rumah bu Bidan. Setelah dirawat, sekarang bayinya sudah ada di bu Kepala Desa (Kades) Maimunah," kata Harik, warga setempat.
Bayi laki-laki yang diduga sengaja dibuang orang tuanya itu ditemukan warga sekitar pukul 05.00 Wib pagi kemarin. Warga yang menemukan adalah Sahyani alias Bu Dada, warga setempat. Saat itu, wanita 53 tahun ini sedang pergi ke rumah tetangganya bernama Saiful, untuk bantu-bantu persiapan acara maulid nabi.
Saat melewati tempat sampah di RT 04 RW 01 Dusun Krajan Timur, wanita paruh baya ini tiba-tiba mendengar seperti suara tangisan bayi dari arah tempat sampah. Curiga dengan suara itu, dia pun bergegas mencari asal suara tersebut.
Benar saja, saat dilihat ternyata suara itu adalah tangis bayi laki-laki. Saat ditemukan, bayi tak berdosa itu hanya terbungkus kain warna merah muda dan dirubungi semut. Tahu begitu, wanita ini pun langsung mengambil si bayi tersebut dan membawanya pulang, sebelum akhirnya bayi itu dibawa rumah Bidan Tibyani untuk mendapatkan perawatan.
Diperkirakan bayi itu baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan. Beratnya 3 kg, dengan panjang badan 49 cm, dan tidak cacat. Saat ini, bayi laki-laki itu sudah dalam perawatan kepala desa setempat, Maimunah.
"Kami masih menyelidiki kasus pembuangan bayi ini. Termasuk untuk mengungkap siapa orang tua yang tega ini," tandas Kapolsek Asembagus, AKP H Sugiono seperti dilansir detik.
Polisi langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Termasuk bidan dan kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Asembagus dan sekitarnya.
Sebab dilihat dari lokasi kejadian, polisi menduga pelaku cukup paham wilayah tersebut. Sehingga dimungkinkan ibu yang tega berbuat keji terhadap bayinya sendiri itu bukanlah orang jauh atau luar kabupaten.
"Kami langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembuangan bayi ini. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan para kepala desa dan bidan. Paling tidak membantu mengecek barang kali ada warganya yang baru melahirkan," kata Sugiono *
Saat ditemukan, bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya itu konon dibalut dengan kain gerita, popok, kaos bayi dan kain bayi (gedong).
Bercak darah bekas baru dilahirkan juga masih melekat di tubuh bayi malang dan kain yang membalutnya tersebut. Tak heran, saat ditemukan warga tubuh bayi malang itu banyak dikerubuti semut. Namun begitu, kondisi bayi laki-laki itu masih hidup.
"Setelah ditemukan bayi itu langsung dibawa ke rumah bu Bidan. Setelah dirawat, sekarang bayinya sudah ada di bu Kepala Desa (Kades) Maimunah," kata Harik, warga setempat.
Bayi laki-laki yang diduga sengaja dibuang orang tuanya itu ditemukan warga sekitar pukul 05.00 Wib pagi kemarin. Warga yang menemukan adalah Sahyani alias Bu Dada, warga setempat. Saat itu, wanita 53 tahun ini sedang pergi ke rumah tetangganya bernama Saiful, untuk bantu-bantu persiapan acara maulid nabi.
Saat melewati tempat sampah di RT 04 RW 01 Dusun Krajan Timur, wanita paruh baya ini tiba-tiba mendengar seperti suara tangisan bayi dari arah tempat sampah. Curiga dengan suara itu, dia pun bergegas mencari asal suara tersebut.
Benar saja, saat dilihat ternyata suara itu adalah tangis bayi laki-laki. Saat ditemukan, bayi tak berdosa itu hanya terbungkus kain warna merah muda dan dirubungi semut. Tahu begitu, wanita ini pun langsung mengambil si bayi tersebut dan membawanya pulang, sebelum akhirnya bayi itu dibawa rumah Bidan Tibyani untuk mendapatkan perawatan.
Diperkirakan bayi itu baru lahir beberapa jam sebelum ditemukan. Beratnya 3 kg, dengan panjang badan 49 cm, dan tidak cacat. Saat ini, bayi laki-laki itu sudah dalam perawatan kepala desa setempat, Maimunah.
"Kami masih menyelidiki kasus pembuangan bayi ini. Termasuk untuk mengungkap siapa orang tua yang tega ini," tandas Kapolsek Asembagus, AKP H Sugiono seperti dilansir detik.
Polisi langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Termasuk bidan dan kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Asembagus dan sekitarnya.
Sebab dilihat dari lokasi kejadian, polisi menduga pelaku cukup paham wilayah tersebut. Sehingga dimungkinkan ibu yang tega berbuat keji terhadap bayinya sendiri itu bukanlah orang jauh atau luar kabupaten.
"Kami langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembuangan bayi ini. Tadi kami sudah berkoordinasi dengan para kepala desa dan bidan. Paling tidak membantu mengecek barang kali ada warganya yang baru melahirkan," kata Sugiono *
Komentar