PPP Nyaris Kehabisan Stok Kader
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyaris kehabisan stok kader dalam proses pengganti antar waktu (PAW) di DPRD Buleleng.
PAW Haji Mulyadi Putra
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, kader yang pernah tercatat sebagai calon legislatif pada Pileg 2014, hampir semuanya sudah tidak lagi tercatat sebagai kader PPP. Ada yang berhenti terjun di dunia politik, ada juga yang pindah parpol di Pileg 2019.
Fakta ini terungkap, ketika pihak Sekretariatan DPRD Buleleng meminta nama caleg pengganti PPP atas nama Haji Mulyadi Putra, ke KPU Buleleng. Haji Mulyadi Putra di-PAW, karena yang bersangkutan nyalon di Pileg 2019, melalui PKB. Oleh KPU Buleleng, semestinya nama caleg pengganti Haji Mulyadi Putra yang diserahkan adalah caleg dengan perolehan suara terbanyak kedua. Namun KPU Buleleng justru mengirim nama caleg dengan suara terbanyak kelima atas nama Neneng Sariyanti Putri.
Data dihimpun, pada Pileg 2014, Haji Mulyadi Putra nyalon lewat dapil 4 (Kecamatan Seririt dan Gerokgak). Di dapil 4 ini, PPP menurunkan 6 caleg, termasuk Haji Mulyadi Putra. Hasil Pileg 5 tahun lalu itu menyebut, Haji Mulyadi Putra meraih suara terbanyak 4.492, disusul suara terbanyak kedua diraih oleh HM Nazim dengan perolehan 383 suara. Suara terbanyak ketiga atas nama Abu Khari dengan 138 suara, disusul Jarrab dengan 58 suara, Neneng Sariyani Putri, 42 suara, dan terakhir Ayunda Mayasari 19 suara.
Komisioner KPU Buleleng, Gede Sutrawan yang dikonfirmasi Rabu (7/11) mengatakan, nama caleg Neneng Sariyani Putri yang dikirim ke Sekretariatan DPRD Buleleng dalam proses PAW atas nama Haji Mulyadi Putra, sudah berdasaran verifikasi faktual yang dilakukan. Langkah verifikasi ini menyusul, upaya klarifikasi kepada PPP tidak membuahkan hasil. “Awalnya kami ingin mendapat klarifikasi kepada PPP, tetapi setelah ditunggu-tunggu tidak ada pengurusnya yang datang. Sedangkan batas akhir penyerahan nama ke DPRD Buleleng sudah mepet, sehingga nama yang kami kirim itu berdasar verifikasi factual atas dokumen yang ada di KPU,” terangnya.
Dikatakan, hasil verifikasi caleg dengan suara terbanyak kedua, HM Nazim terenyata sudah tercatat sebagai daftar caleg tetap (DCT) PKB di Dapil 4. Demikian juga dengan suara terbanyak ketiga, Abu Khari ternyata sudah masuk DCT PKB di Dapil 1 (Kecamatan Buleleng). Sedangkan caleg suara terbanyak keempat, Jarrab ternyata sudah ada SK pengunduran dirinya dari PPP. “Nah berdasarkan data-data tersebut, kami mengajukan nama caleg suara ke lima yakni Neneng Sariyani Putri,” jelas Sutrawan.
Sementara pihak Sekretariatan DPRD Buleleng mengaku segera menindaklanjuti pengiriman nama caleg pengganti atas nama Neneng Sariyani Putri ke Gubernur untuk dimintakan SK pelantikan. “Suratnya hari ini (Rabu kemarin,red) kami kirim ke Gubernur melalui Bupati, untuk proses pelantikan nanti,” kata Sekwan DPRD Buleleng, Dewa Ketut Manuaba. *k19
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, kader yang pernah tercatat sebagai calon legislatif pada Pileg 2014, hampir semuanya sudah tidak lagi tercatat sebagai kader PPP. Ada yang berhenti terjun di dunia politik, ada juga yang pindah parpol di Pileg 2019.
Fakta ini terungkap, ketika pihak Sekretariatan DPRD Buleleng meminta nama caleg pengganti PPP atas nama Haji Mulyadi Putra, ke KPU Buleleng. Haji Mulyadi Putra di-PAW, karena yang bersangkutan nyalon di Pileg 2019, melalui PKB. Oleh KPU Buleleng, semestinya nama caleg pengganti Haji Mulyadi Putra yang diserahkan adalah caleg dengan perolehan suara terbanyak kedua. Namun KPU Buleleng justru mengirim nama caleg dengan suara terbanyak kelima atas nama Neneng Sariyanti Putri.
Data dihimpun, pada Pileg 2014, Haji Mulyadi Putra nyalon lewat dapil 4 (Kecamatan Seririt dan Gerokgak). Di dapil 4 ini, PPP menurunkan 6 caleg, termasuk Haji Mulyadi Putra. Hasil Pileg 5 tahun lalu itu menyebut, Haji Mulyadi Putra meraih suara terbanyak 4.492, disusul suara terbanyak kedua diraih oleh HM Nazim dengan perolehan 383 suara. Suara terbanyak ketiga atas nama Abu Khari dengan 138 suara, disusul Jarrab dengan 58 suara, Neneng Sariyani Putri, 42 suara, dan terakhir Ayunda Mayasari 19 suara.
Komisioner KPU Buleleng, Gede Sutrawan yang dikonfirmasi Rabu (7/11) mengatakan, nama caleg Neneng Sariyani Putri yang dikirim ke Sekretariatan DPRD Buleleng dalam proses PAW atas nama Haji Mulyadi Putra, sudah berdasaran verifikasi faktual yang dilakukan. Langkah verifikasi ini menyusul, upaya klarifikasi kepada PPP tidak membuahkan hasil. “Awalnya kami ingin mendapat klarifikasi kepada PPP, tetapi setelah ditunggu-tunggu tidak ada pengurusnya yang datang. Sedangkan batas akhir penyerahan nama ke DPRD Buleleng sudah mepet, sehingga nama yang kami kirim itu berdasar verifikasi factual atas dokumen yang ada di KPU,” terangnya.
Dikatakan, hasil verifikasi caleg dengan suara terbanyak kedua, HM Nazim terenyata sudah tercatat sebagai daftar caleg tetap (DCT) PKB di Dapil 4. Demikian juga dengan suara terbanyak ketiga, Abu Khari ternyata sudah masuk DCT PKB di Dapil 1 (Kecamatan Buleleng). Sedangkan caleg suara terbanyak keempat, Jarrab ternyata sudah ada SK pengunduran dirinya dari PPP. “Nah berdasarkan data-data tersebut, kami mengajukan nama caleg suara ke lima yakni Neneng Sariyani Putri,” jelas Sutrawan.
Sementara pihak Sekretariatan DPRD Buleleng mengaku segera menindaklanjuti pengiriman nama caleg pengganti atas nama Neneng Sariyani Putri ke Gubernur untuk dimintakan SK pelantikan. “Suratnya hari ini (Rabu kemarin,red) kami kirim ke Gubernur melalui Bupati, untuk proses pelantikan nanti,” kata Sekwan DPRD Buleleng, Dewa Ketut Manuaba. *k19
Komentar