nusabali

Caleg Gerindra Ditebas di Pos Kamling

  • www.nusabali.com-caleg-gerindra-ditebas-di-pos-kamling

Made Wibawa, caleg DPRD Klungkung yang juga Ketua PAC Gerindra Dawan, sempat berdamai dengan Juli Kartika, namun kemudian pertimbangkan ke ranah hukum

Berkelahi dengan Warga Sebanjar Saat Berupaya Lakukan Klarifikasi

SEMARAPURA, NusaBali
Ketua PAC Gerindra Dawan, Klungkung, I Made Wibawa, 49, terlibat perkelahian berdarah dengan rekan sekampungnya di Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Candra Heru Juli Kartika, 48, Kamis (15/11) malam. Dalam insiden ini, Made Wibawa yang notabene caleg DPRD Klungkung Dapil Kecamatan Dawan untuk Pileg 2019 mengalami luka tebas di punggung, serta luka terbuka tangan kanan dan lengan kiri, hingga harus dilarikan ke RSUD Klungkung.

Informasi di lapangan, insiden berdarah yang melibatkan caleg Gerindra asal Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan ini terjadi Kamis malam sekitar pukul 20.00 Wita, di depan rumah Budiasto Wahyono alias Gus Nik, kakak dari Candra Heru Juli Kartika. Lokasi TKP persis di Pos Kamling sebelah Pertigaan Banjar Pundukdawa.

Awalnya, Candra Heru Juli Kartika duduk di Pos Kamling untuk minum minuman keras jenis tuak bersama rekannya. Kemudian, datang Made Wibawa dengan maksud untuk klarifikasi. Sebab, politisi Gerindra ini mendapat informasi dari warga bahwa Juli Kartika sempat berkata kurang mengenakkan alias menjelek-jelakkan pencalonnya sebagai celeg DPRD Klungkung.

Kebetulan, malam itu di Pos Kamling tersebut juga ada Kepala Dusun (Kadus) Pundukdawa, I Komang Muliantara, 38. Maka, ini jadi momentum tepat bagi Made Wibawa untuk minta klarifikasi dari Juli Kartika dan sekaligus dengan disaksikan langsung oleh Kadus Komang Muliantara.

Namun, Juli Kartika menampik tuduhan menjelek-jelekkan Wibawa tersebut. Maka, Juli Kartika dan Subawa terlibat cekcok mulut, yang berujung perkelahian. Keduanya saling serang. Di tengah perkelahian itu, Juli Kartika mengambil sebilah pisau yang ada di Pos Kamling. Kemudian, pisau yang biasanya digunakan warga sekitar untuk mencari pandan dan lainnya itu dipakai menyerang Wibawa.

Akibat serangan dengan pisau, Wibawa mengalami luka tebas di bagian punggung. Selain itu, Ketua PAC Gerindra Dawan ini juga mengalami luka terbuka di tangan kanan dan lengan kiri, serta beberapa luka sayatan kecil di pundak dan punggung. Bahkan, mata kanannya bengkak akibat dicolok oleh Juli Kartika.

Meski menggunakan tangan kosong, Wibawa masih mampu memberikan perlawanan sengit. Walhasil, Juli Kartika juga mengalami luka terbuka pada ibu jari kiri dan luka lecet di lengan tangan kanan, serta luka gigitan di bagian pelipis kiri. Perkelahian berdarah ini akhirnya berhasil dilerai, termasuk oleh Kadus Komang Muliantara.

Selanjutnya, Wibawa dan Juli Kartika yang sama-sama terluka langsung dilarikan ke RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah mendapatkan penanganan medis, malam itu kedua orang sebanjar yang terlibat perkelahian berdarah ini dibolehkan pulang dari RSUD Klungkung. Malam itu juga, keduabelah pihak sempat sepakat untuk berdamai. Namun, setelah Made Wibawa berembuk dengan keluarganya, kasus ini rencananya akan dibawa ke ranah hukum.

Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Mirza Gunawan, membenarkan kadua belah pihak sama-sama sepakat damai, Kamis malam. Terkait rencana Wibawa untuk lanjut ke ranah hukum, meski sempat berdamai, menurut AKP Mirza, sejauh ini pihaknya belum ada menerima laporan kasus tersebut. “Belum ada laporan resmi,” ujar AKP Mirza saat dikonfirmasi NusaBali di Semarapura, Jumat (16/11).

Sementara itu, Made Wibawa yang ditemui NusaBali di rumahnya di Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Jumat kemarin, menceritakan awalnya dia menemui Juli Kartika di Pos Kamling dengan maksud untuk klarifikasi omongan yang menjelek-jelekan dirinya. "Beberapa warga cerita kalau saya dijelek-dijelekan, makanya saya mau klarifikasi. Apalagi, saya akan maju sebagai caleg DPRD Klungkung. Saya tidak mau ada permasalahan maupun dendam, apalagi dia (Juli Kartika) masih satu banjar dengan saya," tutur Wibawa yang kemarin didampingi keluarganya.

Namun, maksud baik Wibawa justru dibalas dengan emosional oleh Juli Kartika.  "Cang sing ade ngomong keto. Kenken keneh jani? (Saya tidak ada ngomong begitu. Apa maumu sekarang, Red)," sahut Juli Kartika ditirikan Wibawa.

Mendengar jawaban emosi seperti itu, Wibawa tidak melanjutkan pembicaraan dan memilih turun dari Pos Kamling. Nah, saat itulah Juli Kartika mendekat dan menyerang Wibawa dengan pisau. "Saya tangkis dan pegang pisuanya, hingga tangan luka," tutur Wibawa.

Menurut Wibawa, pergumulannya dengan Juli Kartika disaksikan langsung Kadus Komang Muliantara yang kebetlan ada di Pos Kamling malam itu. "Dia (Juli Kartika) terus menyerang dan saya  melawan, sampai akhirnya sama-sama terjatuh dan mata kanan saya dicolok. Saat berhasil menguncinya hingga tidak bisa bergerak, kemudian saya minta Pak Kadus merampas pisaunya dan menghubungi polisi," terang caleg nomor urut 1 dari Gerindra Dapil Kecamatan Dawan ini.

Wibawa mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah punya masalah dengan Juli Kartika. Apakah ada kaitannya dengan politik? "Saya rasa tidak ada. Hubungan saya dengan beberapa caleg beda partai juga baik-baik saja. Saya menduga dia (Juli Kartika) hanya iri," ujar caleg yang juga mantan Kadus Pundukdawa ini.

Menurut Wibawa, Juli Kartika selama ini sudah dikenal warga sering membuat onar hingga pernah ditangkap polisi. "Saya juga sempat bantu dia, bahkan menjadi penjaminnya sewaktu ditangkap polisi," jelas politisi yang buka usaha bengkel motor di depan rumahnya ini.

Pengakuan berbeda justru disampaikan Candra Heru Juli Kartika. Kepada petugas, Juli Kartika menceritakan dirinya duduk di Pos Kamling bersama rekannya, Kamis malam pukul 19.40 Wita, untuk minum tuak. Beberapa saat kemudian, datang Made Wibawa dan terjadi perbincangan yang menjurus kasar, sampai timbul pertengkaran.

Bahkan, Wibawa disebutkan sempat menangtang Juli Kartika untuk berkelahi, sampai akhirnya terjadilah perkelahian berdarah itu. Dia mengaku terpancing karena mendapat pukulan dan tendangan. Kemudian, Juli Kartika mengambil pisau yang berada di Pos Kamling. *wan

Komentar