Bali Optimistis Capai Target 6,5 Juta Wisman
Kasus Mafia Wisman Tiongkok Berimbas
DENPASAR, NusaBali
Bali optimistis mampu mencapai target 6,5 juta wistawan mancanegara sampai dengan tutup tahun 2018, kendati terjadi penurunan wisman pada pekan kedua November ini. Penurunan tersebut baik karena faktor low season yang merupakan siklus tahunan dan dampak dari ‘ribut-ribut’ jual murah paket wisata Bali di China beberapa waktu lalu.
Mengacu data dari PT Angkasa Pura, jumlah wisman yang masuk ke Bali lewat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dari Januari sampai Oktober 2018, sebanyak 5.206.010 wisman. Naik 6,58 persen dibanding periode sama, Januari- Oktober 2017, sebanyak 4.884.540 wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, tidak menampik dua persoalan tersebut, yakni faktor low season dan imbas ‘kasus Tiongkok’ tersebut.
“Namun bulan Desember merupakan high season,” ujar Gung Yuniartha, sapaan pejabat asal Denpasar ini, Jumat (16/11). Puncak kunjungan pada Desember depan itu, kata Gung Yuniartha, akan menutupi ‘bolong’ atau kekurangan kunjungan pada November ini.
Khusus untuk wisatawan Tiongkok, beber Gung Yuniartha, yang terpengaruh atau tidak datang ke Bali (mengangkut wisatawan) adalah penerbangan carteran.
“Yang terpengaruh adalah charteran flight. Sedang untuk penerbangan reguler ( dari China) masih banyak,” jelasnya.
Karenanya, Gung Yuniarta optimistis target 6,5 juta wisman terpenuhi, walau ada trend penurunan wisman pada November ini.
Sementara berdasar data PT Angkasa Pura, relatif tidak ada perubahan berarti negara sumber asal wisman yang berwisata ke Bali pada 2018 maupun 2017 lalu. China, Australia dan India masih bertengger di posisi tiga besar dari 10 negara ‘menyumbang’ wisman terbanyak ke Bali. Sesuai dengan urutannya, wisatawan China 23,47 persen, Australia 19,04 persen dan India 5,63 persen. Di bawah tiga besar ini, adalah Inggris, Jepang, USA, Prancis, Jerman, Malaysia dan Korea Selatan.
“ Masih relatif sama dengan tahun sebelumnya,” jelas Gilda Sagrado, Humas Badan Promosi Pariwisata Bali (BPPD)Bali.
Dari 10 negara tersebut 9 negara yang jumlah wisatawannya rata-rata meningkat berwisata ke Bali. Hanya Jerman yang jumlah warganya berkurang berlibur ke Bali dibanding tahun 2017. Kunjungan wisman Jerman ke Bali sampai dengan Oktober 19.482 (- 0,26 persen) dibanding tahun 2017 lalu, sebanyak 19.533 wisatawan. *K17
Bali optimistis mampu mencapai target 6,5 juta wistawan mancanegara sampai dengan tutup tahun 2018, kendati terjadi penurunan wisman pada pekan kedua November ini. Penurunan tersebut baik karena faktor low season yang merupakan siklus tahunan dan dampak dari ‘ribut-ribut’ jual murah paket wisata Bali di China beberapa waktu lalu.
Mengacu data dari PT Angkasa Pura, jumlah wisman yang masuk ke Bali lewat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dari Januari sampai Oktober 2018, sebanyak 5.206.010 wisman. Naik 6,58 persen dibanding periode sama, Januari- Oktober 2017, sebanyak 4.884.540 wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, tidak menampik dua persoalan tersebut, yakni faktor low season dan imbas ‘kasus Tiongkok’ tersebut.
“Namun bulan Desember merupakan high season,” ujar Gung Yuniartha, sapaan pejabat asal Denpasar ini, Jumat (16/11). Puncak kunjungan pada Desember depan itu, kata Gung Yuniartha, akan menutupi ‘bolong’ atau kekurangan kunjungan pada November ini.
Khusus untuk wisatawan Tiongkok, beber Gung Yuniartha, yang terpengaruh atau tidak datang ke Bali (mengangkut wisatawan) adalah penerbangan carteran.
“Yang terpengaruh adalah charteran flight. Sedang untuk penerbangan reguler ( dari China) masih banyak,” jelasnya.
Karenanya, Gung Yuniarta optimistis target 6,5 juta wisman terpenuhi, walau ada trend penurunan wisman pada November ini.
Sementara berdasar data PT Angkasa Pura, relatif tidak ada perubahan berarti negara sumber asal wisman yang berwisata ke Bali pada 2018 maupun 2017 lalu. China, Australia dan India masih bertengger di posisi tiga besar dari 10 negara ‘menyumbang’ wisman terbanyak ke Bali. Sesuai dengan urutannya, wisatawan China 23,47 persen, Australia 19,04 persen dan India 5,63 persen. Di bawah tiga besar ini, adalah Inggris, Jepang, USA, Prancis, Jerman, Malaysia dan Korea Selatan.
“ Masih relatif sama dengan tahun sebelumnya,” jelas Gilda Sagrado, Humas Badan Promosi Pariwisata Bali (BPPD)Bali.
Dari 10 negara tersebut 9 negara yang jumlah wisatawannya rata-rata meningkat berwisata ke Bali. Hanya Jerman yang jumlah warganya berkurang berlibur ke Bali dibanding tahun 2017. Kunjungan wisman Jerman ke Bali sampai dengan Oktober 19.482 (- 0,26 persen) dibanding tahun 2017 lalu, sebanyak 19.533 wisatawan. *K17
1
Komentar