nusabali

Peternak Ayam Keluhkan Harga Pakan

  • www.nusabali.com-peternak-ayam-keluhkan-harga-pakan

Peternak ayam petelur di Kecamatan Penebel, Tabanan, menjerit.

TABANAN, NusaBali
Karena harga pakan jenis konsetrat, naik sejak empat bulan lalu. Hal ini karena melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, mencapai angka Rp 14.895.

Tak hanya konsentrat, pakan jenis jagung dan dedak juga mengalami kenaikan harga. Salah satu peternak ayam petelur di Desa Bugbugan Kaja, Kecamatan Penebel, Tabanan, I Gusti Ngurah Kerta Negara mengungkapkan, naiknya harga pakan ternak ayam sejak empat bulan lalu.  Sebelum itu, harga pakan konsentrat per sak Rp 360.000, kini naik Rp 30.000, menjadi Rp 390.000.

Harga pakan jagung semula Rp 4.000 per kilogram, kini menjadi Rp 5.500 per sak. Begitu pula dedak sebelumnya per kilogram Rp 2.300,  kini menjadi Rp 3.100. "Kalau saya hitung setahun harga pakan sudah empat kali mengalami kenaikan," ungkapnya, Jumat (16/11).

Kata dia, dengan naiknya harga pakan ini, tidak sebanding dengan biaya operasional. Dimana ia memelihara ayam 22.000 dengan menghabiskan pakan sehari 17 sak. "Jadi untung tipis, meskipun harga telur per butir saat ini mencapai Rp 1.120," ungkapnya. Meskipun demikian, Kerta Negara tidak bisa berbuat banyak. Kata dia, ada campuran pakan yang lebih murah,  seperti menggunakan tepung ikan atau pun jagung. Hanya saja ia tidak berani mengambil risiko karena belum mengetahui takaran protein dari pakan tersebut. "Teman-teman saya sudah banyak menggunakan, tetapi saya belum, takut memengaruhi kualitas," tegasnya.

Jalan satu-satunya, ia berharap harga dollar kembali stabil sehingga tidak berimbas pada usaha yang sudah digeluti dari tahun 2003. "Telur yang dihasilkan per hari 19.000 butir, saya jual biasanya ke Jawa, namun lebih sering dicari oleh pengepul," tandasnya. *de

Komentar