10.000 Ton Gabah Siap Dijual ke Bulog
Bali menargetkan luas tanam seluas 80.000 hektare pada musim tanam Oktober 2018- Maret 2019.
Bali Target 80 Ribu Ha Luas Tanam
DENPASAR, NusaBali
Cakupan tersebut meningkat 10 persen dari luas tanam Oktober 2017- Maret 2018, seluas 74.429 hektare. Produksi gabah dari luas tanam tersebut yang diperkirakan 10.000 ton siap dijual kepada Bulog. Dengan catatan, harganya tidak melebihi harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 3.700 per kilogram.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanbun) Ida Bagus Wisnuardhana, mengatakan hal itu Jumat (16/11) usai rapat Koordinasi dan Evaluasi Percepatan Luas Lahan Tanam dan Sergap (Serapan Gabah Petani) Tahun 2018 di Makorem 163/Wirasatya di Denpasar.
“Sekitar 10.000 ton..Bulog siap asal harga gabah tidak di atas harga pembelian pemerintah Rp 3.700/kg,” jelas IB Wisnuardhana soal produksi gabah yang siap dikoordinasikan dengan Bulog.
Selain soal pemasaran, rapat juga membahas sejumlah upaya yang berkaitan dengan swasembada pangan. Diantaranya percepatan tanam mengoptimalkan pemanfaatan curah hujan yang ada. Optimalisasi bantuan peralatan, koordinasi dengan Asuransi Jasa Usaha Tani Padi dengan PT Asuransi Jasindo dan koordinasi sistem irigasi dan ketersediaan pupuk.
Kemudian mengintensifkan pendampingan kepada petani dan gerakan tanam berkoordinasi dengan TNI. “Terbukti dengan pendampingan TNI sejak tahun 2016 dapat meningkatkan luas tanam padi lebih dari 1.000 hektare dalam setahun,” katanya.
Dijelaskan IB Wisnuardhana, Program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan untuk peningkatan produksi khususnya beras mulai tahun 2016 oleh jajaran pertanian mendapat pendampingan Tentara Nasional Indonesia (TNI).Hal ini dimaksudkan agar jajaran pertanian lebih bersemangat /termotivasi membina petani .
Alasannya, TNI dengan struktur organisasi lengkap sampai dengan ke tingkat desa (Babinsa). Memiliki kemampuan dan keterampilan teritorial menggerakan masyarakat serta memiliki peralatan dan perlengkapan lapangan yang lebih lengkap. *K17
DENPASAR, NusaBali
Cakupan tersebut meningkat 10 persen dari luas tanam Oktober 2017- Maret 2018, seluas 74.429 hektare. Produksi gabah dari luas tanam tersebut yang diperkirakan 10.000 ton siap dijual kepada Bulog. Dengan catatan, harganya tidak melebihi harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 3.700 per kilogram.
Kadis Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanbun) Ida Bagus Wisnuardhana, mengatakan hal itu Jumat (16/11) usai rapat Koordinasi dan Evaluasi Percepatan Luas Lahan Tanam dan Sergap (Serapan Gabah Petani) Tahun 2018 di Makorem 163/Wirasatya di Denpasar.
“Sekitar 10.000 ton..Bulog siap asal harga gabah tidak di atas harga pembelian pemerintah Rp 3.700/kg,” jelas IB Wisnuardhana soal produksi gabah yang siap dikoordinasikan dengan Bulog.
Selain soal pemasaran, rapat juga membahas sejumlah upaya yang berkaitan dengan swasembada pangan. Diantaranya percepatan tanam mengoptimalkan pemanfaatan curah hujan yang ada. Optimalisasi bantuan peralatan, koordinasi dengan Asuransi Jasa Usaha Tani Padi dengan PT Asuransi Jasindo dan koordinasi sistem irigasi dan ketersediaan pupuk.
Kemudian mengintensifkan pendampingan kepada petani dan gerakan tanam berkoordinasi dengan TNI. “Terbukti dengan pendampingan TNI sejak tahun 2016 dapat meningkatkan luas tanam padi lebih dari 1.000 hektare dalam setahun,” katanya.
Dijelaskan IB Wisnuardhana, Program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan untuk peningkatan produksi khususnya beras mulai tahun 2016 oleh jajaran pertanian mendapat pendampingan Tentara Nasional Indonesia (TNI).Hal ini dimaksudkan agar jajaran pertanian lebih bersemangat /termotivasi membina petani .
Alasannya, TNI dengan struktur organisasi lengkap sampai dengan ke tingkat desa (Babinsa). Memiliki kemampuan dan keterampilan teritorial menggerakan masyarakat serta memiliki peralatan dan perlengkapan lapangan yang lebih lengkap. *K17
1
Komentar