Hujan Ganggu Proyek Tukad Badung
Kadis PUPR Kota menegaskan meski sedang musim hujan, namun proyek ini merupakan tanggung jawab rekanan untuk menyelesaikan tepat waktu pada 20 Desember 2018.
Target Penyelesaian Terancam Tak Tepat Waktu
DENPASAR, NusaBali
Proyek lanjutan Tukad Badung sempat tergerus berkali-kali pasca hujan yang melanda Denpasar. Hujan deras menyebabkan air sungai meluap hingga ke tempat proyek jogging track yang sedang dikerjakan. Padahal, target penyelesaiannya pada tanggal 20 Desember 2018. Hal itu mempersulit para buruh untuk bekerja maksimal menyelesaikan proyek tersebut.
Salah satu buruh Ahmad Surya, 20, bersama rekannya Roni Saputra, 24, saat ditemui dilokasi, Sabtu (17/11) mengatakan, hingga saat ini semenjak hujan melanda sudah dua kali proyek tersebut tergerus terutama pada pondasi batu bata yang sudah terpasang sepanjang 200 meter. Sebab aliran air terlalu deras menyebabkan dua kali itu juga, pemasangan pondasi batu bata itu harus diulang. Ahmad Surya mengaku, bukan hanya pondasi yang tergerus namun juga pasir yang ditaruh di pinggir sungai juga ikut hanyut.
Hal tersebut membuat kendala pengerjaan proyek. Ditambah hujan dan banjir bandang, dipastikan semua pekerja tidak bisa bekerja. "Sudah dua kali ini tergerus, batu bata yang sudah dipasang hanyut lagi. Dipasang lagi, hanyut lagi, soalnya air saat hujan bisa tinggi sekali kami tidak berani memaksakan bekerja. Padahal pengerjaan proyek masih banyak, terpaksa kami ulang-ulang lagi pemasangannya. Kasihan bos saya biayanya juga banyak kebuang. Kalau pasir yang hanyut ke sungai kita naikkan lagi sedikit-sedikit," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kadis PUPR Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta mengungkapkan, musim penghujan saat ini memang berpengaruh pada proyek di Denpasar. Namun, musim penghujan saat ini dikatakan tidak berpengaruh juga pada penyelesaian proyek yang target kontraknya sudah ditentukan pada 20 Desember 2018 mendatang.
Kata Jimmy, proyek tersebut sudah merupakan tanggung jawab rekanan untuk menyelesaikan tepat waktu. Jika tidak maka pihaknya tetap akan menerapkan sanksi kepada rekanan yang tidak menyelesaikan target tepat waktu. "Itu proyeknya sudah sesuai kontrak penyelesaian. Jadi jika memang ada kendala, itu rekanan sendiri yang memiliki tanggung jawab. Mau tidak mau itu harus selesai tepat waktu. Untuk kendala, pihak proyek harus mencari solusi sendiri," ujar pria yang juga menjabat sebagai Asisten II Setda Kota Denpasar ini.
Jimmy mengaku, selama musim penghujan ini, pihaknya belum mendapat keluhan dari rekanan. Baik dari penataan lanjutan Tukad Badung maupun proyek lainnya. Sebab, selain Tukad Badung, juga ada proyek besar yang harus diselesaikan tepat waktu yakni mega proyek Pasar Badung, dan penyelesaian Balai Budaya Kota Denpasar tahap II. "Sampai saat ini belum ada keluhan yang diterima. Tetapi kami wajib mengingatkan rekanan untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Bahkan kami targetkan juga penyelesaiannya maju satu minggu sebelum waktunya," tandasnya. *mi
1
Komentar