Gubernur Bangkitkan Minat Warga Beternak Sapi
Di 2019, Gubernur Wayan Koster berencana menggelar kontes sapi Bali di setiap kabupaten/kota.
NEGARA, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster membangkitkan minat masyarakat beternak sapi Bali karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus pelestarian ternak khas Pulau Dewata itu. “Apalagi sapi Bali juga memiliki keunggulan pada dagingnya yang bisa disandingkan dengan sapi dari negara lain,” katanya saat menyerahkan penghargaan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Berprestasi di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (18/11).
Menurutnya program Simantri yang telah digagas Pemprov Bali sejak masa pemerintahan Gubernur Made Mangku Pastika, itu sangat bagus. Guna mengembangkan Simantri ke depan yang lebih baik, pihaknya telah mempersiapkan tim ahli untuk melakukan pengkajian.
“Di samping itu, untuk membangkitkan semangat masyarakat, 2019 saya akan membuat kontes sapi Bali di setiap kabupaten/kota dan nanti yang terbaik akan mendapatkan hadiah satu setengah kali dari harga sapi yang diperlombakan,” tuturnya.
Untuk itu, dia berharap ke depan masyarakat Bali bisa membangun kembali minatnya beternak dan melestarikan sapi Bali, karena semakin banyak individu maupun lembaga yang melestarikan sapi Bali maka semakin baik untuk menjaga keberadaan sapi-sapi Bali.
Sementara Bupati Jembrana Putu Artha mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari Gubernur Bali pada kelompok Simantri Sato Amerta Utama, Desa Baluk, Kecamatan Negara, sebagai pemenang Lomba Simantri Provinsi Bali 2018.
Menurutnya program Simantri memiliki keunggulan yang baik untuk tetap dipertahankan dan tentunya diiringi dengan inovasi-inovasi. Hal itu, karena selain memberikan manfaat dalam bidang ekonomi juga diharapkan dapat memberikan manfaat pada bidang daya tarik pariwisata pertanian.
Untuk itu, dia berharap dengan adanya pengembangan Simantri di Jembrana maka ke depan daerahnya tidak hanya menjadi lalu lintas pariwisata saja namun juga menjadi objek pariwisata seperti kabupaten lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan sampai akhir 2018 telah terbangun sebanyak 752 unit Simantri. Berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan sejumlah inovasi telah dilakukan khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan Simantri, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas dimana instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak.
Selain itu, juga telah dilakukan inovasi dalam mengasuransikan ternak sapi Simantri, mengharuskan setiap Simantri melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik desulfurizer dan teknik bolting yang bekerjasama dengan group riset Fakultas Teknik Unud, serta inovasi lainnya.
Di samping ada kendala kasus pada beberapa Simantri, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari program Simantri, seperti perkembangan jumlah kelompok Sinamtri dari 10 menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 menjadi 14.040 ekor di 2018.
Dalam Lomba Simantri Provinsi Bali itu, juara 1 dengan nilai 88,08 diraih Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana. Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (Simantri 446), Bangli, Harapan II Simantri 556 Kecamatan Banjar Buleleng, Harapan III Simantri 585 Desa Luwus, Tabanan, Harapan IV Simantri 437 Gianyar, Harapan V Simantri 521 Getasan Badung. Para pemenang diberikan hadiah berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi (sesuai dengan juara yang diperoleh).
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman pekarangan di antaranya bibit kelapa, salak, jeruk bali, jeruk keprok, cabai, dan bibit bunga gumitir oleh Ketua TP PKK Bali Putri Suastini Koster kepada PKK Kabupaten Jembrana.
“Saya minta ibu-ibu PKK agar menanam dan mengembangkan tanaman ini, supaya pekarangan dapat tertata rapi, indah, dan sejuk. Ke depan saya akan membuat program lomba keindahan pekarangan agar ibu-ibu semua terpacu semangatnya,” ujar Suastini seraya menyerahkan bantuan bibit tanaman. *ode
Gubernur Bali Wayan Koster membangkitkan minat masyarakat beternak sapi Bali karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus pelestarian ternak khas Pulau Dewata itu. “Apalagi sapi Bali juga memiliki keunggulan pada dagingnya yang bisa disandingkan dengan sapi dari negara lain,” katanya saat menyerahkan penghargaan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) Berprestasi di Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (18/11).
Menurutnya program Simantri yang telah digagas Pemprov Bali sejak masa pemerintahan Gubernur Made Mangku Pastika, itu sangat bagus. Guna mengembangkan Simantri ke depan yang lebih baik, pihaknya telah mempersiapkan tim ahli untuk melakukan pengkajian.
“Di samping itu, untuk membangkitkan semangat masyarakat, 2019 saya akan membuat kontes sapi Bali di setiap kabupaten/kota dan nanti yang terbaik akan mendapatkan hadiah satu setengah kali dari harga sapi yang diperlombakan,” tuturnya.
Untuk itu, dia berharap ke depan masyarakat Bali bisa membangun kembali minatnya beternak dan melestarikan sapi Bali, karena semakin banyak individu maupun lembaga yang melestarikan sapi Bali maka semakin baik untuk menjaga keberadaan sapi-sapi Bali.
Sementara Bupati Jembrana Putu Artha mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari Gubernur Bali pada kelompok Simantri Sato Amerta Utama, Desa Baluk, Kecamatan Negara, sebagai pemenang Lomba Simantri Provinsi Bali 2018.
Menurutnya program Simantri memiliki keunggulan yang baik untuk tetap dipertahankan dan tentunya diiringi dengan inovasi-inovasi. Hal itu, karena selain memberikan manfaat dalam bidang ekonomi juga diharapkan dapat memberikan manfaat pada bidang daya tarik pariwisata pertanian.
Untuk itu, dia berharap dengan adanya pengembangan Simantri di Jembrana maka ke depan daerahnya tidak hanya menjadi lalu lintas pariwisata saja namun juga menjadi objek pariwisata seperti kabupaten lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana melaporkan sampai akhir 2018 telah terbangun sebanyak 752 unit Simantri. Berbagai upaya untuk menyempurnakan Simantri dengan mengembangkan sejumlah inovasi telah dilakukan khususnya untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelaksanaan Simantri, seperti perbaikan-perbaikan teknik pengolahan limbah agar lebih praktis dan berkualitas dimana instalasi bio urine tidak lagi menggunakan tangga penipisan amoniak.
Selain itu, juga telah dilakukan inovasi dalam mengasuransikan ternak sapi Simantri, mengharuskan setiap Simantri melaksanakan demplot pertanian organik, melengkapi instalasi biogas dengan teknik desulfurizer dan teknik bolting yang bekerjasama dengan group riset Fakultas Teknik Unud, serta inovasi lainnya.
Di samping ada kendala kasus pada beberapa Simantri, telah banyak hal-hal positif yang diperoleh dari program Simantri, seperti perkembangan jumlah kelompok Sinamtri dari 10 menjadi 752 kelompok, perkembangan jumlah induk sapi dari 20 menjadi 14.040 ekor di 2018.
Dalam Lomba Simantri Provinsi Bali itu, juara 1 dengan nilai 88,08 diraih Kelompok Tani Ternak Sato Amerta Utama (Simantri 569) Desa Baluk, Jembrana. Juara II dengan nilai 87,00 diraih oleh Kelompok Tani Moncong Karya Bersatu (Simantri 613) Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Juara III dengan nilai 82.73 diraih oleh Kelompok Tani Tunas Merta (Simantri 543) Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem.
Harapan I diraih oleh Kelompok Tani Ternak Kelan Merta Sari (Simantri 446), Bangli, Harapan II Simantri 556 Kecamatan Banjar Buleleng, Harapan III Simantri 585 Desa Luwus, Tabanan, Harapan IV Simantri 437 Gianyar, Harapan V Simantri 521 Getasan Badung. Para pemenang diberikan hadiah berupa uang pembinaan dan beberapa ekor sapi (sesuai dengan juara yang diperoleh).
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bantuan bibit tanaman pekarangan di antaranya bibit kelapa, salak, jeruk bali, jeruk keprok, cabai, dan bibit bunga gumitir oleh Ketua TP PKK Bali Putri Suastini Koster kepada PKK Kabupaten Jembrana.
“Saya minta ibu-ibu PKK agar menanam dan mengembangkan tanaman ini, supaya pekarangan dapat tertata rapi, indah, dan sejuk. Ke depan saya akan membuat program lomba keindahan pekarangan agar ibu-ibu semua terpacu semangatnya,” ujar Suastini seraya menyerahkan bantuan bibit tanaman. *ode
1
Komentar