Diduga Rebutan Cowok, Siswi SMK Dianiaya Geng Anak Punk
Diduga gara-gara rebutan cowok (pria idaman, Red), seorang siswi salah satu SMK di kawasan Ubud, Gianyar, Desak Putu S, 15, dianiaya geng anak punk.
Terjadi di Jalan Jukut Paku Desa Singakerta, Ubud
GIANYAR, NusaBali
Mirisnya, adegan penganiayaan tersebut direkam hingga videonya viral di dunia maya. Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Ubud, Senin (19/11) malam. Aksi dugaan penganiayaan terhadap korban Desak Putu S terjadi di Jalan Jukut Paku Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (17/11) siang sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam rekaman video berdurasi 59 detik itu, korban Desak Putu S sempat ditendang perutnya dan dijambak rambutnya.
Sedangkan dua anggota geng anak punk, dengan pakaian masing-masing rok mini dan mengenakan kaos fans musik Reggae, terdengar bicara emosi menggunakan bahasa Bali. Dalam video, tidak ada satu pun yang berani melerai aksi penganiayaan tersebut. Justru ada salah seorang yang melakukan perekaman video.
Informasinya, aksi penganiayaan berawal dari selisih paham terkait masalah cowok antara korban dan pelaku. Sampai akhirnya geng anak punk (semuanya cewek) mencari korban Desak Putu S ke Ubud, lalu bertemu di Jalan Jukut Paku Desa Singakerta, tepatnya di sebelah selatan pasar. Geng anak punk itu diduga dikomandoi oleh cewek asal Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Saat geng anak punk tersebut bertemu korban Desak Putu S di jalan, sempat terjadi cekcok mulut. Kemudian, terjadilan aksi penganiayaan terebut. Sambil mengeluarkan kata-kata kasar, geng anak punk menjambak rambut korban. Pelaku juga mendorong dan menendang perut korban Desak Putu S, hingga siswi Kelas VII SMK di Ubud ini kesakitan.
Saat penganiayaan terjadi, sebagian anggota geng anak punk pilih menonton, ada pula yang merekam agegan tersebut. Dalam video yang viral itu, salah satu pelaku sempat berbicara, “Joh-joh cang ngendon ke gumi Ubud, maan musuh enduk (Jauh-jauh saya bertandang ke wilayah ubud, dapat musuh lemah, Red)!”
Ketika terjadi penganiayaan, juga terdengar suara cewek yang mencoba melerai, namun tidak bisa. Penganiayaan justru terus dilakukan. Dua hari pasca aksi penganiayaan tersebut, korban Desak Putu S yang kesakitan pilih melaporkan kasusnya ke Mapolsek Ubud. Polisi pun langsung bergerak melakukan penyelidikan.
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Raka Sugita, menyatakan aksi dugaan penganiayaan yang videonya viral ini sudah dilaporkan ke polisi, Senin malam pukul 23.20 Wita. Laporan menjelang tengah malam itu dibuat langsung oleh koban Desak Putu S.
Hanya saja, Kompol Raka Sugita masih enggan berkomentar banyak terkait kasus ini. Yang jelas, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk memburu anak funk yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. “Kami masih dalami kasus ini,” ujar Kompol Raka Sugita saat dikonfirmasi NusaBali di Mapolsek Ubud, Selasa (20/11).
Kompol Raka Sugita mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, polisi telah mengantongi anggota geng punk yang nekat menganiaya siswi SMK di Ubud tersebut. “Identitas pelaku sudah sudah kami kantongi, ini masih dalam penyelidikan,” tandas Kompol Raka Sugita. *nvi
GIANYAR, NusaBali
Mirisnya, adegan penganiayaan tersebut direkam hingga videonya viral di dunia maya. Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Ubud, Senin (19/11) malam. Aksi dugaan penganiayaan terhadap korban Desak Putu S terjadi di Jalan Jukut Paku Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (17/11) siang sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam rekaman video berdurasi 59 detik itu, korban Desak Putu S sempat ditendang perutnya dan dijambak rambutnya.
Sedangkan dua anggota geng anak punk, dengan pakaian masing-masing rok mini dan mengenakan kaos fans musik Reggae, terdengar bicara emosi menggunakan bahasa Bali. Dalam video, tidak ada satu pun yang berani melerai aksi penganiayaan tersebut. Justru ada salah seorang yang melakukan perekaman video.
Informasinya, aksi penganiayaan berawal dari selisih paham terkait masalah cowok antara korban dan pelaku. Sampai akhirnya geng anak punk (semuanya cewek) mencari korban Desak Putu S ke Ubud, lalu bertemu di Jalan Jukut Paku Desa Singakerta, tepatnya di sebelah selatan pasar. Geng anak punk itu diduga dikomandoi oleh cewek asal Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Saat geng anak punk tersebut bertemu korban Desak Putu S di jalan, sempat terjadi cekcok mulut. Kemudian, terjadilan aksi penganiayaan terebut. Sambil mengeluarkan kata-kata kasar, geng anak punk menjambak rambut korban. Pelaku juga mendorong dan menendang perut korban Desak Putu S, hingga siswi Kelas VII SMK di Ubud ini kesakitan.
Saat penganiayaan terjadi, sebagian anggota geng anak punk pilih menonton, ada pula yang merekam agegan tersebut. Dalam video yang viral itu, salah satu pelaku sempat berbicara, “Joh-joh cang ngendon ke gumi Ubud, maan musuh enduk (Jauh-jauh saya bertandang ke wilayah ubud, dapat musuh lemah, Red)!”
Ketika terjadi penganiayaan, juga terdengar suara cewek yang mencoba melerai, namun tidak bisa. Penganiayaan justru terus dilakukan. Dua hari pasca aksi penganiayaan tersebut, korban Desak Putu S yang kesakitan pilih melaporkan kasusnya ke Mapolsek Ubud. Polisi pun langsung bergerak melakukan penyelidikan.
Kapolsek Ubud, Kompol I Made Raka Sugita, menyatakan aksi dugaan penganiayaan yang videonya viral ini sudah dilaporkan ke polisi, Senin malam pukul 23.20 Wita. Laporan menjelang tengah malam itu dibuat langsung oleh koban Desak Putu S.
Hanya saja, Kompol Raka Sugita masih enggan berkomentar banyak terkait kasus ini. Yang jelas, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk memburu anak funk yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. “Kami masih dalami kasus ini,” ujar Kompol Raka Sugita saat dikonfirmasi NusaBali di Mapolsek Ubud, Selasa (20/11).
Kompol Raka Sugita mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, polisi telah mengantongi anggota geng punk yang nekat menganiaya siswi SMK di Ubud tersebut. “Identitas pelaku sudah sudah kami kantongi, ini masih dalam penyelidikan,” tandas Kompol Raka Sugita. *nvi
1
Komentar