Buah Naga Bali Ekspor ke China
Perwakilan perdagangan China sudah melakukan proses analisa risiko untuk menentukan mitigasi OPT (organisme pengganggu tanaman). Mereka melakukan kunjungan verifikasi kebun dan rumah kemasan.
Sukses Tembus Hongkong dan Singapura
DENPASAR, NusaBali
Buah naga produksi petani Bali tidak lama lagi akan merambah pasar China. Hal tersebut tidak lepas dari kebutuhan buah naga di pasar China yang diprediksi terus tinggi. Selama ini ekspor buah naga Bali masih terbatas ke Singapura dan Hongkong.
“Pihak China ( General Administration of Customs of China)yang dipimpin Chen Wujian sudah datang pada Oktober lalu (Jumat, 26 Oktober),” ungkap , Irsan Nurhantoro, Kasi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar, Selasa (20/11).
Kedatangan perwakilan perdagangan China tersebut, kata Irsan Nuhantoro, merupakan salah satu tahapan proses analisa risiko untuk menentukan mitigasi OPT (organisme pengganggu tanaman). Mereka melakukan kunjungan verifikasi kebun dan rumah kemasan. “Mereka sudah kita ajak ke kebun buah naga di Bulian, Buleleng),” papar IrsanNuhantoro,
Menurut Irsan, verifikasi kebun dan packing house atau rumah kemasan dilakukan terkait untuk penyusunan protokol perdagangan (ekspor). Hal yang sama sebelumnya dilakukan pada buah manggis, yang ekspor ke China, mulai 2018.
“Ketika itu diawali penandatanganan protokol dagang antara Indonesia dan China pada Desember 2017. Setelah itu baru manggis boleh masuk ke China,” ungkap Irsan Nuhantoro.
Selama ini, papar Irsan Nuhantoro, buah naga produksi petani di Bali, baru diekspor ke Singapura dan Hongkong. Padahal, menurutnya potensi buah naga di Bali cukup besar. “Apalagi, panen buah naga tidak mengenal musim,” jelasnya.
Sedangkan dihubungi terpisah, Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali I Wayan Sunarta, membenarkan potensi besar budidaya buah naga di Bali. Menurutnya, luas lahan kering di Bali cukup terbuka untuk budidaya buah naga. “Kita akan banyak punya lahan kering di Bali. Itu merupakan potensi budidaya buah naga,” ujar Sunarta.
Budidaya atau kebun buah naga di Bulian seluas 22 hektare merupakan salah satu contoh budidaya daya buah naga di Bali. Namun untuk ekpsor buah naga ke China saat ini sedang dalam proses finalisasi.
Namun apapun itu, tegas Sunarta untuk menjaga pasar ekspor yang sudah dicapai dengan susah payah, semua pihak harus menjaga komitmen ekspor. “Menjaga kualitas produk sesuai dengan yang telah disepakati (protokol). Agar pasar tidak hilang kembali,” tegas Sunarta. *K17
1
Komentar