Narapidana Bakal Unjuk Gigi di Bali Prison Music Festival 2018
Lapas Kelas IIA Kerobokan menggandeng Antida Music Productions dalam event musik bertajuk Bali Prison Music Festival 2018 pada Sabtu (24/11) di Lapas Kelas II A, Kerobokan, Badung.
DENPASAR, NusaBali
Menariknya, Bali Prison Music Festival 2018 akan menghadirkan band-band yang personelnya masih aktif menyandang status narapidana dari sejumlah lapas yang ada di Bali untuk turut berkompetisi dan menggetarkan panggung acara ini. Bali Prison Music Festival 2018 didukung sepenuhnya oleh Antida Music Productions, Erick EST dari EST Movie, My Bali Music, XResidivist. Selain mendapatkan Trophy dan uang pembinaan, pemenang pertama kompetisi ini akan mempunyai kesempatan untuk merekam single mereka di Antida Music Studio, dan juga akan dibuatkan satu video klip yang disutradarai dan diedit langsung oleh Erick EST.
Ada sekitar 13 band yang mendaftarkan diri sebagai peserta kompetisi band yang merupakan band-band jebolan berbagai Lapas di Bali. Mereka di antaranya Lapas Kelas II A Kerobokan, Lapas Kelas IIA Bangli, Lapas Tabanan, Lapas Kelas II B Karangasem, Rumah Tahanan Negara Kelas II B – Bangli, Lapas Kelas II B- Singaraja, Rumah Tahanan Negara Kelas II B – Negara, Rumah Tahanan – Klungkung.
“Tahun ini merupakan tahun pertama acara Bali Prison Music Festival 2018 diselenggarakan di Lapas Kelas II A Kerobokan. Sampai saat ini memang baru hanya kompetisi band. Tetapi tidak menutup kemungkinan dari sebuah kompetisi band, hal ini ke depannya akan menjadi hal yang lebih besar, dengan konten yang lebih banyak, dan menjadi sebuah festival,” ungkap Anom Darsana, Pimpinan Antida Music Productions di Denpasar, Senin (19/11).
Seyogyanya, acara ini rencananya akan diselenggarakan pada 10 November 2018 bertepatan merayakan Hari Pahlawan. Akan tetapi, menurut Kalapas Kerobokan Tony Nainggolan, ada yang beberapa hal yang membutuhkan peninjaukan kembali. “Ada yang beberapa hal yang membutuhkan peninjaukan kembali, sehingga tanggal 24 November 2018 disepakati akan berlangsung. Harapan saya semoga acara ini akan berlangsung setiap tahun dan bertumbuh dengan seni sebagai akarnya, sehingga talenta-talenta yang ada di setiap Lapas dapat dikenal dan mampu merambah ke dunia profesional,” kata Tony.
Lebih dari itu, untuk mendapatkan kualitas juara yang bagus di dalam acara ini, lima orang yang telah mempunyai nama di bidang musik dan kreativitas-pun didapuk untuk menjadi juri di dalam acara ini. Mereka adalah Anom Darsana, Erick EST, JRX SID, Made Adnyana, dan perwakilan dari band Antrabez. *ind
Ada sekitar 13 band yang mendaftarkan diri sebagai peserta kompetisi band yang merupakan band-band jebolan berbagai Lapas di Bali. Mereka di antaranya Lapas Kelas II A Kerobokan, Lapas Kelas IIA Bangli, Lapas Tabanan, Lapas Kelas II B Karangasem, Rumah Tahanan Negara Kelas II B – Bangli, Lapas Kelas II B- Singaraja, Rumah Tahanan Negara Kelas II B – Negara, Rumah Tahanan – Klungkung.
“Tahun ini merupakan tahun pertama acara Bali Prison Music Festival 2018 diselenggarakan di Lapas Kelas II A Kerobokan. Sampai saat ini memang baru hanya kompetisi band. Tetapi tidak menutup kemungkinan dari sebuah kompetisi band, hal ini ke depannya akan menjadi hal yang lebih besar, dengan konten yang lebih banyak, dan menjadi sebuah festival,” ungkap Anom Darsana, Pimpinan Antida Music Productions di Denpasar, Senin (19/11).
Seyogyanya, acara ini rencananya akan diselenggarakan pada 10 November 2018 bertepatan merayakan Hari Pahlawan. Akan tetapi, menurut Kalapas Kerobokan Tony Nainggolan, ada yang beberapa hal yang membutuhkan peninjaukan kembali. “Ada yang beberapa hal yang membutuhkan peninjaukan kembali, sehingga tanggal 24 November 2018 disepakati akan berlangsung. Harapan saya semoga acara ini akan berlangsung setiap tahun dan bertumbuh dengan seni sebagai akarnya, sehingga talenta-talenta yang ada di setiap Lapas dapat dikenal dan mampu merambah ke dunia profesional,” kata Tony.
Lebih dari itu, untuk mendapatkan kualitas juara yang bagus di dalam acara ini, lima orang yang telah mempunyai nama di bidang musik dan kreativitas-pun didapuk untuk menjadi juri di dalam acara ini. Mereka adalah Anom Darsana, Erick EST, JRX SID, Made Adnyana, dan perwakilan dari band Antrabez. *ind
1
Komentar